Posted on May 30th, 2017
“All good men and women must take responsibility to create legacies that will take the next generation to a level we could only imagine.” (Jim Rohn)
KESEMPATAN BAGUS untuk bisa bertemu dengan sejumlah Kepala Desa dan Perangkatnya dari Desa Lamalera dan desa sekitarnya yang tergabung dalam Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, NTT. Mereka berada di Jakarta untuk mendapatkan bimbingan teknis yang sangat penting untuk bisa mengelola desa, terutama dana yang dikucurkan pemerintah untuk pembangunan desa. Ini merupakan sebuah momen yang sangat penting, mengingat ini akan menyentuh langsung kepentingan rakyat banyak untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Menanam Benih Kebaikan
Saat ini semua harapan tertuju pada mereka. Dana yang akan mereka kelola tidak kecil. Pada kesempatan ini, saya hanya mengajak mereka untuk berpikir 10 tahun dari sekarang, dengan pertanyaan sederhana:
“Sepuluh tahun mendatang, kalian ingin dikenang anak cucumu sebagai apa?”
Jawabannya tentu saja tidak akan menunggu 10 tahun lagi. Jawabannya harus diciptakan dari sekarang, karena perilaku dan perbuatan dalam 10 tahun kedepan tergantung pada bagaimana kita menentukannya sekarang. Dan keputusannya ada di tangan masing-masing kita.
Menyemangati
Selain pesan dan harapan penting di atas, sambil makan siang bersama, saya juga menitip pesan ringan untuk anak-anak di desa:
Waktu kami tidak banyak. Tapi obrolan singkat ini semoga bisa menginspirasi mereka untuk mulai menanam benih kebaikan, yaitu mengelola dana desa itu secara bijak demi pembangunan desa. Kita semua tentu mendoakan semoga langkah yang akan mereka ambil akan meningkatkan kesejahteraan rakyat di desa masing-masing. Dan itu akan menjadi warisan tak ternilai yang akan terus dikenang, bukan saja oleh anak cucunya, tapi juga seluruh masyarakat desa. Semoga Tuhan Memberkati mereka.
“Always do your best. What you plant now, you will harvest later.” (Og Mandino)
josef:
Terima kasih sama2 pa Cani, dengan mempertebal mental berkecukupan (abundance), hidup kita bisa lebih tenang...
canisius soriton:
Ditengah hujan dan setelah ikut Misa Pagi ini dihari minggu terus baca sharing Pak Josef sungguh...
josef:
Terima kasih Santi, banyak juga yang rezekinya disalurkan melalui tangan kita. Karena itu, selain mengambil...
Santi Sumiyati:
Selamat sore Pak Josef…luar biasa Pak…sangat menginspirasi saya. Tulisan bapak...
josef:
Terima kasih Santi, dalam banyak kejadian kita dihadapkan pada pilihan bebas tanpa paksaan, termasuk pilihan...
Proficiaaat Oom,
Saya setuju sekali dengan pesan penutup kepada para kepala desa Lamalera:
“Always do your best.. What you plant now, you will harvest later
(Og Mandino)..
Harapan saya para kepala desa ini bisa menggerakkan masyarakat utk menanam pohon di Lamalera..
Pohon ‘reo’ yg ditanam di masa lalu sudah tua dan banyak yg sudah mati… Lamalera yg sudah terkenal gersang dan penuh dg hamparan benatuan, kini semakin kerontang..
Saya anjurkan agar setiap rumah di Lamalera menanam 1(satu) batang pohon.. Pohon yg ditanam sebaiknya pohon ‘tuak’ (aren) atau mahoni
. Kedua pohon ini terkenal cocok utk ditanam di tanah yg gersang…
Pohon2 ini sangaaat bermaanfaat karena bernilai ekonomis..
Selain itu pohon2 ini akan menghijaukan kampung kita, Lamalera…!!!
Dengan demikian, harapan Oom yg tertuang dlm kalimat yg indah di atas tidak akan sia2 karena tidak diikuti dengan aksi nyata….!!
Semoga…
Terima kasih Laurens, semoga komen ini bisa dibaca mereka, atau disampaikan oleh mereka yang membacanya. Salam