Posted on September 2nd, 2022
“Nothing is permanently perfect. But there are perfect moments and the will to choose what will bring about more perfect moments.” (Mary Balogh)
PUTRA NTT tapi harus saya akui bahwa saya belum pernah ke Labuan Bajo. Beberapa kesempatan sudah ada, saat ada program yang direncanakan teman-teman tapi selalu ada halangan. Akhirnya saya niatkan setelah pandemic berlalu saya ingin berlibur di sana. Tapi dengan satu syarat, perjalanan berkeliling pulau-pulau sekitar Labuan Bajo harus menggunakan Phinisi, bukan semi phinisi atau yang lain. Alasanku sederhana, phinisi yang khas Indonesia belum pernah saya tumpangi. Dan sebagai putra Lamalera yang nenek moyangku memang sungguh pelaut, saya ingin merasakan sensasi itu: mengarungi laut dengan phinisi.
Keunikan Terasa Seketika
Tidak perlu menunggu lama. Begitu memasuki ruang kedatangan di Bandara Komodo, suasananya sudah memberikan sentuhan khas Labuan Bajo, dengan Gedung yang tidak kalah dengan design Bandara lainnya di Indonesia. Terutama karena Labuan Bajo menjadi salah satu dari 10 Tujuan Wisata prioritas pemerintah saat ini.
Kami disambut oleh team NTT-DMC, pimpinan pa Oyan Kristian dengan kalungan kain ikat.
Kami dibawa ke ketinggian untuk sekilas menikmati pemadangan ke laut dari Puncak Waringin. Kapal-kapal yang berlabuh disana bisa memberikan kita harapan akan geliat ekonomi masyarakat Labuan Bajo, baik berkaitan dengan penangkapan ikan ataupun aktivitas Pariwisata.
Decak Kagum di Sore pertama
Begitu kami tiba di hotel tempat kami menginap, rasanya semua sudut hotel baik di dalam maupun di luar mengarah ke laut layak direkam. Kamera Iphone langsung merekam pemandangan dari kamar di lantai 6:
Sementara itu di halaman hotelpun tidak kalah menariknya untuk diabadikan.
Matahari sore berperan penting mewarnai langit sebagai latar belakang, selagi kita berbincang, bercerita tentang kehidupan dan rencana hari esok. Namun dia tidak akan menunggu, dan akan masuk ke peraduannya, karena itu kita harus sigap menangkap momen penting.
Ratusan Pulau sekitar Labuan Bajo
Dalam berbagai komunikasi wisata di Labuan Bajo, kita sering mendengar nama2 pulau. Untuk memberikan gambaran secara umum, saya menemukan peta dalam paket info di kamar hotel Ayana, yang saya sertakan disini. Courtesy Hotel Ayana.
Selanjutnya, saya akan banyak bercerita dalam bentuk gambar, untuk memperkaya imajinasi pembaca sekalian. Ikuti rangkaian tulisan lanjutan tentang liburan ke Labuan Bajo.
“Life is a succession of moments, to live each one is to succeed.” (Corita Kent)
josef:
Terima kasih sama2, Setelah jadi ASM Jambi bertugas kemana lagi? Salam sehat selalu
Nurul Huda (pangkas rambut denbagus ) jl.raya aya Maleber Kuningan jabar:
Bagus sekali pemikiran dari Dr.David...
josef:
Terima kasih mba Indri, kita semua belajar dari pengalaman praktis banyak perusahaan. Tujuannya tentu saja...
Indrijati Rahayoe:
Keren sekali paparan ringkasan dr ajang HR Excellence Award 2023 ini. Terima kasih pak Josef dan...
josef:
Silahkan Farid, dengan senang hati. Simak juga 860 artikel lainnya di blog ini. Salam
Selalu tertarik dan selalu bikin rindu kalau lihat sebuah potret mengenai Labuan Bajo, yang menurut aku sebuah pulau yang diciptakan oleh Tuhan, saat Tuhan amat sangat dalam kondisi suka cita, kenapa?, karena menurutku tidak ada sedikitpun sudut Labuan Bajo yang tidak cantik dan tidak luput dari decak kagum…, betul gak Pak Josef?
Btw,
Saat kunjungan rindu ku kembali nanti, aku mau coba juga nih bathtub di phinisi yang sudah bikin aku jatuh cinta n mau balik Labuan Bajo
Makasih short story n share experience nya Pak Josef
Terima kasih Imel, setuju Sangat Indah mengundang decak kagum. Ikuti rangkaian tulisan di blog ini tentang Trip Labuan Bajo tiap selasa dan jumat pagi selama september. Salam
Pak Josef, sy buka lagi cerita Pak Josef ttg Labuan Bajo yg bagian ceritanya ada nama Pak Oyan dan hari ini saya ketemu beliau yg jadi pemandu kami di acara Semana Santa di Larantuka. Ada salam dari beliau utk Pak Josef dan Ibu.
Small world begitu saya sebut nama Pak Josef langsung dia cerita jd guide Pak Josef dan Ibu di Labuan Bajo
Terima kasih pa Canisius, dunia memang kecil. Pa Oyan sangat gesit membantu kami saat berwisata ke Labuan Bajo. Saya sangat rekomendasikan. Walau saat ini belum sempat, bisa lain waktu yang lebih leluasa. Tapi jangan lewatkan wisata labuan bajo melalui/bersama pa Oyan. Titip salam buat beliau