Nilai Diri Seseorang

Posted on February 20th, 2018

“Even individuals need to develop a brand for themselves …. Whatever your area of expertise, you can take steps to make people think of YOU when they think of your field.  (Accelepoint Webzine)

NILAI DIRI seseorang sering tidak proporsional. Banyak orang sekitar kita yang memberikan nilai berdasarkan asumsi dengan informasi terbatas. Sementara itu kita sendiri belum menyadari sepenuhnya peran aktif untuk membantu yang lain mendapatkan perspektif utuh tentang siapa diri kita sendiri, baik dalam konteks kehidupan professional ataupun kehidupan pribadi.

Banyak label yang melekat pada diri kita adalah ciptaan sekeliling kita, yang perlu kita sikapi secara cermat dan mengambil langkah bijak untuk melakukan koreksi bila itu cenderung negatif. Saatnya kita membuat sendiri Personal Brand untuk dikomunikasikan kepada khalayak.

20 Feb 18_Nilai Diri Seseorang

Self Branding

Beberapa pertanyaan ini sangat membantu dalam proses merumuskan Personal Brand:

  • Suatu waktu, bila kita pergi atau pindah ke tempat lain, kita ingin dikenang sebagai apa?
  • Atribut apa yang diasosiasikan dengan aku?
  • Apa yang spontan muncul di pikiran orang begitu mendengar namaku?

Mengutip definisi Personal Branding dari Erik Deckers & Kyle Lacy:

“Creating the right kind of emotional responses you want people to have when they hear your name, see you online or meet you in person.”

Kita tidak menunggu, kita tidak membiarkan itu terjadi begitu saja. Karena terkadang persepsi yang didapat orang lain, tanpa membuat klarifikasi yang memadai, sudah bisa membuat mereka menilai dan membuat cap tentang diri seseorang. Apalagi kalau cap itu sifatnya negatif dan mereka menyebarkannya kepada teman-temannya. Ingat, ini era digital, semua serba cepat di sosmed.

Karena itu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menciptakan brand diri kita, dan berusaha untuk berbuat/berperilaku sesuai brand tersebut.

Siapa Yang Berhak Menilai?

Dalam keheningan dan refleksi, kita bisa saja bertanya, siapa yang berhak menilai diri kita? Jawabannya jelas, banyak orang merasa berhak menilai. Begitu melihat tulisan di sosmed, mereka bisa menilai walau belum mengenal penulisnya. Membaca posting kita, mereka bisa memberikan label tertentu, negatif atau positif; mendengar nama kita disebut, spontan sebuah cap sudah diberikan kepada kita. Kita tidak bisa melarang.

Yang bisa kita lakukan adalah secara proaktif mencegahnya dengan mengetengahkan nilai positif dari diri kita. Dengan mengenal diri sendiri, kita akan tahu apa kekutan dan kelemahan kita. Beberapa aspek kekuatan diri kita, bisa kita pertajam, kita kedepankan melalui perbuatan (bukan hanya dengan kata-kata). Mudah-mudahan dengan cara seperti itu, label-label negatif secara perlahan bisa pudar, dan yang positif mencuat ke permukaan.

Leadership Imperative

Dalam tulisannya di Huffingtonpost.com, Adele Gulfo mengedepankan bahwa:

‘Personal Branding is Not About Self-Promotion, It Is a Leadership Imperative.’

Alasannya adalah:

“Because when you live your Personal Brand, you are being true to yourself; and that comes through when you’re interacting with others — colleagues, other leaders and stakeholders. It contributes to authentic leadership because you’re acting in a way that’s consistent with your vision of who you are, what you’re good at and what matters most to you — both professionally and personally”

Seseorang bisa saja dikenal leader. Tapi dia bisa juga memperkuat personal brand-nya sebagai leader yang positif penuh optimistic. Atau seorang karyawan bank yang professional di bidangnya, tapi juga suka menolong dan giat belajar hal baru.

Nilai Sebenarnya Ada di Tanganmu

Personal Brand itu adalah tentang saya dan untuk saya, maka saya bertanggung jawab untuk merumuskannya. Dan secara proaktif berusaha agar dalam kehidupan keseharian, perbuatan dan perilaku ataupun perkataan kita sejalan dengan brand kita masing-masing.

Walau terkadang orang mengira, dia menjadi seperti ini (terutama dalam nuansa negatif) karena pengaruh lingkungan, Steven Covey berpesan:

“I am not a product of my circumstances. I am a product of my decisions.” (Stephen Covey)

Keputusan tentang Personal Brand itu juga akan mengasah kemampuan kita untuk influence orang-orang sekitar kita, tentang siapa diri kita yang sebenarnya. Mudah-mudahan bagian dari Brand diri termasuk juga komitmen untuk membawa kebaikan bagi banyak orang.

Dalam perjalanan karier dan hidup ini, pada akhirnya sukses itu ditentukan oleh berapa banyak orang yang dibantu untuk membuat kehidupan mereka lebih baik? Berapa banyak hati yang disentuh, sehingga mereka bisa menemukan sendiri potensi diri yang bisa dikembangkan untuk lebih sukses.

Akhirnya bersama-sama kita bisa membuat lingkungan kita menjadi lebih baik, menuju Indonesia yang Lebih Baik.

