HR Berawal Dari Bisnis

Posted on March 13th, 2018

“To raise new questions, new possibilities, to regard old problems from a new angle, requires creative imagination and maks real advance in science.” (Albert Einstein)

MEMAHAMI PERAN HR dalam konteks kekinian. Bila lensa kameramu mengarah tegak lurus ke arah tim HR, di sana ditemukan mereka yang mengerjakan rekrutmen, training, suksesi, industrial relations dan masih banyak lagi.

Coba lensa kameramu diarahkan ke Bisnis di perusahaan itu, di sanapun masih nampak jelas peran HR, namun dengan perspektif yang berbeda. Sesekali orang HR, di manapun mereka berada dalam perusahaan itu, perlu menanggalkan baju HR, dan mencoba dekatkan diri di tengah pelaku Bisnis dalam organisasi itu, bilamana perlu mengerjakan tugas mereka.

Lakukan dialog, tukar pikiran tentang berbagai tantangan Bisnis yang dihadapi. Dan dialog itu akan sampai juga pada diskusi tentang Manusia seperti apa yang mereka butuhkan, peran strategic apa yang harus dimainkan HR untuk bersama menghadapi tantangan jangka pendek dan panjang. Organisasi seperti apa yang hendaknya dirancang, dan tentu saja organization capability seperti apa untuk memenangkan persaingan.

Goyang Klewer-klewer menghangatkan suasana.

13 Maret 2018_HR Berawal dari Bisnis1

Berawal dari Bisnis

Menurut pakar management Dave Ulrich:

“HR is not about HR, HR begins and ends with business.”

Saat business leaders ditanya tentang hal tersulit dalam menanggapi tantangan dari luar, demikian Dave melanjutkan, mereka sering menjawabinya dengan:

“Executing with discipline, deploying talent, ensuring leadership, managing change, using information, and transforming culture. These HR-related issues are often the hardest parts of responding to evolving business challenges.”

Beberapa evidents yang ditemukan menurut beliau:

  • CEO yang sukses memiliki skill sets seperti seorang CHRO yang sukses (lebih dari CMO, CIO atau bahkan CFO)
  • Sekitar 30-40% waktu Board of Director diluangkan untuk organization and people issues.
  • Investors semakin menyadari bahwa leadership capital adalah bagian dari investment decision making.

Selanjutnya Dave berpendapat, “Business Leaders care about HR because those HR issues are now business issues.”

Foto di tengah peserta, menyimak pertanyaan.

13 Maret 2018_HR Berawal dari Bisnis2

Sharing dari Divisi

Atas pertimbangan tersebut di atas, Annual HR Workshop kami dirancang dengan melibatkan teman-teman Bisnis untuk terus memberikan seluruh peserta, dimensi HR yang berbeda dari kaca mata Bisnis. Tidak hanya pimpinan setingkat Kepala Divisi tapi bahkan mereka yang ada di tingkat pabrik pun diajak untuk berbagi pengalaman praktis yang dianggap best practice untuk pembelajaran yang lain.

Foto pimpinan Divisi/Cabang yang hadir atau yang juga turut berbagi.

13 Maret 2018_HR Berawal dari Bisnis3

Untuk menciptakan kontras, seorang teman menampilkan video pendek dengan judul: “Imagine a world without HR.” lengkap dengan hasil wawancara dengan para pimpinan di unit/divisinya. Semua secara gamblang meneguhkan pentingnya peran HR, sambil mengedepankan HR dari perspektif mereka masing-masing.

Ada juga yang mengedepankan kegalauannya, hasil refleksi dari waktu ke waktu, dengan bertanya, apakah HR sudah berperan maksimum sesuai harapan business leaders?

Menarik juga untuk mengangkat sebuah mitos untuk mewakili banyak mitos yang sering diterima tanpa klarifikasi di perusahaan. Misalnya:

“Untuk menciptakan SDM yang ahli dan trampil di bidang tertentu perlu sedikitnya 4 tahun.”

Keyakinan itu sudah diterima sejak lama dan begitu saja dipercayai. Namun sekarang mulai ditantang hanya dengan pertanyaan sederhana:

“Apakah ada kemauan mengajar dari para senior?”

