Belajar Jadi Pemimpin yang Berkarakter

Posted on February 10th, 2015

“If you seek to lead, invest at least 50 percent of your time leading yourself—your own purpose, ethics, principles, motivation, conduct.” (Dee Hock)

DI BANYAK PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI, tersedia berbagai kesempatan untuk belajar tentang leadership, baik di kelas untuk menyimak berbagai konsep ataupun di lapangan untuk mendapatkan pengalaman nyata. Kita patut mengacungkan jempol untuk organisasi atau perusahaan yang sangat peduli untuk mempersiapkan talent-nya untuk menapaki tangga kepemimpinan yang lebih tinggi lagi. Dan banyak dari kita yang melihat ini sebagai upaya untuk memimpin orang lain secara effektif.

Mulailah dari Diri Sendiri

Hari itu hadir lebih dari 200 mahasiswa dan mahasiswi dari 16 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Mereka adalah penerima beasiswa perusahaan kami. Uniknya program beasiswa yang disebut BISMA (Beasiswa Indofood Sukses Makmur) ini, selain bantuan finansial, mereka juga diberikan berbagai pembekalan untuk mempersiapkan mereka masuk dalam dunia kerja.

Menurut kami yang paling penting adalah kemampuan memimpin diri sendiri dengan landasan karakter yang positif. Mereka yang masih duduk di bangku kuliah ini ingin diajak untuk berlatih memimpin diri sendiri sebelum berkesempatan untuk memimpin orang lain.

Dalam tulisannya berjudul: “Leaders of Good Character”, Carol Stephenson menggambarkan “Pemimpin Berkarakter” sebagai berikut:

“Being of good character is the leadership quality that distinguishes great leadership.  It is the quality that most people admire.  Leaders of good character have integrity, courage and compassion.  They are careful and prudent.  Humble in their awareness of their own limitations, they seek out the knowledge and counsel of others.  They constantly learn and others want to learn from them.  Their decisions and actions inspire employees to think and act in a way that not only improves the bottom line, but that contributes to the well-being of the organization and society.”

Itulah alasan kami menggandeng AKMIL (Akademi Militer) di Magelang untuk porsi Character Building. Acara pembukaan, diawali dengan dialog yang menghadirkan Gubernur AKMIL, Bapak Mayjen TNI Sumedi, Pak Hasnul Suhaimi (CEO PT XL Axiata) dan Pak Arif Wana (Ketua Yayasan Karya Salemba Empat).

 

akmil magelang

Inspirasi dari Pengalaman Lapangan

Saya sendiri hadir untuk berkisah tentang perjalananku yang penuh lika-liku. Tidak sedikit kejadian yang tidak terbayang sebelumnya. Dan kejadian-kejadian tersebut kelihatan sulit atau tidak mungkin. Namun begitu menjalaninya dengan sungguh-sungguh, ternyata BISA.

Tantangan demi tantangan yang dihadapi, ternyata memberikan bekal untuk langkah di kemudian hari. Apa saja yang dialami dalam perjalanan itu ada maknanya. Makna pengalaman itu baru disadari dikemudian hari ketika manfaat dari pengalaman lalu muncul ke permukaan untuk membantu kita mengatasi persoalan yang dihadapi.

Karena itu harapan kita semua, agar mahasiswa dan mahasiswi serius belajar untuk mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, agar usai wisuda mereka sudah siap terjun ke dunia kerja. Ini menjadi penting karena ketika saya menanyakan: Apa yang terlintas dalam pikirannya ketika saya mengucapkan kata WISUDA, sebagian mengatakan bahwa itulah momen merasa bebas untuk mengembangkan diri dan berkarya; lainnya mengatakan momen lulus dengan penguasaan kompetensi yang tinggi agar dapat bersaing dengan lulusan dari berbagai negara lain. Ini merupakan kesadaran yang penting dan perlu dipupuk.

Terus Belajar Agar Menjadi Lebih Baik

Ketika diskusi dimulai berkenaan dengan hadirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN, tiga hal penting untuk menjadi agenda persiapan para mahasiswa: menguasai bidang keahliannya, belajar bahasa dan budaya negara lain untuk bisa memberikan nilai tambah pada diri sendiri, serta membangun network dari sekarang.

