Posted on August 9th, 2016
“An effective leader asks questions instead of giving orders.” (Dale Carnegie)
BELAJAR BERTANYA. Semua orang tua menginginkan anak-anaknya berani bertanya, berani mengungkapkan pendapat, kalau perlu berani untuk mempunyai pendapat berbeda. Diharapkan sejak mereka masuk PAUD, dan pendidikan selanjutnya, anak-anak kita akan banyak belajar untuk BERANI, proaktif tapi dalam koridor santun dalam menjalin komunikasi. Ketika guru bertanya, diharapkan muridnya berani untuk menjawab. Dan sebaliknya guru juga mendorong murid untuk bertanya atau mengungkapkan pendapat. Dan guru seharusnya bisa memberikan jawaban yang memadai.
Hasrat Ingin Tahu
Dalam bukunya berjudul “Leading with Questions: How Leaders Find the Right Solutions by Knowing What to Ask”, Michael J. Marquardt mengatakan:
“Learning depends on curiosity and asking questions. The experience of curiosity is equivalent to continuously living and operating out of a question frame as simple as “What’s this?”—as all children do. It is through questions that we operationalize curiosity into behavior, and as a result they are the foundation of any kind of learning, be it formal, informal, or personal.”
Kemauan belajar berawal dari rasa ingin tahu, kemudian mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan jawaban. Tidak tertutup kemungkinan, jawaban tersebut menimbulkan pertanyaan lanjutan, atau bahkan rentetan banyak pertanyaan berikutnya.
Langkah Terpuji Seorang Puji
Namanya memang Puji Prabowo, yang telah memulai inisiatif di bawah bendera Kejar Aurora, sebuah proyek Kelompok Belajar bagi anak-anak berusia 5-18 tahun yang belum beruntung secara ekonomi. Melalui kegiatan bermain dan berimajinasi, Kejar Aurora merancang kurikulum yang fokus pada pengembangan imajinasi dan soft skill seperti kepemimpinan, kerja sama tim, kemampuan bicara di depan banyak orang, kreatifitas, empati, interaksi, pemecahan masalah, dan kemampuan lainnya. Berikut foto bersama Puji dan Tim Aurora.
Tujuan yang ingin diraih Puji dan timnya:
Di sini kejelian Puji. Dia meyakini, bahwa tidak perlu menunggu sampai seseorang menjadi leader di perusahaan atau organisasi untuk belajar bertanya. Ini bisa dipupuk sejak dini, selagi masih anak-anak usia PAUD. Nah… bila anak-anaknya sudah berani bertanya, apa tanggapan orang tuanya?
Hasil Menggembirakan
Setelah berjalan kurang lebih 4 (empat) tahun, pengamatan tim kejar Aurora dan juga pengakuan anak yang ditanya:
Setelah belajar di Kejar Aurora, anak-anak ini menjadi berani bertanya. Apakah orang tuanya menganggap anaknya kepo, nanya melulu?
Kondusif untuk Perkembangan Anak
Dalam program di Kejar Aurora, orang tua juga sengaja diajak untuk hadir di berbagai kegiatan, agar mereka juga paham apa yang harus dilakukan oleh orang tua untuk memberikan tanggapan positif pada setiap pertanyaan, terhadap setiap keingin-tahuan anak, atau bahkan untuk perubahan yang terjadi pada anak. Pengamatan orang tua mereka sejauh ini juga tidak jauh dari hasil evaluasi tersebut di atas:
1) Kreatif dan berani serta mandiri:
2) Disiplin:
3) Lebih bergairah/bersemangat:
4) Positif dan nilai sekolah meningkat:
Saya mendukung sekali anak saya ikut les di Kejar Aurora. Ada peningkatan pada nilai di kelas. Semenjak ikut Kejar Aurora lebih banyak kegiatan yang positif. Dari pada main nggak jelas atau di rumah nggak ada kegiatan mending ikutan les.
5) Alhamdulillah bagus untuk perubahan sifat anak saya, jadi rajin, dari pada main yang nggak bener, kedua kakak beradik suka semangat terus kalau mau les.
Leadership dan Bertanya
Puji dan Tim Aurora seakan sedang mempersiapkan anak-anak untuk masa depannya. Keyakinan Puji ini sejalan dengan pemahaman bahwa leader yang handal pandai bertanya. Dan Michael J Marquardt juga menggaris-bawahi:
“Questioning helps people gain perspective and understand the perspectives of others. As they see issues and problems from different points of view, they gain an appreciation for their complexity—and also expand the range of possible solutions.” (Michael J. Marquardt)
Dengan bertanya kita membuka diri untuk mengesampingkan perspektif kita sendiri dan mendengarkan perspektif orang lain, yang mungkin tidak terpikirkan oleh kita.
Dan pemimpin seperti ini juga akan menciptakan budaya untuk mendorong timnya bertanya atau memberikan pendapat yang berbeda demi kebaikan atau hasil maksimum dari seluruh tim. Tanpa disadari, Puji dan Kejar Aurora sudah menginspirasi kita untuk ini.
Sebagai penutup, saya sajikan petikan di bawah ini, untuk kita jadikan bagian dari langkah yang akan kita ambil, belajar dan membiasakan diri untuk bertanya:
“Questions needed to be asked: What could happen if I did this? Is there any other way to think about this? What possibilities exist that I haven’t thought of yet?” (Michael J. Marquardt, Leading with Questions: How Leaders Find the Right Solutions by Knowing What to Ask)
josef:
Terima kasih pa Eddie. Code of conduct yang kalian gunakan juga sangat powerful dalam mengembangan manusia...
josef:
Terima kasih Coach Helda. Adalah panggilan kita untuk saling mengingatkan, saling menginspirasi untuk create...
Eddie Cahyono Putro:
Saya sangat cocok dengan judul *”HIGHLY COMPETENT PROPLE WITH SOLID COLLABORATION”*...
Helda Tan:
Such a beautiful reminder Pak Josef… Seandainya saja lebih banyak orang yang menghargai prinsip...
josef:
Terima kasih banyak mba Malla, semoga mba Malla juga terus menginspirasi kita semua. Salam
terima kasih untuk supportnya yang sangat besar sejauh ini, pak.
sehat dan menginspirasi selalu ya pak 🙂
Terima kasih Puji, saling membantu memang diperlukan untuk saling melengkapi terutama dalam mempersiapkan generasi masa depan. Tetap semangat, sukses Kejar Aurora
Semangat pagi pak.. Saya sependapat dengan cara mendidik seperti ini dimana para pendidik tidak hanya mengejar nilai,atau hanya sertifikat.. namun ketika keluar tertanam nilai moral,disiplin, kerja sama, bahkan sebagai inovator dan menelurkan pemimpin pemimpin yg lebih bijak kedepannya..
Semoga dengan adanya postingan ini, pemerintah tergerak juga untu mengkajinya dan bisa dibuat menjadi metode pendidikan di Indonesia.
Tetap semangat untuk perubahan yg lebih baik.
Salam,
Fajri
Terima kasih Fajri, satu nilai yang sangat menonjol yang dikerjakan Fajri dan Tim Aurora adalah tidak menunggu, proaktif mencari yang terbaik untuk dijadikan model untuk mendidik anak2 dalam keterbatasan prasarana. Semangat kalian luar biasa, semoga bisa menginspirasi lebih banyak orang lagi untuk berbuat kebaikan demi pendidikan Indonesia yang lebih baik