Akhirnya dibuatkan program akselerasi melalui titik yang akan bertemu di tengah: dicarikan calon yang mempunyai kemauan dan kemampuan belajar tinggi, yang dikombinasikan dengan senior yang mempunyai keikhlasan mengajar, tulus menyediakan waktu dan punya komitmen tinggi untuk sukses anak buahnya. Dan hasilnya memang bisa memangkas waktu separohnya atau lebih.

Menarik untuk mengangkat momen, di mana seorang dari cabang, usai berbagi, meminta saya untuk menuliskan apa yang dia inginkan di baju kerjanya.

13 Maret 2018_HR Berawal dari Bisnis4

Organisasi dan Talent

Menyimak berbagai sharing, membuat kami terus berdecak kagum. Bukan hanya karena ragam inisiatif yang dikerjakan, tapi juga kreativitas, keberanian mengekspose peluang improvement, berujung pada berbagai result yang tidak kalah memukau.

Namun di balik semua itu ternyata ada tangan-tangan karyawan yang terus berjuang untuk membuat perusahaan ini menuju Greatness. Apakah Talent masih menjadi perhatian penting di bidang Human Resources?

Ternyata pakar management Dave Ulrich mempertajam Future Need melalui bukunya berjudul: “Victory Through Organization”. Dengan subtitle, “Why the War for Talent is Failing Your Company and What You Can Do about It”

Lebih lanjut dipaparkan dalam buku tersebut:

“Having great people is critical and wonderful, but if we are not organized appropriately to do something with them then we are missing a major opportunity. (Dave Ulrich, Victory Through Organization)

Dalam hatiku ada desakan semakin kuat, kita butuh transformasi. Namun yang saya percayai, transformasi itu bermula dari hati. Mindset-nya perlu dibenahi, sebelum kita melangkah dengan program lainnya. Ini merupakan alasan kuat, mengapa program sore hari kedua kami rancang di “Transformer Center” di Batu. Nantikan ulasannya….

‘We do this not because it is easy, but because it is difficult.’ (John Fitzgerald)

Bookmark and Share

8 Responses to HR Berawal Dari Bisnis

  1. Canisius Soriton says:

    Wah Pak Josef bagus sekali artikelnya dan sangat cocok di jaman now. Senang sekali bisa baca artikel ini untuk saya share ke team kami di Mitra Bisnis. Terima kasih Pak Josef.

  2. Jimmy says:

    Terima kasih utk sharing nya Pak Josef. 🙂

  3. Anjar Sujatmiko says:

    Terima kasih sharingnya pak Josef

  4. rolin says:

    Terima kasih atas pembelajarannya Pak.
    Saya sangat mendapatkan pencerahan dari artikel ini.

    • josef josef says:

      Terima kasih sama2 Rolin, terus simak kisah lanjutannya, karena ada lima rangkaian tulisan, dan besok adalah yang terakhir

Leave a Reply to josef Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with Facebook

Kisah Rp 10.000,00 yang Mengubah Hidupku

Recent Comments

josef:
Terima kasih Reinaldo. Saran sederhana sudah dicantumkan dalam komenmu: leader yang mau paham situasi, minta...

Vicario Reinaldo:
Terima kasih untuk sharingnya Pak Josef. Resonate sekali dengan saya yang sering membantu para...

josef:
Terima kasih catatannya mas Anton, setuju harus pandai membawa diri, dalam membangun trust dan respect dari...

Antonius:
Dear Pak Josef, Leader yang datang ke lingkungan baru jika tidak pandai-pandai membawa diri dengan suasana...

josef:
Terima kasih untuk ucapan selamatnya Rosita. Apakah sudah pesan buku ke 5? Kalau belum bisa gunakan link ini,...


Recent Post

  • Memasuki Lingkungan Baru
  • Menyikapi Teknologi Secara Bijak
  • Sejuta Senyum PEACE HR Society
  • Saling Menyemangati
  • Generosity of Spirit
  • Ciptakan Pengalaman Bermakna
  • Apa Yang Engkau Cari?
  • Asyiknya Belajar Bersama
  • Komitmen Perusahaan akan Peran Ibu
  • WFH – Working From the Heart