Menjembatani Ragam Generasi

Posted on October 27th, 2023

“To get real diversity of thought, you need to find the people who genuinely hold different views and invite them into the conversation.” (Adam Grant)

GENERASI MUDA sudah hadir di tengah kita, di lingkungan Perusahaan kita. Jumlah merekapun semakin banyak dibanding generasi yang lebih senior.

Dalam sebuah pertemuan di sebuah perusahaan baru-baru ini, ramai pertanyaan yang diberikan kepada saya, dan tidak semuanya bisa saya jawabi langsung karena keterbatasan waktu. Semua pertanyaan itu saya jawabi secara tertulis, sekaligus saya bagikan kepada pembaca sekalian. Kepada semua pembaca blogku, saya ajukan pertanyaan untuk refleksi masing-masing: Why People Follow You as a Leader?

 

  1. Bagaimana kita bisa memanfaatkan keahlian dan pengalaman generasi yang lebih Tua serta Energi dan pemahaman tekhnologi generasi yang Muda untuk mencapai tujuan team ?
    1. Bangun budaya dimana semua iklas membagi ilmu pengetahuan dan pengalaman (konsep knowledge management)
    2. Ajak yang lebih senior untuk membagi pengalaman mereka dalam forum yang disediakan, dan yang muda diajak juga untuk belajar.
    3. Di luar forum tersebut, yang muda hendaknya proaktif untuk belajar, setelah berusaha mengenal siapa yang bisa menjadi sumber pembelajaran
    4. Buatkan program dimana para senior leader dijadikan mentor atau coach untuk yang lebih junior
  2. Seringkali bila kita sampaikan kepada Boss kita, ide kita dan pekerjaan kita, tapi tidak sesuai dengan jalan pemikiran bos maka kita disalahkan. Nah bagaimana menyikapi hal tersebut?
    1. Klarifikasi dilakukan saat menerima tugas, untuk menyamakan pemahaman. Jangan berasumsi
    2. Ditengah proses pengerjaannya, ada baiknya dilakukan check and recheck untuk yakin bahwa itu sejalan dengan yang dikehendaki bos
    3. Pengecekan rutin ini hanya untuk mengenal bos pada penugasan awal. Selanjutnya akan lebih muda kalau trust sudah terbangun diantara kedua pihak.
  3. Bagaimana cara menciptakan team work yang handal dengan tantangan berbagai karakter personal yang beragam? Contoh type personal A aktif & semangat yang tinggi namun type personal B yg biasa biasa saja & cenderung pasif.
    1. Yang bisa menangani ini adalah leader yang mengenali anak buahnya dengan baik.
    2. Untuk bisa mengenali masing-masing anak buah, leader perlu sering-sering turun kebawah menyapa dan dialog dengan mereka. Luangkan waktu juga untuk ngobrol hal2 yang bukan urusan kerjaan
    3. Bila leader ini sudah cukup mengenali mereka satu per satu, akan mudah baginya membantu tim untuk belajar bekerja dalam tim dan belajar untuk menyelesaikan tugas masing-masing penuh tanggung jawab.
  4. Saya tertarik dengan penyampaian IMF (It’s My Fault). Ingin menanyakan bagaimana cara memberi pemahaman/menyampaikan sebuah teguran kepada atasan, bahwa hal yang menurut kita itu salah.
    1. Feed back yang diberikan, baik dari atasan ke bawahan atapun dari bawahan ke atasan hanya akan efektif kalau ada trust dan respect diantara keduanya.
    2. Menyampaikan feedbackpun ada seninya: bukan fokus pada person, tapi pada apa yang dikerjakan dan hasilnya
    3. Feedback juga tidak bisa diterima beberapa orang kalau langsung bilang yang ini salah. Kita bisa mengusulkan bahwa saya mempunyai ide untuk melakukan atau menyampaikan dengan cara berbeda. Berikan penjelasan mengapa cara berbeda itu perlu dipertimbangkan
  5. Kesalahan sering dikaitkan tanda ketidakmampuan, apakah kesalahan selalu identik dengan itu?
    1. Melakukan kesalahan itu manusiawi. Tapi melakukan kesalahan yang sama secara berulang, perlu disadarkan (oleh atasan atau teman) dan dibantu untuk memperbaiki
    2. Saat menemukan ada yang melakukan kesalahan (pertama kali atau kedua kalinya), fokus kita bukan pada mencari siapa yang salah dan menudingnya, tapi fokus pada mencari solusi
    3. Kesalahan itu sendiri bisa menjadi pembelajaran untuk kita
