Posted on August 21st, 2020
“The secret sauce to create a culture of higher empowerment is TRUST. As trust increases, people naturally feel more empowered because they are allowed to make decisions based on a firm understanding of the goals, but they can accomplish those goals in their own unique way.” (Bob Whipple)
AKHIR PEKAN YANG CERAH. Dan suasana hati sekitar 480 orang dari berbagai pelosok tanah air sungguh menggembirakan, bahkan kata-kata yang muncul di chat tentang suasana hati mereka sudah bisa menggambarkan mengapa senyum gembira bisa nampak di wajah mereka, walau hanya nampak di layar zoom. Seperti ini yang ditampilkan aplikasi mentimeter.
CAUSE dan EFFECT
Topik yang dipilih hari itu adalah: TRUST First and Team Empowerment Will Follow. Kali ini saya ingin membahas beberapa pertanyaan yang dimunculkan peserta, yang berbicara tentang atasan. Misalnya:
Dalam menghadapi suatu peristiwa, kita bisa menempatkan diri sebagai EFFECT, dimana kita merasa sebagai victim. Dalam situasi seperti ini, jari kita akan ditunjukkan pada orang lain yang menjadi penyebabnya. Sementara kalau kita menempatkan diri sebagai CAUSE, kita akan cepat melakukan refleksi, melihat peluang untuk mencari solusi, tanpa menyalahkan siapa2.
Mereka yang bertanya, boleh jadi benar ada ulah atasan (menurut mereka) yang membuat bawahan menjadi korban. Tapi apakah ada yang bisa dilakukan bawahan dalam menghadapi atasan seperti itu?
Belajar Mencari Solusi
Potret yang disampaikan diatas adalah mengenai atasan. Saya asumsikan, atasan mereka sendiri. Dalam sesi webinar itu, saya memberikan beberapa pointers untuk menjawabi itu:
Role Model dan Authority
Sementara itu ada penanya lain yang menanggapi penjelasanku tentang moto Be Yourself but Better Everyday dengan bertanya:
Be Yourself, disamping itu kita juga butuh role model untuk bisa menjadi lebih baik every day, bagaimana menurut bapak?
Setuju sekali. Esensinya ada pada penggalan kedua dari Moto itu, Better Everyday. Disatu pihak saya percaya bahwa semua orang diciptakan unik, lengkap dengan semua talenta untuk bisa meraih sukses. Kalau demikian pemahamannya, berarti orang lain mempunyai keunikan yang tidak saya punyai. Karena itu saya harus membuka diri untuk belajar dari orang lain, dari atasan, bawahan, dari rekan kerja atau siapa saja atau peristiwa apa saja yang hadir di hadapanku setiap hari. Tentu saja termasuk orang yang anda sebut sebagai role model. Tujuan belajar ini agar membuat diri kita menjadi lebih baik hari ini dibandingkan kemarin dan besok lebih baik dari hari ini. Ini akan memacu kita untuk terus belajar selama hayat dikandung badan. Berikut foto sebagian peserta.
Learning Points
Senang menyimak chat peserta, terutama saat masing-masing menuliskan satu learning pointnya. Banyak yang membuatnya, namun saya hanya mengutip beberapa diantaranya secara acak:
Di akhir tulisan ini, saya tak lupa mengingatkan kata-kata Stephen Covey perihal “Pemimpin yang Dipercaya”:
Sesi webinar sudah berlalu. 18 pertanyaan melalui chat webinar juga sudah saya jawabi secara tertulis. Energi positif yang ditebar para peserta yang mempunyai semangat belajar tinggi, membuat diri saya seakan recharged, terisi lagi dengan energi untuk siap melangkah menuju karya pelayanan dalam minggu-minggu selanjutnya yang sudah menanti. Terima kasih kepada semua peserta di webinar ini, kita semua belajar untuk menjadi lebih baik.
“Believe in yourself; trust yourself and always give the best of yourself.” (Ricardo Housham)
josef:
Terima kasih tanggapan Kelana. Tidak mau membalas argumen juga merupakan pilihan. Namun kalau argumen...
kelana:
halo pak josef, bagaimana cara upgrade rasa PD, saya tidak ragu dengan kemampuan tapi terkadang tidak mau...
josef:
Terima kasih, kalau insight yg Rolin dapat juga dibagi ke teman2, akan bertambah kaya ilmu Rolin. Salm
Rolin:
Terimakasih selalu menginspirasi,Pak Josef. Seperti sumur, semakin dalam digali, semakin jernih airnya
josef:
Terima kasih mba Nurlita Magdalena, sudah sempatkan menyimak kisah di blog ini dan memberikan komennya. Sukses...
Agree Pak Joeef, trust menjadi dalam kehidupan ini.Dari yg paling dekat orang tua terhadap, anak terhadap orang tua, atasn ke bawahan dan sebaliknya. Jika tidak ada trust waktu kita habis hanya utk melakukan kontrol sehingga kita tdk bisa memikirkan lagi hal hal yg baru dan kita juga jd tidak tenang setiap hari. Bawaannya curiga trs sehingga aura negatif yg menguasai kita.
Terima kasih pa Cani untuk menggaris-bawahi pentingnya trust dalam kehidupan, dimana saja kita berada. Salam
Thank you for remind me Pak…
TRUST… sesuatu yg memang tidak mudah dibangun tapi impact nya besar jika kita berhasil membangunnya…
Learning points juga simple tp maknanya besar…
Thank you once again Pak..
Stay Healthy and Happy Pak…
Terima kasih sama2 Lia, ini merupakan elemen yang sangat penting untuk kita sebagai individu, apalagi kalau sudah menjadi seorang pemimpin. Terus jaga kepercayaan itu, karena kalau hilang, butuh waktu dan upaya yang lebih besar untuk memulihkannya. Salam