Menggali Potensi Tim

Posted on March 17th, 2023

“People are the life blood of your business. Therefore, creating a culture that taps into their potential should be a priority.” (Micheal Gilmore)

 

KEUNIKAN TALENTA ada dalam diri masing-masing kita. Setiap kita memang diciptakan unik, lengkap dengan talenta yang bisa membuat kita sukses. Karena itu jangan berpikir untuk menjadi orang lain agar sukses. Fokus untuk menggali apa yang menjadi talenta unikmu, asah dan manfaatkan untuk pengembangan dirimu. Bila kita semua unik, artinya orang lain mempunyai keunikan yang tidak kita punyai. Karena itu buka diri untuk belajar dari keunikan orang lain, agar diri kita lebih diperkaya dan bisa menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Sore itu, Bersama para leader di Permata Bank, kami belajar bersama tentang Unleash People Potential. Berikut foto di studio PLC (Permata Learning Center) bersama moderator Andri Y Sambas.

 

Kembangkan diri sebagai Leader

Tema tersebut diatas, Unleash People Potential, bisa mudah menjebak kita untuk langsung berpikir tentang orang lain, walau orang lain itu adalah anak buah kita sendiri. Namun sebelum berpikir ke arah sana, seorang leader hendaknya memikirkan terlebih dahulu untuk terus mengembangkan diri, belajar, nambah ilmu dan pengetahun untuk melengkapi diri dengan ilmu kekinian. Selain menjadi contoh bagi anak buah untuk terus belajar, juga akan menambah respek dan trust mereka. Pimpinannya akan nampak lebih kompeten, bisa diandalkan, bisa menjadi sumber belajar di saat membutuhkan bantuan.

Kalau saya sebagai leader, tahu bagaimana menggali dan menemukan serta mengembangkan potensi diriku, maka akan lebih muda untuk membantu anggota team dalam menggali, menemukan dan mengembangkan potensi diri mereka. Berikut foto bersama tim L & D di belakang layar.

 

Temukan Apa Yang Memotivasi Team

Langkah selanjutnya adalah menemukan apa yang memotivasi masing-masing anggota team, terutama dalam menyelaraskannya dengan tata nilai dari perusahaan. Hanya dengan kedekatan seorang leader, maka dia dapat mengenali masing-masing anggota tim. Dia perlu luangkan waktu, turun dan berdialog dengan mereka. Leader perlu menciptakan lingkungan dimana, seluruh tim merasa nyaman untuk bersuara, berbeda pendapat, bertanya atau memberikan usulan.

Dalam proses itu, anggota timnya juga akan melihat bagaimana mereka diperlakukan dalam keseharian, apakah mereka diperlakukan secara manusiawi atau sebagai mesin pencetak uang bagi organisasi. Pagi menjelang sesi ini saya menerima laporan Mercer berjudul Rise of the relatable organization, Global Talent Trend 2022 – 2023 Study. Menarik untuk saya sertakan disini tentang 4 faktor utama yang membuat karyawan termotivasi untuk berjuang demi kemajuan perusahaan:

  1. Feeling valued for my contribution
  2. Having FUN at work
  3. Work that fulfills me
  4. Opportunities to learn ne skills

Faktor tersebut memang hasil survey untuk perusahaan di Asia secara umum, namun informasi ini saya sajikan untuk mendorong para leader untuk mencari tahu apa yang memotivasi timnya. Bahkan tidak usah menunggu perusahaan membuat survey. Para leader bisa melakukan sendiri dengan banyak turun dan berbicara dengan timnya. Tiga buku berikut yang dipesan sebagai hadiah, sedikit banyaknya juga bercerita untuk melengkapi sesi hari itu.

 

 

Janji dan Komitmen

Seorang peserta bertanya tentang  keseimbangan dalam menempatkan berbagai prioritas dalam kehidupan ini:

Di tengah kesibukan bapak, bagaimana bapak mengalokasikan waktu untuk olahraga menjaga kebugaran tubuh terutama setelah memasuki masa purna tugas.?