“Your personal brand is what people say about you when you are not in the room – remember that. And more importantly, let’s discover why!.” (Chris Ducker)

Bookmark and Share

12 Responses to Nilai Diri Seseorang

  1. Canisius Soriton says:

    Good sharing Pak Josef. Sangat inspiratif bagi saya dalam membuat personal branding saya dalam tugas keseharian saya bai di keluarga, kantor, komunitas dan dimana saja. Saya sadar ini perlu tapi terkadang saya sendiri lupa akan hal ini. Terima kasih Pak Josef sudah remind saya lagi.

    • josef josef says:

      Terima kasih pa Canisius untuk komennya. Langkah awal yang penting adalah menyadari, kemudian mengambil langkah proaktif untuk menunjang perjalanan hidup kita kedepan agar lebih bermakna. Salam

  2. Ratih says:

    Tulisan yang menarik Pak..
    Kita sendiri yang menentukan personal brand kita mau seperti apa, dan hasil dari pembentukan personal brand itu adalah hasil dari keinginan dan tingkah laku kita sendiri..

    Saya tertarik tulisan Pak Josef bahwa kita tidak bisa melarang orang menilai kita, tapi kita bisa proaktif mencegah penilaian buruk dengan berperilaku positif

    Juga di akhir tulisan Pak Josef bahwa kesuksesan ditentukan oleh berapa banyak orang yg dibantu utk membuat kehidupan mereka lebih baik. Setuju sekali dengan tulisan ini

    • josef josef says:

      Terima kasih Ratih untuk menyimak tulisan ini dan memberikan beberapa butir highlight. Pertama kita berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu, kemudian kita juga mencari peluang untuk membawa lebih banyak orang lagi kedalam lingkungan penuh kebaikan, agar bersama kita bisa menciptakan hidup yang lebih bermakna. Salam

  3. Santi Sumiyati says:

    Selamat pagi Pak Josef, tulisan Bapak tentang Nilai Diri ini sangat dalam dan bermakna sekali bagi saya. Poin yg sangat bagus dari tulisan ini sehingga dapat saya jadikan pegangan dalam kehidupan adalah putuskan untuk selalu melakukan apa yang ada dalam lingkup kemampuan kita dengan cara terbaik dan untuk kebaikan. Hasilnya mudah – mudahan baik juga ya Pak. Terima kasih Pak Josef untuk selalu berkenan membagi ilmu yang bermanfaat bagi kami.

    • josef josef says:

      Terima kasih Santi, bila mendapatkan manfaat dari tulisan ini, silahkan berbagi juga link atau copy artikel ini agar temanmu yang lain juga bisa mengambil manfaat untuk kehidupan mereka. Berbagi itu indah. Salam

  4. John Batafor says:

    Sukses itu ditentukan dengan berapa banyak hati yang dapat kita sentuh untuk membuat hidup orang lain menjadi lebih bermakna dengan menemukan potensi diri masing-masing.

    Terimakasih Nana.
    Salam dan Doa dari Taman Baca Daun Lembata.

    • josef josef says:

      Terima kasih John, butir yang penting telah digarisbawahi, bahwa potensi diri kita hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kebaikan banyak orang. Salam dan sukses untuk inisiatifmu bersama teman2 di Taman Baca Daun Lembata.

  5. Puji says:

    Terima kasih pak inspirasinya, yang saya ambil poin pentingnya ada pada manfaat apa yang kita berikan kepada orang lain, secara kontinyu dan berintegritas, maka akan tumbuh nilai-nilai tersebut pada diri dan akan tampak pada lingkungan. Terima kasih untuk selalu menyemangati kami untuk menjadi lebih baik lagi pak.

    • josef josef says:

      Terima kasih sama2 Puji. Langkah yang sudah Puji ambil bersama tim Aurora adalah sebuah contoh nyata untuk mempersiapkan anak2 sejak dini agar lebih sukses. Salam

  6. Sunny Budiman says:

    Dear Pak Josef,
    Terima kasih untuk selalu menjadi teladan dan inspirasi dalam segala sisi kehidupan. Thanks to you for remind me to always be true to myself. Terima kasih banyak, Bapak. Tuhan memberkati.

    • josef josef says:

      Terima kasih mba Sunny telah meluangkan waktu untuk menyimak tulisan ini. Adalah kewajiban kita untuk saling mengingatkan agar bisa menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Sukses selalu

Leave a Reply to josef Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with Facebook

Kisah Rp 10.000,00 yang Mengubah Hidupku

Recent Comments

josef:
Semangat pagi Santi, terima kasih untuk terus menyimak tulisan di blog ini. Semoga bermanfaat, terutama dalam...

Santi Sumiyati:
Selamat pagi Pak Josef. Membaca tulisan Bapak seperti “me-recharge daya” pikiran dan...

josef:
Terima kasih Reinaldo. Saran sederhana sudah dicantumkan dalam komenmu: leader yang mau paham situasi, minta...

Vicario Reinaldo:
Terima kasih untuk sharingnya Pak Josef. Resonate sekali dengan saya yang sering membantu para...

josef:
Terima kasih catatannya mas Anton, setuju harus pandai membawa diri, dalam membangun trust dan respect dari...


Recent Post

  • Mindset Sehat Penuh Syukur
  • Memasuki Lingkungan Baru
  • Menyikapi Teknologi Secara Bijak
  • Sejuta Senyum PEACE HR Society
  • Saling Menyemangati
  • Generosity of Spirit
  • Ciptakan Pengalaman Bermakna
  • Apa Yang Engkau Cari?
  • Asyiknya Belajar Bersama
  • Komitmen Perusahaan akan Peran Ibu