HR Strategic Focus Menghadapi MEA

Posted on February 2nd, 2016

“The world’s most important resource—Human Capital—is limitless and generative. It is up to each of us to make the most of this opportunity.” (Lowell Milken)

LANGKAH UNTUK BERBENAH DIRI terus dilakukan oleh semua pihak. Ada yang bahkan jauh-jauh hari sudah mengambil ancang-ancang. Tapi ada pula yang terus menunggu, melihat perkembangan situasi dalam kaitan kehadiran MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).

Pihak-pihak yang berkepentingan di sini adalah bisa perusahaan, bisa juga individu. Masing-masing punya porsi untuk berkontribusi, atau juga menghadapi tantangan atau peluang dengan hadirnya MEA. Untuk memapar hal tersebut di atas, MM UGM kampus Jakarta meminta saya untuk berbagi pandangan saya sebagai praktisi, kepada hampir 200 mahasiswa-mahasiswi mereka.

MEA

Kicauan Pagi Jelang

Dalam perjalanan menuju kampus pagi itu, untuk menghangatkan suasana, kami sempat tampilkan beberapa kicauan melalui Twitter sebagai berikut:

1) Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah resmi hadir #HRstrategicFocus

2) Masih relevankah memperdebatkan apa MEA itu peluang atau ancaman? #HRstrategicFocus

3) Saatnya tidak lagi berdebat tapi mengambil langkah nyata #HRstrategicFocus

4) Aspek penting diantaranya adalah kesiapan Sumber Daya Manusia #HRstrategicFocus

5) SDM yang handal di era MEA harus bisa berkompetisi dengan mindset Global, walau bekerja di Indonesia #HRstrategicFocus

6) Tidak hanya industri, dunia pendidikan pun berperan besar dalam mempersiapkan SDM siap kerja #HRstrategicFocus

7) Pagi ini di kampus MM UGM Jakarta, kami akan berbagi dengan tema #HRstrategicFocus di era MEA

MEA Itu Sudah Hadir

Memang kehadiran MEA, tidak sama seperti kita menunggu tamu, yang secara fisik bisa kita saksikan kehadirannya. Dampak kehadiran MEA juga tidak langsung dirasakan merata oleh semua pihak, perlahan tapi pasti proses terus berjalan.

Di samping niat mulia untuk memperkuat pilar ekonomi masyarakat Asean, akan ada aliran bebas: barang, jasa, modal, investasi dan juga tenaga kerja dari dan ke sesama negara anggota. Ini bisa merupakan peluang emas bagi kita semua, tapi diperlukan langkah proaktif untuk bisa mengenyam peluang tersebut.

Bahkan mahasiswa yang sedang belajar pun perlu terus bertanya: “Apa arti MEA buatku, langkah apa yang perlu saya ambil mulai sekarang, untuk bisa meraih hasil maksimal dari kesempatan yang akan tersedia?”

HR Strategic Focus

Dari sekian bidang yang perlu mendapat perhatian serius adalah “Human Resources”. Apa strategi yang menjadi prioritas. Pagi itu, di depan mahasiswa kami menyodorkan pemikiran untuk fokus pada Talent Sourcing untuk memperkuat Pipeline menuju 5-10 tahun mendatang. Beberapa perubahan yang bisa diantisipasi, dalam kaitan dengan Manusia yang ada dalam perusahaan, beberapa kemungkinan yang bisa terjadi:

  1. Ada tambahan karyawan.
  2. Ada sejumlah karyawan yang akan pensiun dan perlu diganti.
  3. Ada kemungkinan beberapa karyawan keluar dan perlu diganti.
  4. Tidak ada tambahan karyawan, tapi tuntutan kualifikasi berubah mengikuti perkembangan.
  5. Asumsi 1-3 bersamaan dengan tuntutan kualifiksi yang berbeda.

Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas maka strategi pencarian tenaga kerja yang sudah ada mungkin perlu dicermati kembali.

Sumber Pencarian Talenta

Keputusan perlu diambil untuk memberikan perhatian pada 3 (tiga) kemungkinan dalam usaha mendapatkan karyawan trampil:

1. Make

Kita recruit fresh graduate, kemudian membekali mereka dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman untuk mempersiapkan mereka mengisi berbagai posisi di masa mendatang. Untuk ini berbagai komitmen perlu disepakati, antara lain: talent yang diperoleh dijadikan corporate talent, untuk memudahkan perputaran untuk belajar.