Pertama-tama, kita semua dikaruniai Tuhan dengan waktu yang sama, 24 jam sehari. Sambil mempertahankan disiplin dengan komitmen jam kerja, saya akan melihat peluang untuk priorits lainnya. Sebuah contoh kecil: saat saya memegang peran sebagai Regional HR Manager Asia Pacific Quest Internasional, 60% waktu saya adalah terbang keliling negara2 yang menjadi tanggung jawabku. Kepada putriku yang saat itu masih SMP saya berjanji, setiap hari rabu, kalau saya berada di Jakarta, saya akan menunggunya bangun tidur, sarapan bersama dan mengantarnya ke sekolah sebelum saya ke kantor. Dan itu saya jalankan hingga dia lulus SMA. Sebuah janji yang nampak kecil, tapi kalau diikuti niat dan kemauan untuk melaksanakannya, maka akan terjadi.

Berkaitan dengan olahraga, saya temukan bahwa itu berawal dari mindset. Yang ditanam dalam kepala kita, bahwa hanya dengan tubuh yang sehat berbagai kegiatan lain dapat berjalan dengan baik. Karena itu, olahraga rutin adalah juga bagian dari tanggung jawab yang harus dipenuhi dalam kehidupan ini. Dari berbagai uji coba, saya temukan bahwa waktu yang paling sesuai adalah pagi hari sebelum kerja. Karena itu saya bangun jam 04:00 pagi, mandi, sarapan dan jam 05:00 keluar dari rumah menuju gym untuk olahraga. Jam 07:30 saya sudah selesai olahraga, mandi, dan menuju kantor. Jam 07:45 saya sudah di kantor menikmati secangkir kopi, atau ngobrol dengan anggota tim sebelum mulai bekerja. Mindset ini, bila dikembangkan lagi: saya hanya akan bisa menjalankan kehidupan penuh sukacita di masa pensiun kalau saya rutin berolahraga dan mempersiapkan kebugaranku jauh sebelum memasuki masa pension.

Waktu memang perlu dirancang untuk banyak prioritas lain. Waktu sharing kami dirancang untuk dua jam karena peserta akan melanjutkan kegiatan lainnya. Semoga sharing singkat dari kami, bisa memberikan tambahan inspirasi bagi para leader dalam membantu menggali potensi timnya, mengasah, mengembangkannya agar mereka bisa lebih mampu dan siap untuk memberikan pelayanan excellent, sesuai janji di salah satu valuenya.

 

“You are capable of doing amazing things. You just have to believe in yourself, your potential, and your abilities.” (Unknown)

 

Bookmark and Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with Facebook

Kisah Rp 10.000,00 yang Mengubah Hidupku

Recent Comments

josef:
Thank you coach Helda for your insightful comment. Setuju, let us become life long learner to become a better...

Helda Tan:
Love this article Pak Josef. Setuju sekali terhadap penekanan Coaching Mindset yg benar utk menjadi...

josef:
Thank you pa Heru for the opportunity to learn together. Appreciate also your time and effort to visit and...

Heru Hardoyo:
Thanks for your inspiring sharing Pak. Keep on inspiring and enlightening

josef:
Terima kasih pa Danang Arief sudah mengunjungi blog dan menyimak tulisan ini. Benar sekali perilaku anggota...


Recent Post

  • Gaya Hidup Saat Purna Bakti
  • Menggali Potensi Tim
  • Bercerita Melalui Buku
  • Buka Diri Untuk Mendengarkan
  • Memberdayakan Generasi Yang Berbeda
  • Personal Growth
  • Berbagi Tips Menuju Puncak Karier
  • Menuju Coaching Maturity
  • Tumbuhkan Gairah Kerja
  • Pilihan Penuh Tanggung-Jawab