  6. Bagaimana cara membangun team work supaya team terbuka baik dalam mengakui kesalahan ataupun memberikan kritik dan saran agar pekerjaan berjalan dengan baik?
    1. Landasan kerja sebuah tim adalah saling percaya dan saling menghormati/ menghargai.
    2. Hanya dengan trust dan respect, akan terjadi engagement antara atasan bawahan dan antar sesama tim.
    3. Empowermentpun hanya bisa dilakukan kalau ada unsur trust dan respect.
    4. Leader berperan penting dalam membangun trust dan respect dalam tim, tapi semua anggota tim hendaknya berkontribusi
    5. Corporate values akan menjadi perekat dalam membangun tim yang solid
  7. Bagaimana menguatkan mental untuk bisa mengatakan atau mengakui kesalahannya yang kita buat.
    1. Kewajiban masing-masing kita untuk mengakui dengan tulus kesalahan yang kita perbuat.
    2. Mudah-mudahan lingkungan kerja kita cukup positif, dimana atasan kita membuka diri untuk membantu kita mencari solusi.
    3. Bila setiap mengakui kesalahan, orang terus dituding, dipojokin, sangat boleh jadi orang ini akan takut ngaku salah dan berusaha menutupi kesalahan di masa mendatang.
  8. Dengan generasi muda, malah kami bisa ngeblen, namun team kami yang sudah berumur malah susah diajak maju cepat lelah, tidak lengkap dan cenderung tidak rajin, nah bagaimana masuk ke mereka yang sudah berubah tersebut dibandingkan dulu semasa muda
    1. Kembali ke masing-masing leader: perbanyak turun kebawah menyapa anak buahnya dan banyak dialog dengan mereka
    2. Kenali masing-masing anggota tim dengan kelemahan dan kekuatannya
    3. Bila mengenali masing-masing lebih awal, kita bisa mengambil langkah untuk memperbaiki kekurangan orang tertentu, dan memaksimalkan pemberdayaan kemampuan yang lainnya
    4. Seringkali pembiaran/kesungkanan atasan karena mereka seumur atau bahkan bawahan yang lebih tua, menjadi sumber masalah yang dihadapi saat ini. Tapi belum terlambat untuk mengatasinya.
  9. Kenapa gen Z bila komunikasi tidak pernah detail, hingga menimbulkan banyak salah persepsi
    1. Saya cenderung untuk tidak mengkotak-kotakkan karyawan kita dengan berbagai definisi generasi yang dikenal umum
    2. Saya cenderung menyarankan para leader untuk mengenali timnya, setiap individu timnya, tidak peduli apa generasinya.
    3. Dengan cara seperti itu, kita terhindar dari generalisasi seperti pertanyaan ini, seakan-akan semua mereka cepat lelah, ingin stay-cation, mau healing ke Bali dll.
    4. Bila mengenali masing-masing anggota tim, seorang leader akan lebih muda memikirkan cara membangun tim dan cara menghadapi masing-masing anggota tim
  10. Bagaimana cara menyiasati teman satu tim yang sangat menjunjung tinggi senioritas? Yang kadang dikasih masukan pun tidak mau tau. Padahal belum tentu sarannya itu tidak baik.
    1. Apakah temanmu tipe orang yang mau menerima masukan? Kalau jawabannya adalah TIDAK, maka langkah pertama adalah mencari jalan untuk menjadikannya teman, yang bisa saling mendengarkan.
    2. Memberikan masukanpun ada cara yang tepat. Pelajari bagaimana untuk bisa masuk dalam percakapan yang menarik dengan temanmu, sebelum menyelipkan masukan untuk dia.
    3. Bila belum berhasil juga, konsul teman lain, bagaimana untuk bisa mengajak teman tersebut terlibat dalam percakapan kita. Apa yang menjadi interest dia, apa hobinya, apa kesukaannya, dll. Ini bisa menjadi jalan masuk sebelum kita merasa cukup dekat untuk memberikan masukan.
  11. Salah satu yang menjadi problem adalah persaingan antar karyawan yang kadang saling menjatuhkan dibelakang. Bahkan keburukan rekannya sering kali disampaikan ke atasan, bagaimana cara mengatasi situasi tersebut baik sebagai rekan kerja ataupun sebagai atasan?
    1. Pertama-tama, jangan meniru perbuatan mereka yang tidak terpuji
    2. Biasakan untuk senantiasa melihat kebaikan dari siapa saja yang kita temui.
