Posted on January 18th, 2013
“The journey of a thousand miles begins with one step” – LaoTzu
LIBURAN akhir tahun sudah berlalu, dan aktifitas rutin sudah menunggu. Minggu pertama bulan Januari, selagi banyak teman sudah mulai bekerja, saya pun mempersiapkan diri untuk memulai sebuah perjalanan panjang yang baru. Berbagai bacaan muncul di hadapanku, seakan dikirim untuk membuka mata saya untuk banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai perjalanan itu.
Proyek
Robin Sharma menulis sebuah surat kepada semua penggemarnya tentang “Project.”
Beliau mengingatkan kita untuk memikirkan sebuah ide yang perlu dikembangkan, dan mulai dikerjakan. Sebut saja, mulai menulis sebuah novel, membuka usaha, proyek sesungguhnya di tempat kerja, dan lain sebagainya. Apapun itu, perlu dikemas dengan visi yang jelas, dipaparkan kepada mereka yang akan mendapatkan manfaatnya, dilaksanakan dan diselesaikan.
Namun ada 2 (dua) hal yang menarik yang membuat Robin Sharma merasa perlu untuk mengingatkan kita:
Pekerjaan-pekerjaan ini bisa saja besar dan berat. Dari mana memulainya??
Langkah Kecil Membangun Relasi
Seakan mencoba menjawab pertanyaan di atas, pakar Leadership, Dan V Forbes mengutarakan dalam tulisannya yang di-share melalui Twitter yang intinya bahwa dia sangat yakin bahwa “Great Leaders” sering mengawali relasi yang penting lewat secangkir kopi atau teh. Namun dewasa ini, ada juga yang memulainya dari koneksi social media seperti: LinkedIn, Twitter atau Google+.
Intinya, bahwa mereka memulai membangun network dari langkah kecil, kemudian mereka tumbuh-kembangkan hingga sebesar seperti kita kenal saat ini. Bukan sesuatu yang tiba-tiba saja didapat. Karena itu dia mengajak, “Let’s connect, and build a community that makes a difference.”
Dan komunitas yang dia maksudkan adalah menyatukan berbagai pemikiran dari para great leaders di manapun mereka berada, yang bayangkan saja kalau bisa terjadi, akan merupakan komunitas raksasa yang tersambung melalui Social Media, dengan tujuannya adalah: to “Help Leaders Become Better Leaders.” Together we do that by connecting, sharing, learning, and inspiring one another.
Kerendahan Hati
Pada tulisan yang lain yang berjudul “Humility Matter”, Mike Henry Sr., memaparkan bahwa kita ingin mengikuti orang yang punya Confidence, Karisma dan Kejelasan mau ke mana. Confidence akan menginspirasi, memberi semangat dan menyulut langkah nyata.
Namun demikian Confidence tanpa Kerendahan hati (Humility), akan berbahaya. Orang yang rendah hati senantiasa mensyukuri, tidak akan meremehkan yang lain, tidak ada kawan yang disepelekan, tak ada kesempatan yang luput dari perhatiannya.
Mike Henry juga memaparkan 9 ciri Confident Leaders yang punya Humility, yakni:
Berbekal tips tersebut di atas, saya mulai melangkahkan kaki memasuki sebuah gedung tinggi di bilangan Jl. Jenderal Sudirman Jakarta, bergabung ke dalam keluarga besar Indofood. Langkah ini diringi doa teman-teman yang disampaikan melalui berbagai social media.
“What the world needs now is more geniuses with humility, there are so few of us left.” (Oscar Levant)
josef:
Semangat pagi Santi, terima kasih untuk terus menyimak tulisan di blog ini. Semoga bermanfaat, terutama dalam...
Santi Sumiyati:
Selamat pagi Pak Josef. Membaca tulisan Bapak seperti “me-recharge daya” pikiran dan...
josef:
Terima kasih Reinaldo. Saran sederhana sudah dicantumkan dalam komenmu: leader yang mau paham situasi, minta...
Vicario Reinaldo:
Terima kasih untuk sharingnya Pak Josef. Resonate sekali dengan saya yang sering membantu para...
josef:
Terima kasih catatannya mas Anton, setuju harus pandai membawa diri, dalam membangun trust dan respect dari...
Selamat bertugas di tempat yang baru, pak.
Terima kasih Wisnu, saya juga doakan Wisnu sukses selalu. Salam
Selamat bekerja dan sukses terus ya Pak di tempat yang baru!
Saya nantikan kisah2 selanjutnya yang inspiratif. Salam.
Terima kasih Cecep, saya juga mendoakanmu sukses. Salam –
Semangattt bekerja Pak….God Bless U
Doaku juga untuk sukses Erlina, terima kasih !