Posted on May 26th, 2015
“Great people have not been concerned with fame. The joy of achievement that comes from finding something new in the universe is by far their greatest joy.” (William P. King)
GAUNG KNOWLEDGE MANAGEMENT yang disebarkan berbagai COP (Community of Practice) sudah lama kita dengar. Pengenalannya dipacu dengan berbagai penghargaan, termasuk yang cukup bergengsi: MAKE Award (Most Admired Knowledge Enterprise), baik di tingkat nasional, maupun tingkat Asia. Dan semakin banyak perusahaan yang terlibat aktif, sekaligus penerima penghargaan tersebut.
Sementara itu banyak juga perusahaan lain yang terus belajar, mencari sumber inspirasi untuk bisa segera memulai. Apa yang mau mereka mulai? Tidak lain adalah membangun sebuah “Budaya Belajar dan Berbagi” atau kerennya “Learning and Sharing Culture.”
Saya Belajar, Bukan Hanya Berbagi
Banyak yang berpikir, tiap kali saya diminta untuk berbagi tentang upaya membangun Organisasi yang berbasis Learning and Sharing, saya hanya membagi pengetahuan dan Pengalaman, sementara itu ada audience yang menyimak materinya demi pembelajaran. Dalam kenyataannya yang terjadi adalah terjadi proses pembelajaran kedua belah pihak, termasuk saya sendiri. Foto berikut adalah mereka yang lagi antusias belajar untuk berbagi.
Dari peserta hari itu, saya hanya meminta mereka untuk berbagi dengan teman sebelah: “Satu alasan yang membuat mereka tersenyum pagi ini?” Sebuah pertanyaan yang sederhana dan bisa spontan untuk dijawab. Proses selanjutnya ini yang megedepankan munculnya kesadaran baru untuk semua pihak, termasuk saya sendiri:
Yang Kami Pelajari Bersama
Menarik untuk dicermati, ketika saya meminta, kalau ada yang mau berbagi kisah mereka yang menarik, yang membuat mereka tersenyum. Dari response mereka untuk berbagi, kami semua belajar bersama beberapa hal:
Berawal Dari Hati Yang Ikhlas
Kembali ke latihan kecil di atas dan tujuan kami berkumpul hari itu. Kami hadir untuk sesi tentang Learning Organization. Tapi ini adalah tujuan akhir. Ini akan tercapai kalau semua pelakunya mampu untuk membangun kebiasaan Belajar dan Berbagi, sehingga terbentuk budaya yang kita sebut “Learning and Sharing Organization”.
Tapi dari mana memulai? Ternyata yang hadir mengatakan ada beberapa praktek yang sudah ada. Misalnya: Monday Sharing, yang dimanfaatkan atasan untuk sharing berbagai hal berkaitan dengan pekerjaan. Saya hanya menyarankan untuk menambah satu elemen lagi: dalam forum yang sama (yang selama ini searah) diberi kesempatan sharing dari bawah, tentang apa saja terkait pekerjaan. Misalnya saja: tentang One Point Lesson yang diangkat oleh tim tertentu. Dan ternyata sudah ada yang kita kerjakan tanpa memberi label “Learning and Sharing”. Jadi kita bisa mulai dari praktek yang sudah ada.
Tapi mengapa ada yang mau dan ada yang enggan belajar dan berbagi?
Di atas semua itu, mungkinkah saya berbagi kalau hati ini sedang galau? Mungkinkah saya berbagi kalau tidak ada entusiasme untuk itu? Mungkinkah saya berbagi kalau tidak ada keihklasan hati untuk berbagi??
Dan kalau saja sudah ada yang mau berbagi, semoga ada juga orang yang mau dan bersemangat dan siap hatinya untuk belajar. Senyum yang dibahas di atas, mungkin menjadi tes kecil kalau saya sedang dalam kondisi hati yang penuh gairah untuk berbagi atau belajar. Sebuah fondasi yang patut dibangun menuju Organisasi yang berbasis “Budaya Belajar dan Berbagi.”
“Kindness is not only sharing but making your heart happy by what one is giving out.” (Unknown)
josef:
Semangat pagi Santi, terima kasih untuk terus menyimak tulisan di blog ini. Semoga bermanfaat, terutama dalam...
Santi Sumiyati:
Selamat pagi Pak Josef. Membaca tulisan Bapak seperti “me-recharge daya” pikiran dan...
josef:
Terima kasih Reinaldo. Saran sederhana sudah dicantumkan dalam komenmu: leader yang mau paham situasi, minta...
Vicario Reinaldo:
Terima kasih untuk sharingnya Pak Josef. Resonate sekali dengan saya yang sering membantu para...
josef:
Terima kasih catatannya mas Anton, setuju harus pandai membawa diri, dalam membangun trust dan respect dari...