Mereka yang direkrut bukan untuk mengisi lowongan saat ini, tapi merupakan calon-calon pimpinan masa depan, yang dipersiapkan secara cermat melalui berbagai program terpadu. Dan para pihak hendaknya meluangkan waktu untuk memoles calon-calon pimpinan tersebut.

Langkah ini untuk menjawabi rencana suksesi di berbagai bidang dan tingkatan organisasi. Bila pola ini dijalankan secara rutin, maka pergerakan pergantian akan juga berjalan mulus.

2. Buy

Pendekatan ini lebih memilih pergi ke pasar dan mencari tenaga siap kerja. Bila pengamatan konsultan benar bahwa menuju 2020 akan ada kesenjangan 56% demand-supply  middle management di pasar, maka tantangan berat yang akan dihadapi adalah bagaimana berkompetisi dengan perusahaan lain untuk mendapatkan tenaga jadi di alam keterbatasan itu. Kalaupun itu didapat, masih ada pekerjaan rumah untuk membuat mereka yang baru masuk bisa hidup rukun dengan karyawan lainnya dengan landasan tata nilai yang sejalan antara nilai individu dan nilai perusahaan.

3. Borrow

Ini berlaku untuk mereka yang berada dalam group perusahaan atau yang punya jaringan di manca negara. Bila ada kebutuhan tenaga yang tidak bisa dipenuhi dari dalam, mereka juga bisa memilih untuk transfer sementara dari perusahaan lain dalam group, atau mendapatkan tenaga expatriate, sambil memprsiapkan tenaga dari dalam. Pendekatan ini hendaknya dilihat sebagai solusi sementara, sehingga orang yang dipinjam harus memberikan kontribusi dalam mempersiapkan penggantinya.

Akankah mereka yang sudah dan sedang kita persiapkan ini mau tinggal dan membangun karier mereka di perusahaan? Mungkinkah mereka melirik juga berbagai peluang yang ada di pasar sekitar mereka, sejalan dengan perkembangan MEA? Ikuti tulisan berikutnya tentang….. Pentingnya Retention!

“While extraordinary products and unique services still afford a competitive advantage, the one advantage that stands the test of time…is people.” (Mark Salsbury)

Bookmark and Share

4 Responses to HR Strategic Focus Menghadapi MEA

  1. wikan says:

    Dear Pak Josef,

    Saya setuju dengan “unique services”. Barang jualan mungkin boleh sama, tapi dengan pelayanan yang unik akan membuat customer menjadi loyal kepada kita. Dan itu dapat dijadikan modal untuk bersaing di era manapun, termasuk MEA. Semangat terus Pak Jos!!

    • josef josef says:

      Terima kasih Wikan, telah berkunjung ke blog dan menyimak kisah ini. Customer yang loyal akan menjamin kelanjutan eksistensi bisnis kita. Terima kasih untuk tambahan pandangan yang bermakna.

  2. Raja Armansyah Pasaribu says:

    Dear Pak Josef.
    Truly Inspiring. Thanks for your sharing. God Bless You

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with Facebook

Kisah Rp 10.000,00 yang Mengubah Hidupku

Recent Comments

josef:
Terima kasih Reinaldo. Saran sederhana sudah dicantumkan dalam komenmu: leader yang mau paham situasi, minta...

Vicario Reinaldo:
Terima kasih untuk sharingnya Pak Josef. Resonate sekali dengan saya yang sering membantu para...

josef:
Terima kasih catatannya mas Anton, setuju harus pandai membawa diri, dalam membangun trust dan respect dari...

Antonius:
Dear Pak Josef, Leader yang datang ke lingkungan baru jika tidak pandai-pandai membawa diri dengan suasana...

josef:
Terima kasih untuk ucapan selamatnya Rosita. Apakah sudah pesan buku ke 5? Kalau belum bisa gunakan link ini,...


Recent Post

  • Memasuki Lingkungan Baru
  • Menyikapi Teknologi Secara Bijak
  • Sejuta Senyum PEACE HR Society
  • Saling Menyemangati
  • Generosity of Spirit
  • Ciptakan Pengalaman Bermakna
  • Apa Yang Engkau Cari?
  • Asyiknya Belajar Bersama
  • Komitmen Perusahaan akan Peran Ibu
  • WFH – Working From the Heart