Kebersamaan Seputar SERUIT

Posted on May 9th, 2025

“The bond that links your true family is not one of blood, but of respect and joy in each other’s life.” (Richard Bach)

BANYAK ACARA KELUARGA yang diselenggarakan, dengan beragam tujuan. Salah satu yang penting adalah untuk tetap menyatukan anggota keluarga, terus saling menyapa dan berbagi cerita. Kita akan lebih paham satu sama lain dalam dinamika dan interaksi dalam berbagai acara keluarga. Kitapun semakin memahami, bahwa saling menghargai satu sama lain adalah kebutuhan mendasar seorang manusia, termasuk anggota keluarga.

 

Kebahagiaan Dalam Keluarga

Kita memang menginginkan hubungan keluarga inti dan keluarga besar selalu harmonis membahagiakan. Namun ini bukan muncul kebetulan. Harus diniatkan. Diambil langkah bersama untuk menciptakannya.

Kebahagiaan dalam VIP Longue Ferry Legundi dari Merak menuju Bakauheni inipun sengaja diciptakan. Ada komitmen untuk luangkan waktu. Ada niat untuk bersama merayakan arisan keluarga di Lampung. Dan masing-masing mau mengambil peran, seberapapun kecilnya itu. Universe seakan merestui langkah ini dengan menghadirkan pelangi indah di hadapan kami. Dengan fasilitas tol  yang dihadirkan pemerintah, perjalanan dari rumah jam 05:00 pagi memungkinkan kami tiba di Rumah Kota Sepang Bandar Lampung  jam 10:00.

Albert Einstein meneguhkan ini melalui kutipannya: “Rejoice with your family in the beautiful land of life!.”  

Setelah ziara ke kuburan keluarga, kamipun menikmati makan siang di restoran seafood WaHaHa. Tak lupa juga kami berbagi pada mereka yang belum terjangkau.

 

Saling Memaafkan

Apakah gambaran kebahagiaan keluarga seperti itu berarti tidak ada masalah dalam keluarga? Bukan demikian. Masalah selalu ada. Percikan api kesalah-pahaman senantiasa muncul. Tapi apakah akan kita biarkan terus membesar? Kita barusan melewati hari Lebaran, dimana kita saling memaafkan. Tapi saling memaafkan hendaknya diikuti dengan langkah yang diniatkan untuk menjaga suasana kebersamaan terus dirawat. Petikan di bawah ini pas untuk menjadi pegangan kita bersama:

At the end of the day, a loving family should find everything forgivable. –  Mark V. Olsen

Usai memaafkan semuanya beres? Tentu saja tidak. Tantangan demi tantangan akan terus bermunculan untuk menguji kesabaran. Juga menguji ketulusan untuk mau mengakui kekurangan serta meminta maaf dan saling memaafkan. Tantangan untuk mengesampingkan ego dan mengutamakan kepentingan kebersamaan keluarga. Itulah keluarga.

 

Lampung Punya SERUIT

Selagi di Lampung, tentu saja wajar kalau kita fokus kuliner dengan Cita Rasa Lampung. Apa kekhasannya? SERUIT. Untuk itu, kami memilih makan siang hari kedua arisan di Restoran SAMBAL SERUIT BUK LIN, yang terkenal dan ramai dikunjungi. Apalagi tempatnya yang strategis.

Beberapa catatan yang diambil dari buku menu Seruit Buk Lin:

Seruit berasal dari kata NYERUIT yang artinya dilakukan bersama-sama. Hal ini menggambarkan masyarakat Lampung yang memiliki nilai kebersamaan tinggi. Ini pas sekali dengan tujuan kelompok arisan ini dibentuk: KEBERSAMAAN.

Bagi masyarakat Lampung, salah satu cara Nyeruit yang populer, tradisi khas Lampung adalah MUPUT LESUNG: Melahap makanan langsung dari lumpangnya,  dengan cara mencampurkan nasi, sambal seruit, lalap dan ikan langsung pada satu lumpang (cobek besar). Katanya, kalau sudah nyeruit disini lupa bangun.

Bu Lin, atau nama lengkapnya Ellynawati, pendiri rumah makan Sambal Seruit Buk Lin, sempat memperkenalkan kuliner lokal ini di Harian Kompas terbitan 1 Oktober 2024. Salut buat Bu Lin yang sudah secara luas memperkenalkan Seruit kepada masyarakat Nusantara

 

Kenangan Kebersamaan

Dengan seragam berwarna oranye, kami sempatkan untuk membuat foto kenangan sbb:

Ini bukan sekedar kenangan kehadiran dan berkumpul dengan anggota arisan lainnya di Lampung. Ini akan terus dikenang, bahwa kebersamaan ini buah dari upayah bersama yang membawa banyak manfaat untuk kehidupan kami semua. Kami bisa belajar dari setiap kesempatan seperti ini, sejak persiapan hingga penyelenggaraan acara seperti ini. Belajar untuk saling peduli pada satu sama lain.

 

Dan saat kami kembali lagi ke Jakarta dengan menggunakan Ferry Batu Mandi, kami sempatkan untuk melakukan reflkeksi dalam Ferry VIP Longue, membahas apa yang membuat kami semua tertawa gembira. Juga apa yang perlu kita perbaiki atau tingkatkan lagi dalam acara Arisan berikutnya. Tak terasa Sirene kapal sudah berbunyi, tandanya kami sudah tiba di Merak, dan dengan fasilitas tol, kami bisa tiba di rumah jam 15:00. Kenangan indah tak terlupakan. Dan saya sangat yakin, bahwa dengan komitmen semua anggota untuk memupuk kebersamaan, kita punya HARAPAN, sekaligus tercipta SALING PERCAYA satu sama lain.

“When you make a commitment, you create hope. When you keep a commitment you create trust!” (John C. Maxwell)

Bookmark and Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with Facebook

Kisah Rp 10.000,00 yang Mengubah Hidupku

Recent Comments

josef:
Terima kasih pa Anton telah mengunjungi blog dan menyimak tulisan ini. Kita akan terus saling mengingatkan...

josef:
Selamat pagi Lia yang sudah senyum semakin lebar. Terima kasih untuk catatan yang sangat berarti. Terkadang...

Anton:
Semangat pagi pak Josep, Tulisan bapak sangat menginspirasi dan sangat sederhana untuk bisa kita...

lia.catri:
Good morning, Pak… SENYUMMU PAGI INI, seberapa lebar? >> mendadak LEBAR sekali Apa yang...

josef:
Halo mba Sofia, senang menyapa mu di blog ini. Semoga bisa bermanfaat. Salam


Recent Post

  • Great Customer Experience
  • Temui Mentor Terbaikmu
  • Catalyst for Transformation
  • Bekerja Karena MAU Atau TERPAKSA?
  • Menyukai Perusahaan Tapi Berhenti
  • Memanusiakan Manusia Dalam Keseharian
  • Being A Human Leader
  • Mungkinkah Perkumpulan Tanpa Pemimpin?
  • Sukses Bila Ada Suksesi
  • Asah Kapasitasku Sebagai Coach