Muasal Inspirasi Motto “Be yourself”

Posted on November 15th, 2011

Beruntung saya menjadi pelanggan perpustakaan besar di daerah Kramat Senen, alias arena penjualan buku loak, tempat saya mencari buku semasa kuliah dulu.

Kegembiraan setelah lulus kuliah, menjadi lebih komplit dengan berita besar, bahwa saya akan segera memulai program management trainee di sebuah perusahaan multi nasional, Unilever Indonesia. Program ini teramat ketat, dengan sistim gugur bagi yang tidak bisa melewati setiap tahapan program selama setahun.

Tiga bulan pertama, dalam pertemuan formal sesama satu angkatan trainee, sudah mulai ada kawan yang gugur. Tiga bulan berikutnya tingkat stress bertambah melihat kawan lainnya yang harus mundur. Sanggupkah saya meneruskan program ini dengan berhasil?? Semula saya berani menjawab dengan tegas: “YA”, karena latar belakang pendidikan saya adalah “Manajemen Sumber Daya Manusia,” bidang studi yang sangat langka di masa itu. Namun, lama kelamaan keyakinan tersebut terasa surut. Tingkat percaya diri mulai terjun bebas menuju dasar motivasi yang paling rendah, kalau tidak mau dibilang nyaris sirna.

Suatu sore, seusai kantor saya tidak langsung pulang ke rumah. Tujuan saya jelas: ke toko buku langganan saya, alias penjual buku loak. Saya sering melakukan ini sekedar untuk mencari bahan bacaan tambahan. Dengan cepat mata berpindah dari satu buku ke buku lain, sambil gejolak hati penuh stress tidak bisa disembunyikan pada ekspresi wajah. (Untung saja tidak ada yang memperhatikannya). Tiba-tiba mata ini berhenti pada sebuah judul buku, yang membuat saya harap-harap cemas sembari tangan meraih buku itu yang berjudul: “How to stop worrying and start living” karangan Dale Carnegie.

Beberapa lembar awal dibolak-balik, dan seketika itu juga saya membayar dan membawa pulang buku itu. Buku itu saya lahap selama week end itu, dan satu langkah besar yang saya lakukan sejak senin berikutnya, terinspirasi dari buku ini: setiap saya mau berangkat kerja, saya berdiri di depan cermin dan memulai dialog dengan diri sendiri:

  • Josef, apakah 24 jammu hari ini akan disia-siakan dengan mencemaskan apa yang terjadi kemarin?
  • Josef, siapkah anda untuk meraih sukses hari ini, karena sukses berawal dari pikiranmu sendiri, dari dirimu sendiri ??
  • Josef, kalau engkau percaya akan gagal, maka engkau akan gagal, sebaliknya kalau engkau percaya bahwa engkau akan berhasil, engkau pasti akan berhasil!

Pernyataan terakhir di atas saya ulangi tiga kali, sambil tersenyum lebar (sekali lagi: senyum lebar), sebagai afirmasi demi mempertebal rasa percaya diri….. dan hasilnya, langkah kami terasa lebih ringan menuju hari pengumuman telah lulus dan diangkat sebagai karyawan tetap.

Buku yang sudah berusia 20 tahun dan sudah menguning ini saya simpan baik-baik sampai hari ini. Setiap lembar buku ini seakan menawarkan langkah ajaib menggali potensi diri… karena juga bercerita tentang “Menjadi Diri Sendiri”, yang akan saya paparkan dalam tulisan berikutnya.

Bookmark and Share

8 Responses to Muasal Inspirasi Motto “Be yourself”

  1. antonius manurung says:

    Saya bertemu dengan sosok pribadi yang sederhana, originil, dan saya yakin seorang pribadi yang bijaksana…..

  2. Itoh says:

    Salam kenal pak Josef… Terima kasih telah berbagi ilmunya. Tulisan Anda sangat menginspirasi saya, semoga kelak saya juga bisa jadi orang hebat seperi Anda.

  3. hildegardis says:

    terima kasih bapa Jos, wah saya percaya akan hal itu, saya perlu banyak belajar ttg hal itu.. saya menunggu sharing berikutnya ya… sangat inspiratif…. luar biasa..

  4. linson says:

    Thanks pak jos,sharing yang inspiratif semoga banyak yang ketularan dan sukses seperti pak jos.Amin

  5. Rifqi says:

    Ilmu yang bermanfaat bukan hanya berada di buku2 mahal dan tersampul yang terpajang di rak2 toko buku,, ilmu yang bermanfaat juga bisa muncul dari buku loakan di pasar. 😀
    seperti kata pepatah atau apapun itu namanya, “don’t judge a book by its cover” ^,^Y

    • josef josef says:

      Setuju sekali Rifqi. Sumber ilmu bisa dari mana saja, termasuk buku di pasar loak dan juga sharing seperti ini. Rifqi juga bisa berbagi pengalamanmu seperti ini. Saya sendiri akan hadir tiap selasa dan jumat pagi dengan cerita baru. Salam

Leave a Reply to Itoh Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with Facebook

Kisah Rp 10.000,00 yang Mengubah Hidupku

Recent Comments

josef:
Semangat pagi Santi, terima kasih untuk terus menyimak tulisan di blog ini. Semoga bermanfaat, terutama dalam...

Santi Sumiyati:
Selamat pagi Pak Josef. Membaca tulisan Bapak seperti “me-recharge daya” pikiran dan...

josef:
Terima kasih Reinaldo. Saran sederhana sudah dicantumkan dalam komenmu: leader yang mau paham situasi, minta...

Vicario Reinaldo:
Terima kasih untuk sharingnya Pak Josef. Resonate sekali dengan saya yang sering membantu para...

josef:
Terima kasih catatannya mas Anton, setuju harus pandai membawa diri, dalam membangun trust dan respect dari...


Recent Post

  • Mindset Sehat Penuh Syukur
  • Memasuki Lingkungan Baru
  • Menyikapi Teknologi Secara Bijak
  • Sejuta Senyum PEACE HR Society
  • Saling Menyemangati
  • Generosity of Spirit
  • Ciptakan Pengalaman Bermakna
  • Apa Yang Engkau Cari?
  • Asyiknya Belajar Bersama
  • Komitmen Perusahaan akan Peran Ibu