Josef Bataona

• Home
• Peta Situs
• Tentang Saya

Warisan Berharga

“How you use the opportunities you’re given to affect the world around you, will determine the legacy you leave behind.” (Tony Dungy)

WARISAN SECARA DEFINISI artinya harta peninggalan yang ditinggalkan pewaris kepada ahli waris. Dan membaca definisi ini orang akan merujuk pada barang, benda, harta yang akan ditinggalkan bila seseorang meninggal nantinya. Tulisan ini lebih saya fokuskan pada warisan yang lebih bermakna. Bilamana hidup kita memberikan kontribusi  berarti pada kehidupan orang lain, membuat mereka merasakan kehidupan mereka lebih bermakna, ini merupakan contoh warisan berharga.

Hidup Kesehariannya adalah Melayani

Mengamati tokoh yang mempunyai jiwa sosial tinggi, banyak dari kita yang baru mengenalnya ketika media massa mulai mempopulerkannya. Saat itu mereka sudah lama berkiprah dengan menyentuh sangat banyak anggota masyarakat dengan dana yang tidak sedikit. Ini yang sering membuat orang berpikir bahwa untuk melakukan hal yang sama harus menunggu sampai punya banyak uang. Mereka keliru!

Orang-orang besar tersebut sudah menjalankan hidupnya setiap hari dalam suasana seperti ini: peduli pada orang lain, penuh perhatian pada sekitarnya dan segera memberikan tanggapan spontan untuk memberi/membagi, baik itu materi, uang, waktu ataupun perhatian. Dalam darah daging mereka sudah ditumbuhkan semangat sosial untuk terus berbagi.

Kongkritnya dalam lingkungan kerja, di manapun kita ditugaskan, kita akan menjalani tugas sekaligus memberikan manfaat bagi siapapun yang berada disekitar kita. Kehadiran kita hendaknya menyentuh sebanyak mungkin orang sesuai profesi kita masing-masing. “Everything you do, and everything you do not do, is your legacy to future generations.”(Jonathan L Huie)

Kita mulai dengan menanamkan kebiasaan, bahwa setiap melangkah masuk dalam sebuah lingkungan kerja baru, kita perlu mulai dengan menanamkan bibit-bibit kebaikan. Mulai dengan mengerjakan tugas dasar sesuai job description. Mulai memberikan kontribusi lebih dalam menyelesaikan pekerjaan.

Atasan peduli akan pengembangan anak buahnya, karyawan saling membantu dalam membangun lingkungan kerja yang produktif. Karyawan tertarik untuk terlibat dalam aktivitas sosial perusahaan.

Semua ini ini menjadi kesempatan tak ternilai untuk mengasah kepedulian kita pada orang-orang sekitar kita. Dengan demikian setiap kita pindah ke unit lain atau perusahaan lain, ada sebuah warisan yang kita tinggalkan: sentuhan tangan kita yang sangat dirasakan oleh kelompok kita, dan akan selalu dikenang.

Nilai Tambah dari Akun Sosial

Setiap hari kita memilih untuk menambah atau mengurangi tabungan di akun sosial (Social Bank Account) kita, melalui perbuatan kita sendiri. Namun demikian perlu kita sadari bahwa yang menentukan bertambah atau berkurangnya tabungan itu bukan kita tapi orang lain yang merasakan dampak perbuatan kita. Demikian pemahaman yang kita pelajari dari Stephen R. Covey dalam bukunya “7Habits of Highly Effective People”.

Semuanya itu berawal dari komitmen untuk mencapai tujuan hidup itu sendiri. Mereka yang senantiasa berusaha untuk membuat hidup ini berarti, terutama bagi orang banyak, akan senantiasa dipandu untuk mengambil langkah positif sehingga tabungan hasil perbuatan baiknya akan senantiasa bertambah.

Biarkan Tangan Kiri Mengetahuinya

Ada seorang tokoh sosial terkenal,  Pak Teddy P. Rachmat, membuat sebuah pernyataan yang agak berbeda dari yang sering kita dengar. Ungkapan yang sering kita dengar: “Biarlah tangan kiri tidak mengetahui yang diperbuat tangan kanan.” Tapi dengan penuh keyakinan Pak Teddy mengubahnya menjadi: “Hendaknya tangan kiri diberitahu apa yang dilakukan tangan kanan.” Tujuannya sederhana, agar tangan kiri juga turut melakukan kebaikan seperti yang dilakukan tangan kanan. Ungkapan itu sekaligus dia gunakan untuk mengajak para pengusaha untuk berbagi. Banyak yang membutuhkan uluran tangan.

Dalam semangat saling mengajak seperti itu, mari kita mulai di lingkungan kerja kita sendiri, saling mengingatkan untuk berbuat kebaikan, seolah-olah kita akan selamanya tinggal di sana. Namun demikian bila suatu saat  rencana hidup kita berkata lain dan kita harus melangkah (baik ke unit/divisi lain) atau ke perusahaan lain, maka ada buah positif yang kita tinggalkan, dan akan terus dikenang. Sebuah Warisan yang Berharga.

“The things you do for yourself are gone when you are gone, but the things you do for others remain as your legacy.” (Kalu Ndukwe Kalu)

NB: Nantikan Kehadiran Buku “Kisah Rp 10.000 yang Mengubah Hidupku” di TB Gramedia Seluruh Indonesia.