    3. Saat mendengar ada yang berbicara tentang keburukan teman lain atau atasanmu, jangan ikut timpalin. Usahakan untuk bertindak netral dengan menyampaikan kebaikan mereka yang anda ketahui
    4. Dengan cara itu, mudah-2an anda bisa menarik teman lain yang juga ingin bersikap netral dan tidak mau ikutan menjelek-jelekin orang lain.
    5. Sesuai Law of attraction: mereka yang senantiasa berpikiran positif akan saling menarik menjadi kelompok sendiri, dan sebaliknya mereka yang suka ngegosip dan jelek2in orang juga akan berteman dengan yang seperti itu juga.
  12. Bagaimana menyikapi rekan atau pimpinan yang meng ‘anak-emaskan’ salah satu karyawan di suatu perusahaan karena terkadang dalam perusahaan ada karyawan di “anak emaskan” oleh Pimpinan.
    1. Pertama-tama, kerjakan apa yang menjadi tugas dan tanggung-jawabmu
    2. Perlakuan anak mas itu memang ada, walau itu kurang baik, kurang efektif, kurang adil. Tapi itu adalah keputusan atasanmu.
    3. Terus berprestasi sehingga anda menjadi andalan atasan dan timmu, tanpa harus menjadi anak mas.
    4. Sementara itu, anda sudah belajar tentang dampak buruk dari adanya perlakuan anak mas itu. Bila saatnya anda jadi pemimpin, jangan meniru perbuatan atasanmu yang tidak terpuji
  13. Langkah apa yang dilakukan untuk Delegasi suatu perkerjaaan agar lebih cepat di dikerjaakan dan mudah dipahami oleh Generasi berikutnya agar kita bisa melakukan perkerjaan lainnya.
    1. Delegasi baru bisa dilakukan kalau sudah ada trust dan respect dengan karyawan yang akan menerima tugas delegasi
    2. Agar ini bisa dilakukan setiap saat, tim perlu dipersiapkan untuk siap mendapat tambahan tugas melampaui tanggungjawab utamanya. Untuk itu training/ development hendaknya terus dilakukan.
  14. Penghargaan sebuah keberhasilan suatu pencapaian dalam team adalah yang wajib kita berikan sebagai pimpinan/ manager, bagaimana impacknya jika tidak kita realisasikan kepada team.? dan bagaimana untuk meningkatkan kepercayaan team.
    1. Penghargaan paling sederhana adalah mengucapkan terima kasih. Sebagai anggota tim, berapa sering mendapatkan ucapan terima kasih dari atasanmu. Sebagai leader, seberapa sering menyampaikan terima kasih kepada tim? Pertanyaan untuk refleksi kita semua.
    2. Anda mengatakan WAJIB kita berikan. Apa program yang ada di perusahaan sebagai bentuk apresiasi/penghargaan leader kepada tim? Kalau ada tapi belum cukup, apa saranmu kepada perusahaan?
    3. Bila tidak diberikan, dampaknya pada motivasi kerja, integritas pimpinan yang ingkar janji dan juga pada kinerja secara menyeluruh.
  15. Bagaimana cara untuk meyakinkan seseorang yang berbeda pendapat dengan kita terutama dalam suatu tim
    1. Lihat butir 10
    2. Tingkatkan kredibilitas dirimu dihadapan teman itu, melalui kinerja yang prima dan tulus memperlihatkan bahwa anda siap membantu
  16. Beberapa Pimpinan memiliki karakter yang berbeda pak terkadang kita di hadapkan dengan pimpinan yang punya tipikal kurang percaya dengan kemampuan tim/anggota dan sulit utk di ajak diskusi. Bagaimana cara kita utk bisa membangun diskusi yg baik perihal program² kita  pak?
    1. Lihat juga jawaban no 3 dan 5
    2. Ubah pandangan atasanmu dengan memperlihatkan kinerja yang prima
    3. Tunjukan juga bahwa anda punya ide2 gemilang, tunjukan dengan hasil Kerja
    4. Jangan sungkan untuk menerima penugasan2 baru, terutama yang penuh tantangan. Kerjakan itu dengan tulus dan demonstrasikan hasilnya.
  17. Sharing rencana aksi dari seorang peserta
    1. Stop doing. (Yang tidak akan dilakukan lagi): Menyalahkan anak buah
    2. Start doing: mendengarkan, melakukan pendekatan lebih proaktif, melakukan inovasi2 yang beda, dan memberikan hadiah2 kejutan
    3. Apa yang dilakukan lebih banyak: memberikan motivasi dan penugasan, memanusiakan mereka yang sudah senior agar mendapat respect dari yang muda, memberikan tugas ke yang muda lebih proaktif dan ngeblen seluruhnya

