Posted on May 2nd, 2014
“Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke hidup bebas !
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.”
(Sepenggal puisi Asrul Sani: Surat dari Ibu)
IDE UNTUK MENGHADIRKAN inspirasi perjuangan R.A. Kartini, tak pernah habis. Setiap tahun, dia selalu hadir di bulan April. Kesempatan untuk melihat seputar kita, adakah wanita-wanita pejuang, wanita-wanita yang memberi inspirasi untuk meneruskan Perjuangan Kartini.
Tampilan mereka tentu sudah berbeda. Kreasi mereka sudah lebih maju. Tapi apapun yang mereka impikan, apapun yang mereka lakukan, panggilan kodrati yang sungguh mulia, dan tidak bisa diabaikan adalah: dia juga seorang Ibu yang bergandengan tangan dengan suaminya mempersiapkan anak-anaknya untuk menjadi generasi mendatang yang sehat dan berguna bagi masyarakat banyak.
Inspirasi Kartini pun Mengalir dalam Darah Mereka
Banyak wanita lain yang dijadikan idola. Tapi penghayatan akan perjuangan Kartini, juga bekerja dalam diri setiap wanita. Berikut ini, mereka coba meminjam penggalan puisi “BILA IBU BOLEH MEMILIH” karangan Ratih Sanggarwati.
Membahasakan Perjuangan Kartini Masa Kini
Inilah beberapa petikan kata-kata tim HR tentang Kartini masa kini:
Kartini yang Hidup Sesuai Tata Nilai
Dalam kata pengantar acara Hari Kartini, beberapa butir pesan yang saya ketengahkan. Hari ini semua Kartini HR tampil cantik dalam busana aneka warna. Dengan tampilan ini, mereka akan padukan dengan senyum positif, senyum bahagia, tapi juga senyum penuh keyakinan bahwa mereka juga akan mengambil bagian dalam perjuangan tanpa akhir R.A. Kartini untuk menjadikan setiap insan Wanita Indonesia memperoleh kesempatan untuk menggunakan talentanya secara maksimum. Untuk apa? Untuk menjadikan Indonesia ini lebih baik dari waktu ke waktu.
Dalam menjalankan karya mereka di perusahaan ini, Kartini sejati akan senantiasa hidup sesuai values yang telah disepakati: Discipline, Integrity, Respect, Unity, Excellence, Innovation. Ini merupakan cara hidup yang kita sepakati bersama demi mencapai sukses dalam karier di perusahaan ini, dalam kesempatan yang sama dengan rekan prianya. Pada kesempatan itu mereka menyusun puzzle berisi value, yang kemudian dibacakan bersama setiap tim sebagai bentuk tekad untuk saling membantu dalam menghidupi values ini.
Bagi rekan pria team HR, saya pun tidak lupa berpesan, bahwa sukses dalam karier mereka hendaknya juga mendatangkan kebahagiaan bagi anggota keluarganya, istri dan anak-anaknya.
Acara ditutup dengan foto bersama para Kartini HR masa kini, yang mempunyai tekad untuk berkarya demi Indonesia yang lebih baik. Mereka semua cantik, cantik dalam bahasa Kahlil Gibran dalam puisinya yang berjudul “Kecantikan Wanita yang Hakiki”:
“Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya,
sosok yang ia tampilkan,
atau bagaimana ia menyisir rambutnya.
Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya,
karena itulah pintu hatinya
tempat di mana cinta itu ada.”
(Kahlil Gibran)
josef:
Terima kasih Reinaldo. Saran sederhana sudah dicantumkan dalam komenmu: leader yang mau paham situasi, minta...
Vicario Reinaldo:
Terima kasih untuk sharingnya Pak Josef. Resonate sekali dengan saya yang sering membantu para...
josef:
Terima kasih catatannya mas Anton, setuju harus pandai membawa diri, dalam membangun trust dan respect dari...
Antonius:
Dear Pak Josef, Leader yang datang ke lingkungan baru jika tidak pandai-pandai membawa diri dengan suasana...
josef:
Terima kasih untuk ucapan selamatnya Rosita. Apakah sudah pesan buku ke 5? Kalau belum bisa gunakan link ini,...
Terima kasih Pak Josef,
Telah mengingatkan kembali jasa ibu membesarkan di masa lalu. Terutama pada penggalan puisi-puisinya.
Terima kasih Rangga, saling mengingatkan demi kebaikan. Salam dan sukses selalu
Terimakasih p Josef,
tulisan yang inspiratif….
rasanya kok msh ada yg kurang ya pak….kartini Bapak tidak hadir disini….:)
Terima kasih Wuwuh, saya sudah sering menghadirkan Kartiniku. Jadi kali ini saya expose anggota tim saja, termasuk Wuwuh.