Untuk upaya terus belajar, sharing tentang pedoman hidupku: motto “Be Yourself but better everyday” kiranya relevan untuk siapa saja, untuk terus menerus belajar dari sekitar kita setiap saat agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik hari ini dibandingkan dengan kemarin dan besok lebih baik dari hari ini.

Berikut ini foto bersama peserta dan tiga orang yang beruntung mendapatkan hadiah buku yang baru akan hadir di toko buku dua hari kemudian, berjudul: “Kisah Rp 10.000 yang Mengubah Hidupku

 

mahasiswa penerima BISMA

Program masih berlanjut selama 9 hari. Mereka adalah mahasiswa dan mahasiswi yang diundang berdasarkan seleksi ketat. Semoga bekal yang diperoleh bisa membuat mereka siap secara utuh, mencakup semua aspek kepribadian. Harapan kita, di kemudian hari  mereka bisa menjadi pimpinan yang mempunyai karakter positif, di manapun mereka berkarya.

“Before you are a leader, success is all about growing yourself. When you become a leader, success is all about growing others.” (Jack Welch)

Bookmark and Share

6 Responses to Belajar Jadi Pemimpin yang Berkarakter

  1. Erlina says:

    Memimpin diri lebih sulit daripada memimpin orang lain.maka kalo kita berhasil memimpin diri sendiri akan lebih mudah memimpin orang lain…thanks a lot Pak…

  2. Robert Affero says:

    Banyak orang bercita cita menjadi pemimpin orang lain Tanpa mengawali dari belajar memimpin diri sendiri. Sesungguhnya memimpin lebih sulit daripada yang Dipimpin. Karena seorang Pemimpin harus bisa memberikan contoh dan Berkarakter baik. Yang Harus disertai implementasinya. Terima Kasih Pak Josef atas Artikelnya yang sangat bermanfaat.

    • josef josef says:

      Terima kasih Robert, memang sulit dipercaya kalau ada pemimpin yang tidak bisa memimpin diri sendiri, berani mengambil peran sebagai pemimpin yang memimpin orang lain. Ada contoh diseputar kita, tapi jangan ditiru

  3. Gde Dhika says:

    Salam pak Josef Bataona

    Saya Dhika dari Universitas Udayana, pada tahun lalu saya salah satu peserta BISMA Batch 6, dan dapat kesempatan untuk ikut pelatihan di AKMIL,

    Untuk memimpin memang harus dimulai dari diri sendiri dulu pak, sebelum bisa mengatakan diri sebagai pemimpin

    Terima kasih pak, untuk kuliahnya yang luar biasa pada saat di akmil tahun lalu, saya selalu mengingat materi untuk selalu bersyukur di setiap pagi hari

    Semoga sukses untuk kita semua pak

    • josef josef says:

      Terima kasih Gde Dhika, senang mendengar bahwa program di AKMIL bermanfaat. Temukan bahan inspirasi lainnya di buku yang baru saya luncurkan berjudul: Kisah Rp 10.000 yang Mengubah Hidupku. Sudah tersedia di Gramedia di Denpasar. Salam

Leave a Reply to josef Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with Facebook

Kisah Rp 10.000,00 yang Mengubah Hidupku

Recent Comments

josef:
Semangat pagi Santi, terima kasih untuk terus menyimak tulisan di blog ini. Semoga bermanfaat, terutama dalam...

Santi Sumiyati:
Selamat pagi Pak Josef. Membaca tulisan Bapak seperti “me-recharge daya” pikiran dan...

josef:
Terima kasih Reinaldo. Saran sederhana sudah dicantumkan dalam komenmu: leader yang mau paham situasi, minta...

Vicario Reinaldo:
Terima kasih untuk sharingnya Pak Josef. Resonate sekali dengan saya yang sering membantu para...

josef:
Terima kasih catatannya mas Anton, setuju harus pandai membawa diri, dalam membangun trust dan respect dari...


Recent Post

  • Mindset Sehat Penuh Syukur
  • Memasuki Lingkungan Baru
  • Menyikapi Teknologi Secara Bijak
  • Sejuta Senyum PEACE HR Society
  • Saling Menyemangati
  • Generosity of Spirit
  • Ciptakan Pengalaman Bermakna
  • Apa Yang Engkau Cari?
  • Asyiknya Belajar Bersama
  • Komitmen Perusahaan akan Peran Ibu