Posted on December 13th, 2024
“Everyone wants to live on top of the mountain, but all the happiness and growth occurs while you’re climbing it.” (Andy Rooney)
SEPANJANG JALAN KARIER dan KEHIDUPAN, masing-masing kita telah memasuki lingkungan yang berbeda-beda. Warna lingkungan itupun beragam dari waktu ke waktu, dengan tuntutan yang juga berbeda untuk semua yang hadir di dalamnya. Berarti kita sudah pernah mengalami situasi dalam lingkungan manusia yang beragam, dengan keahlian dan perilaku yang juga beragam. Berapa banyak pelajaran yang kita petik dari sana? Tergantung kemauan kita untuk membuka diri demi menyerap ilmu sebanyak mungkin. Berapa banyak yang sudah saya bagikan kepada yang lain dalam setiap lingkungan itu? Jawabannya sederhana, tergantung seberapa tulus saya mau membagi ilmu pengetahuan dan pengalaman saya untuk bisa menyentuh lebih banyak orang di setiap lingkungan tersebut.
Saat menunggu penerbangan ke Surabaya, spot berikut menarik perhatian saya untuk mengedepankan isi buku saya yang ketiga: Leader as Meaning Maker, Seni Mengajak Team Menemukan MAKNA dalam Pekerjaan. Momen itupun saya maknai sebagi momen penting untuk terus membaca dan belajar agar bisa terus berbagi.
Motto Yang Terus Menyala
Bagian dari cerita saya pada siapapun yang meminta untuk berbagi, adalah bercerita tentang sebuah mercu suar yang terus memandu perjalananku. Itulah Motto yang berbunyi: Be Yourself, but Better Everyday. Saya sungguh percaya bahwa kita semua diciptakan unik, lengkap dengan talenta dalam diri kita untuk bisa sukses. Tugas kita adalah mengenali diri, menggali untuk menemukan talenta yang kita punyai, mengasahnya agar kita terus berkembang. Karena itu kalau kita ingin sukses, BE YOURSELF, jangan berpikir untuk menjadi orang lain. Kita bisa belajar dari suksesnya orang lain, mendapatkan Inspirasi dari mereka. Inipun dimungkinkan kalau kita mau membuka diri untuk belajar dari orang lain, dari siapa saja yang kita temui setiap hari. Dari atasan, bawahan, rekan kerja, atau dari setiap kejadian yang disajikan alam semesta kehadapan kita setiap hari. Kita hanya dituntut untuk membuka diri untuk belajar, TO BE BETTER EVERYDAY.
Pelajaranku Baru-baru Ini
Kalau setiap hari alam semesta menyediakan sesuatu dihadapan kita untuk belajar, apa pelajaranmu baru-baru ini? Saat di Surabaya awal minggu ini, saya bukan saja berbagi pengalaman untuk persiapan karyawan memasuki masa pensiun. Saya juga belajar dari komen, tanggapan dan pertanyaan peserta. Selain itu saya juga belajar dari rekan-rekan Intras, dari materi yang mereka sajikan. Pa Ari Handoyo (founder Intras) memberikan contoh bagus. Ketulusan beliau untuk terus belajar karena sering berinteraksi dalam program lain, dia menemukan bahwa kebutuhan untuk membekali karyawan menghadapi pensiun sangat penting. Maka diapun merancang program untuk itu. Saya diajak untuk bercerita tentang pengalaman saya sendiri bersama keluarga dalam mempersiapkan dan menjalankan pensiun. Butir yang tidak kalah pentingnya untuk saya garis bawahi adalah: Bagaimana menjalankan masa pensiun penuh bahagia bersama keluarga dan terus memberikan manfaat bagi banyak orang. Berikut foto bersama tim Intras dengan pa Ari Handoyo (ketiga dari kiri di foto kanan atas), menghadirkan rekan kerja peserta yang sudah pensiun untuuk bercerita (kiri bawah) dan peserta yang beruntung mendapat buku kenangan.
Pesaing Utama
Motto tersebut diatus terus dibuat bersinar untuk memandu perjalanan hidupku. Ini sekaligus mendorongku agar terus membuka diri untuk belajar, agar terus menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Saya tidak membandingkan diriku dengan orang lain. Saya akan terus belajar agar hari ini menjadi lebih baik dibanding hari kemarin. Josef Bataona besok harus lebih baik dibanding Josef Bataona hari ini, karena dia belajar.
Dalam perjalanan menjadi lebih baik, siapakah pesaing utama kita? Ternyata EGO kita sendiri. Terkadang kita merasa sudah tahu banyak sehingga tidak perlu belajar lagi. AROGANSI diri kita sering menghambat, karena merasa lebih pintar dari orang lain. Bahkan kalau kita menyadari kekurangan kita dan memutuskan untuk mengambil langkah perbaikan demi pengembangan diri, maka disiplin dalam melaksanakan rencana, sering menjadi penghambat.
Karena itu saran sederhana, sadarilah hambatan-hambatan tersebut dan usahakan untuk memeranginya secara tulus, rendah hati dan bersunguh-sungguh. Teruslah membuka diri untuk belajar dari semua yang disajikan alam semesta setiap hari, demi terus tumbuh dan berkembang.
“Every day is a day you can be a better person than you were yesterday. So do something today that your future self will thank you for.” (Oscar Auliq-Ice)
josef:
Terima kasih coach Helda, senang berbagi cerita untuk saling belajar diantara sesama coach. Salam sehat dan...
Helda Tan:
Nah,Pak Josef sdh jadi role model dari seorg good Coach nih. Saking melekatnya mindset coach di jiwa Pak...
josef:
Terima kasih sama2 Santi, yang terpenting adalah setelah menyadari ini, apa langkah nyata yg mau diterapkan...
Santi Sumiyati:
Terima kasih Pak Josef atas tulisannya yang dapat mendorong saya memiliki sudut pandang baru dalam...
josef:
Terima kasih sama2 mas Bram, semoga teman2nya bisa mengambil manfaat untuk persiapan mereka memasuki masa...
Terima kasih Pak josef untuk supportnya selama ini. Semoga kita dapat selalu menginpirasi dan membantu teman teman kita yang memasuki masa purnabakti untuk tetap produktif, hidup sehat dan bermanfaat bagi orang lain.
Terima kasih sama2 pa Ari, bahagia turut berperan untuk teman2 mempersiapkan diri memasuki masa purnabakti. Salam
Terima kasih atas inspirasinya, sangat menyentuh. Saya setuju, perjalanan hidup adalah proses belajar tanpa henti. Motto ‘Be Yourself, But Better Everyday’ mengingatkan saya bahwa menjadi versi terbaik diri kita setiap hari adalah hal yang penting. Saya juga sering merasakan ego menjadi penghambat untuk terus belajar, tapi seperti yang disampaikan, dengan kesadaran dan kerendahan hati, kita bisa mengatasinya. Terus berbagi seperti ini sangat bermanfaat, Pak Josef. Kalau boleh tahu, apa ada tips khusus untuk menjaga konsistensi dalam belajar dan berbagi setiap hari?
Terima kasih Rina sudah mengunjungi blog dan menyimak tulisan ini. Tips untuk menjaga konsistensi: diniatkan secara sadar setiap hari dan secara tulus mengambil langkah kongkrit. Betapapun kecilnya itu, kalau dilakukan secara rutin, akan menjadi kebiasaan. Salam