Posted on December 12th, 2014
“The most basic of all human needs is the need to understand and be understood. The best way to understand people is to listen to them.”(Ralph Nichols)
SIANG ITU saya sedang menikmati makan siang berupa ikan goreng dan sayur asam. Di iPad-ku nampak ada incoming mail yang menggoda untuk dilirik.
“Dear Pak Josef,
Selamat siang pak… Sambil istirahat makan siang saya menulis sesuatu (terlampir) sebagai ungkapan terima kasih saya atas coaching yang pernah bapak berikan.. Sekalian sharing juga ke teman2 lain……………………………”
Thanks! – meisia
Tanpa berpikir panjang, saya melihat tulisan ini penting untuk saya angkat di blog, sebuah perspektif dari penerima coach, bagaimana dia memahami proses, dan yang terpenting bagaimana dia melihat manfaat coaching sekaligus komitmen untuk tindak lanjut. Atas izin Meisia, saya menyajikan tulisannya di email tersebut, seperti di bawah ini.
Coaching with Pak Josef Bataona
Di hadapan saya, di atas meja, beliau telah mempersiapkan beberapa lembar kertas HVS kosong serta spidol warna-warni. Ini berbeda dengan pertemuan-pertemuan saya biasanya dengan Pak Josef Bataona, Direktur HR salah satu perusahaan raksasa di Indonesia. Yup, hari ini Pak Josef akan meluangkan waktu satu setengah jam menjadi coach saya.
Saya diminta untuk mempersiapkan suatu project yang ingin saya kerjakan ataupun suatu problem yang sedang saya hadapi. Ini bukan sesi konsultasi atau konseling, apalagi curcol. Saya tidak tahu apa yang akan saya dapatkan namun saya mempersiapkan suatu proyek, atau suatu keinginan/rencana.
Sambil mendengarkan dan sesekali bertanya, Pak Josef menulis dengan spidol warna-warni di atas kertas HVS yang telah disiapkannya tersebut. Pertanyaan yang diajukan membuat saya terus berpikir tentang berbagai aspek dari topik yang sedang dibedah. Tanpa terasa, satu setengah jam yang efektif berlalu dengan cepat. Tak terasa, beberapa lembar kertas putih yang tadinya kosong itu telah terisi oleh tulisan warna-warni Pak Josef.
Pemahaman Melalui Pengalaman
Sesi coaching ini terjadi karena saya bertanya: “Apa sih Coaching itu?” Dan jawabannya adalah: daripada menjelaskan, mendingan siap-siap untuk mendapatkan pengalaman langsung menerima coaching. Dan memang betul. Melalui proses itu ditambah penjelasan Pak Josef, saya belajar bahwa Coaching merupakan suatu proses untuk membuat kita berpikir untuk menemukan sendiri solusi, menemukan jalan untuk mencapai suatu tujuan, sekaligus membangun komitmen pribadi kita sendiri untuk menindaklanjuti komitmen dalam mencapai tujuan/rencana kita tersebut.
Coaching adalah tentang positiveness. Berkali-kali Pak Josef mengajak saya untuk menggunakan kata-kata positif, ketika saya mulai belok ke arah negatif. Ini bukan untuk curcol, beberapa kali Pak Josef mengingatkan dengan pertanyaan, “Within your circle of influence, apa yang bisa kamu lakukan?” Pada hakekatnya, dengan segala keterbatasan dan lingkungan yang penuh tantangan, kita harus mencari celah yang bisa kita lakukan, dan pasti ada yang bisa kita lakukan di dalam lingkup pengaruh kita.
Kemampuan seorang Coach seperti yang Pak Josef praktikkan, adalah kemampuan mendengarkan, memahami, sehingga bisa melontarkan pertanyaan-pertanyaan cerdas dan jitu, dan bahkan enlightening, untuk membantu kita memformulasikan komitmen kita terhadap sesuatu yang bisa kita kerjakan tersebut, dan bagaimana mengukur sukses. Beberapa kali Pak Josef melontarkan pertanyaan yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya, hal itu benar-benar mencerahkan pemikiran saya.
Walaupun saya belum tuntas merealisir komitmen saya, karena di tengah jalan terjadi perubahan, saya bersyukur pernah mendapat kesempatan coaching yang amat berharga dengan Pak Josef. Bayangkan berapa harga manhour seorang direktur perusahaan dengan karyawan mencapai lebih dari 80,000 itu, yang diluangkan untuk saya. Well, namun point saya bukan di situ. Saya merenungkan esensi dari coaching ini, dan saya rasa semangatnya adalah tidak berhenti pada sesi 1,5 jam tersebut.
Saya ingin membawa positiveness tersebut selama mungkin. Dalam berbagai kondisi dan kesulitan yang saya hadapi akan saya terapkan semangat coaching tersebut, yaitu selalu bertanya, “Apa yang saya maui dan apa yang bisa saya lakukan?” dan bukan hanya melihat dari sisi masalah dan kesulitannya saja.
Thank you, Coach! It was an incredible experience. (Meisia)
Penutup
Sesi coaching ini baru merupakan langkah awal, tapi semangat untuk menindak-lanjuti komitmen yang dibuat sendiri, telah disadari oleh Meisia sebagai langkah yang dia temukan sendiri. Karena itu komitmen tersebut sekaligus merupakan janji, bukan kepada saya sebagai coach, tetapi janji kepada diri sendiri. Apalagi niatnya untuk membawa mindset positif dalam kehidupan sehari-hari sungguh perlu diacungkan jempol…..!
“Nobody can motivate himself in a positive direction by continually using negative words.” (John C. Maxwell)
josef:
Terima kasih untuk ucapan selamatnya Rosita. Apakah sudah pesan buku ke 5? Kalau belum bisa gunakan link ini,...
Rosita Wulandari:
Selamat Pak Josef atas terbitnya buku ke-5, semoga tidak terlambat ucapan selamatnya. otw memesan....
josef:
Hi Viciana Dewi, saya sudah email. Salam
Viciana dewi kristiani:
Kalau mau ikut gabung komunitasnya caranya bagaimana kak?
josef:
Terima kasih Kendrick, sesuai tujuan komunitas ini, kita semua ingin membangun konektivitas dan berkolaborasi...
Tes komen
Ada yang bisa saya bantu, Arif ? Terima kasih
Dear Pak Josef, terima kasih atas sharingnya, semoga saya juga bisa mengaplikasikan semangat positif tersebut
Terima kasih Arif atas kunjungannya ke blog dan menyimak kisah ini. Merupakan harapan kita semua untuk mempunyai semangat positif
Thanks pak Josef for publishing this. Semoga mindset positif terbawa terus…!
Semangattt..
Doaku yang sama untuk Mei dan teman2 lain, mindset positif akan membawa dampak luar biasa, baik untuk karier maupun kehidupan seutuhnya. Salam
Makasih pencerahaannya pak Josef. Bagaimana benih prasangka baik hari demi hari mengalahkan benih prasangka buruk. Perlu coach dan role model untuk membangun mindset ini ya Pak Josef.
Terima kasih Jaspar, semoga coaching dilakukan lebih banyak pemimpin demi mempercepat penyebaran benih positif. Terima kasih untuk kunjungan ke blog ini
sy senang bisa baca tulisan2 bapak yg banyak memberikan inspirasi dalam pekerjaan saya sehari2
Terima kasih Fery untuk tanggapannya. Ikuti terus posting berikutnya yang selalu hadir tiap Selasa dan Jumat pagi jam 08:00