Berbagai pertanyaan dan jawaban tersebut sengaja saya simpan di blog ini agar bisa dimanfaatkan di kemudian hari.

“It is time for parents to teach young people early on that in diversity there is beauty and there is strength.” (Maya Angelou)

Bookmark and Share

2 Responses to Menjembatani Ragam Generasi

  1. Dudi Arisandi says:

    Sangat menginspirasi Pak Josef. Terimakasih selalu menginspirasi.
    Mau sumbang inisiatif di point 1 “ Buat yang lebih senior “memberikan kesempatan” kepada juniornya untuk bisa tumbuh dengan kekuatannya masing2. Memberikan “panggung” agar yang muda merasakan “perannya” di organisasi

    • josef josef says:

      Terima kasih banyak pa Dudi, komen pa Dudi membuat tulisan ini lebih dipertajam: memberikan panggung pada yang muda untuk memainkan perannya. Salam sehat dan terus menginspirasi.

Kisah Rp 10.000,00 yang Mengubah Hidupku

Recent Comments

josef:
Terima kasih mba Esra sudah berkenan mengunjungi blog, menyimak tulisan ini dan mencatatkan komennya. Sayapun...

Esra Manurung:
Pak Josef, Tulisan yang menginspirasi. Yes better everyday Senang bisa terhubung dalam komunitas...

josef:
Terima kasih mba Nuniek, lama tidak saling menyapa. Semoga terus sukses dan juga menginspirasi. Salam

Nuniek Tirta:
Selalu menginspirasi Pak Josef, sehat2 selalu ya Pak!

josef:
Terima kasih sama2 Puji. Keep learning and growing, keep shining! Salam


Recent Post

  • Bagian Cerita 30 Juta Pemimpin
  • COACHING: Panggilan Melintasi Batas
  • Winning At Home: Libatkan Generasi Muda
  • Disiplin Berupaya Menjadi Lebih Baik
  • Kebersamaan Seputar SERUIT
  • Bersyukur dan Membangun Legacy
  • Malaikat Dalam Dirimu
  • Merangkul Keluarga Dengan Hati
  • Merekat Kebersamaan
  • Person of Influence Creates More Leaders