Posted on October 30th, 2015
“Balance, peace and joy are the fruit of a successful life. It start with recognizing your talents and finding ways to serve others by using them.” (Thomas Kinkade)
SERING KITA mendengar ungkapan, “Wah.. bahagianya bisa liburan bersama keluarga.” Atau: “Senangnya bisa makan bersama keluarga di akhir pekan… Banyak yang bisa diobrolin dengan santai.” Atau ada juga, “Asyik benar ikut marathon rame-rame.”
Banyak lagi ungkapan yang kita dengarkan, yang memberikan kita pesan tentang kebahagiaan menyediakan “quality time” untuk urusan di luar kerja. Dan itu sudah semua kita jalankan. Namun sering pula orang bertanya: “Sudahkah berimbang semua kegiatan tersebut?”
Kesadaran Akan Pentingnya Keseimbangan
Di media sosial, bertebaran posting tentang berbagai kegiatan di luar tempat dan jam kerja, demi memenuhi panggilan keluarga, sosial, spiritual, kesehatan, pertemanan dan lain-lain. Sementara itu kita berpindah-pindah dari dimensi kehidupan satu ke dimensi kehidupan lain dengan lancar dan mengalir begitu saja, tanpa dirasakan ada sekat-sekat di antaranya. Hari ini kita lebih banyak waktu untuk kegiatan dari dimensi kesehatan, besok pertemanan, lusa kemasyarakatan dan lain-lain.
Mereka yang saat itu hadir dengan sepenuh jiwa dan raganya, akan sungguh-sungguh merasakan kebahagiaan maksimal, dibandingkan mereka yang berada di café tapi pikirannya di rumah, yang lagi di rumah tapi mikirin kerja.
“Happiness is not a matter of intensity but of balance, order, rhythm and harmony.” (Thomas Merton)
Jadi, bukan jumlah waktu yang diluangkan untuk itu, tapi menyediakan waktu, quality time untuk hadir sepenuhnya pada moment tersebut. Saya sempat mencatat beberapa postingan di Twitter di waktu yang lalu tentang balanced life, dengan tagar #CurhatSTAFF:
Tugas di tempat kerja selalu diangkat ke permukaan, karena dalam seminggu waktu yang diluangkan untuk bekerja cukup banyak. Dengan demikian, ketika kita bicara tentang balanced-life, kita akan menyodorkan porsi kehidupan lainnya, di luar kerja, yang perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh.
Apa Kata Tim tentang Hidup Berimbang
Dari survey sederhana di lingkungan kerja kami, tentang apa pandangan mereka tentang balanced life itu, saya kutip beberapa diantaranya:
Yang mereka paparkan di sini bukan berkaitan pembagian jumlah jam tapi mengenai kehadiran seutuhnya di saat kita sedang berhadapan dengan dimensi kehidupan tertentu, tanpa harus memikirkan dimensi kehidupan lainnya.
Bahagia dalam Hidup Berimbang
Keseimbangan hidup tersebut di atas, bila ditata dengan bersungguh-sungguh maka akan meningkatkan kebahagiaan. Kepuasan berada dalam dimensi hidup yang berbeda dalam waktu yang berbeda akan menciptakan enerji positif dengan daya yang luar biasa untuk mendongkrak kinerja. Dan mereka yang sedang bersama kita dalam setiap moment tersebut, juga akan berkesempatan mengalami kebahagiaan penuh, seakan keajaiban sedang terjadi, dan bisa terjadi setiap hari, kalau kita mau.
“Miracle is happen everyday. Change your perception of what a miracle is and you’ll see them all around you.” (Jon-Bon Jovi)
josef:
Terima kasih Reinaldo. Saran sederhana sudah dicantumkan dalam komenmu: leader yang mau paham situasi, minta...
Vicario Reinaldo:
Terima kasih untuk sharingnya Pak Josef. Resonate sekali dengan saya yang sering membantu para...
josef:
Terima kasih catatannya mas Anton, setuju harus pandai membawa diri, dalam membangun trust dan respect dari...
Antonius:
Dear Pak Josef, Leader yang datang ke lingkungan baru jika tidak pandai-pandai membawa diri dengan suasana...
josef:
Terima kasih untuk ucapan selamatnya Rosita. Apakah sudah pesan buku ke 5? Kalau belum bisa gunakan link ini,...
Saya sangat setuju pak bahwa bukan mengenai sejumlah total waktu yg kita berikan tapi yg terpenting adalah keberadaan, di mana kita berada di sepanjang waktu kita berikan tersebut. Sering kali kita kumpul dengan keluarga tapi sibuk dengan gadget masing-masing
Terima kasih Yuniar, kita bisa mulai dengan koreksi atas diri kita, lingkungan terdekat kita. Hadir secara total sangat penting, tapi perlu niat untuk melaksanakannya. Terima kasih untuk ulasanmu
Setuju sekali dengan ulasan yang satu ini…keseimbangan & totalitas.
Terima kasih Bp Josef atas sharingnya, Tuhan memberkati Bapa & Keluarga.
Terima kasih Vina, komitmen mulai dari diri kita sendiri untuk membangun dan menjaga keseimbangan itu. Pada akhirnya kita juga yang akan menikmati hasilnya. Salam