Posted on November 6th, 2018
“Words have power. They work. That’s why poetry can affect people. That’s why music and lyrics and songs affect people, and that’s why chants and prayers and affirmations and all those various things affect the frame of mind.” (Sammy Hagar)
SEJUK KATA-KATA YANG DIDENGAR. Komentar seorang sahabat tentang pengalamannya berbicara dengan seorang pemimpin. Bisa diperjelas dengan contoh agar kami paham? Demikian desak saya.
Saya berjam-jam bicara dengan beliau terasa energizing. Kata-kata yang keluar dari mulutnya seakan diatur, bukan saja berkaitan dengan runut logikanya, tapi pilihan kata-katanya yang sangat positif dan menginspirasi. Intonasi dan expresi wajahnya pun akan sejalan dengan penekanan makna kata-kata yang sedang dia ucapkan.
Ada tulisan di blog Lead Change yang menarik perhatian saya untuk saya angkat sebagai tulisan di sini. Judulnya: ‘We are all leaders when it comes to conversation’.
(Sumber simak DI SINI)
Dampak Kata-kata dalam Pembicaraan
Apapun peran kita, kita senantiasa terlibat dalam pembicaraan. Dan kita sering melakukannya, baik ke dalam dengan diri sendiri ataupun keluar dengan orang lain, tapi jarang kita menyadari kata-kata yang digunakan dan dampaknya.
Sebagaimana halnya ikan yang hidupnya sangat tergantung pada air, hidup, kesehatan dan sukses kita ternyata banyak dipengaruhi oleh kata-kata yang kita ucapkan atau diucapkan oleh orang lain. Riset membuktikan bahwa kata-kata bisa memberikan dampak menambah atau mengurangi usia kita sebagai berikut:
Karena kita semua terlibat dalam pembicaraan, masing-masing kita juga bisa mengambil “leadership role” untuk memungkinkan semua orang merasa nyaman. Menyadari tentang bagaimana kita terlibat dalam pembicaraan (termasuk pemilihan kata-katanya) menumbuhkan pikiran tentang “KITA”, yang akhirnya menumbuhkan tim yang solid dan produktif. Bagaimana caranya?
Dua Langkah Sederhana
Anda memang tidak punya jawaban untuk pertanyaan ini. Jawaban atas pertanyaan ini akan membuat: “the invisible visible, build shared understanding, deepen relationships, and surface possibilities.” Contoh:
Bicarakan tentang apa yang Anda maui, bukannya apa yang Anda tidak mau. Ciptakan nada pembicaraan yang apresiatif dan positif dalam pembicaraan. Misalnya:
Siapa saja di level manapun dalam organisasi bisa memilih kata-kata yang tepat untuk memulai atau mengubah pembicaraan. Setiap orang bisa mengajukan pertanyaan yang beda dengan pola normal demi menumbuhkan ide-ide baru. Kita semua “conversational leaders” kalau kita memilih demikian.
Kata dan Perilaku Di Depan Anak-Anak Kita
Bila pemikiran tersebut dibawa ke lingkungan keluarga, dan menerapkan kombinasi kata dan perbuatan, maka secara sadar kita akan paham bahwa setiap saat anak sedang belajar dari tokoh yang disebut orang tua, belajar dari perbuatan dan tutur kata mereka. Petikan berikut ini akan bisa menjelaskan:
If a child lives with criticism, he learns to condemn.
If a child lives with fear, he learns to be apprehensive.
If a child lives with encouragement, he learns to be confident.
If a child lives with acceptance, he learns to love.
(Dorothy Law Nolte)
Catatan:
Berhubung ada perjalanan ke luar kota sampai dengan mid minggu depan, maka tidak ada postingan baru untuk Jumat, 9 Nopember 2018 dan Selasa, 13 Nopember 2018. Artikel baru akan hadir pada Jumat, 16 Nopember 2018.
josef:
Terima kasih tanggapan Kelana. Tidak mau membalas argumen juga merupakan pilihan. Namun kalau argumen...
kelana:
halo pak josef, bagaimana cara upgrade rasa PD, saya tidak ragu dengan kemampuan tapi terkadang tidak mau...
josef:
Terima kasih, kalau insight yg Rolin dapat juga dibagi ke teman2, akan bertambah kaya ilmu Rolin. Salm
Rolin:
Terimakasih selalu menginspirasi,Pak Josef. Seperti sumur, semakin dalam digali, semakin jernih airnya
josef:
Terima kasih mba Nurlita Magdalena, sudah sempatkan menyimak kisah di blog ini dan memberikan komennya. Sukses...
Selamat sore Pak Josef, saya suka bertanya tanya sendiri, mengapa setiap selesai membaca tulisan Bapak,pasti akan terbersit ” Iya ya..benar ya” .Jadi seperti enlightment buat saya. Terima kasih Pak Josef.
Terima kaaih sama2 Santi, yang saya angkat adalah keseharian, yang bisa dialami siapa saja. Dan tujuannya memang untuk membuka mata kita, saling mengingatkan untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.