(Perpisahan – Bagian 1)
“I’ve learned that people will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel.” (Maya Angelou)
WAKTUNYA PAMIT. Ada waktu untuk berjumpa ada pula waktu untuk berpisah. Selama 5.5 tahun melangkah bersama Tim CHR telah meninggalkan berbagai bekas, beragam kesan di dalam benak masing-masing. Biar merekalah yang berbicara, bukan saya.
Tapi satu hal yang ingin saya garis-bawahi adalah kesan apapun yang dikedepankan, bukan hasil semalam. Ini merupakan buah dari rangkaian karya yang dikerjakan bersama. Dengan demikian kesan yang ditinggalkan adalah sesuatu yang obyektif nyata, bukan demi pencitraan. Berikut suasana saat foto bersama.
Falsafah Pensil
Analogi ini pernah saya sajikan di blog ini, bersumber dari bukunya Paulo Coelho yang berjudul “Like the Flowing River”. Namun dalam kesempatan yang penting ini, saya ingin mengangkatnya kembali sebagai sebuah pesan yang ingin saya tinggalkan, sekaligus sebagai refleksi bersama. Ada 5 (lima) elemen penting yang bisa diangkat dari sebuah pensil:
- Pertama: Pensil ini mampu menciptakan gambar yang bagus atau tulisan yang menginspirasi, tapi ada tangan yang menuntun pensil itu untuk bisa menghasilkan karya yang hebat tersebut. Begitu juga untuk karya-karyamu yang hebat nanti, jangan lupa bahwa ada tangan yang menuntunmu, tangan Tuhan. Karena itu jangan lupa untuk selalu mensyukurinya. Selain tangan Tuhan, atau tangan lain seputar kita, bagi saya sendiri ada pula tangan lain yang mempunyai peran penting. Dia adalah istriku Lena Bataona, yang telah memberikan dukungan positif dalam perjalanan karya saya selama ini, bukan hanya di 5.5 tahun terakhir. Anda pun mempunyai istri atau suami yang menjalankan peran yang sama demi suksesmu, hal yang patut disyukuri.
- Kedua: Sesewaktu kita berhenti menulis dan meruncing pensil. Seandainya pensil ini punya perasaan, hal ini akan membuatnya menderita sejenak tapi sesudahnya akan semakin tajam dan terus memberikan hasil karya terbaik. Kita pun harus belajar mengalami sakit, penderitaan, jatuh, namun harus bangkit lagi demi mendapatkan suatu hasil yang lebih baik.
- Ketiga: Pensil juga membolehkan kita menggunakan penghapus di ujung satunya, untuk menghapus semua kesalahan yang sudah kita lakukan. Ini merupakan kesempatan kita mengakui bahwa ada yang sedang kita kerjakan ternyata salah, tidak bagus dan harus dihapus atau dikoreksi. Dalam kehidupan ini, sering kita melakukan kesalahan karena itu mengakui kesalahan dan berusaha mengoreksi kesalahan. Ini merupakan hal yang terpuji untuk dilakukan.
- Keempat: yang penting dari pensil itu bukan kayu yang membalutnya, tapi kualitas graphite di dalamnya. Kita sering sekali hanya mementingkan tampilan luar, tetapi tidak sejalan dengan yang ada di dalam hati dan pikiran kita. Adalah penting sekali untuk memiliki karakter yang positif, yang akan mempengaruhi seluruh hidup kita.
- Kelima: Pensil itu akan meninggalkan bekas. Artinya, apapun yang kita lakukan di dunia ini akan meninggalkan kesan yang membekas di hati orang-orang yang kita kenal. Karena itu, setiap langkah perbuatan kita harus dirancang sedemikian rupa sehingga akan menjadikan kita pribadi yang mempunyai manfaat positif di mata sesama, dan inilah yang akan selalu dikenang setelah kita tidak ada lagi.
Yang berwarna hitam di baju dan juga dasi, adalah kompilasi berbagai foto bersama team CHR, seakan mau mengatakan bahwa mereka semua akan tetap hadir di hatiku. Dan mereka sepenuhnya benar.
FishFUN
Dalam konteks butir 4 dan 5 di atas, selama perjalanan bersama, kami dibekali dengan Falsafah Fish, yang senantiasa menuntun kami semua dalam membangun tim yang bisa berjalan beriringan secara kompak, dalam suasana Kerja yang menyenangkan. Keempat butir FishFun tersebut adalah:
- Choose Your Attitude: Apapun perilaku yang kita perlihatkan sepanjang hari adalah pilihan kita secara sadar. Dalam menghadapi berbagai kejadian, kita mempunyai sekian detik untuk memilih cara kita menanggapinya. Karena itu, setiap pagi, sangat dianjurkan untuk membuat komitmen bahwa sepanjang hari itu, masing-masing kita akan hanya menampilkan perilaku positif dan juga menggunakan kata-kata positif.
- Be Present/Be There: Apapun tugas kita, kita dipanggil untuk melayani. Kita perlu hadir secara utuh, penuh tanggung-jawab dan dengan sepenuh hati dalam melayani.
- Make Their Day: Ada saja kawan yang hari itu mungkin lagi down, bersedih, mengalami masalah tapi boleh jadi tidak nampak di raut wajahnya. Hanya dengan berbicara beberapa menit saja, kita mungkin sudah membuat harinya cerah. Hendaknya kita jeli dan sensitif untuk mencermati, siapa tahu ada kawan yang membutuhkan perhatian dari kita, walau hanya beberapa menit saja.
- Play: Kerja harus dengan cara arif, tapi juga dengan cara menyenangkan. Tim telah membuktikan bahwa mereka bisa menampilkan berbagai kreasi, yang terkadang membuat decak kagum kita sendiri karena penuh kejutan.
Foto berikut adalah Tim Cup Song, tapi pesertanya menggunakan kostum dari berbagai tampilan mereka dalam banyak lomba yang mereka ikuti. Mengutip postingan Catur Amalia di IG:
“Kami mengangkat unsur keanekaragaman. Pak @josefbataona pernah berpesan bahwa keanekaragaman atau diversity adalah salah satu kekuatan tim CHR. Masing-masing karyawan memiliki ide dan kreativitas yang berbeda-beda namun disatukan dengan satu tujuan yang sama.”
Hari itu, menurut saya bukan hari perpisahaan. Itulah hari kami merayakan kebersamaan selama ini, dengan harapan bahwa apa yang sudah dikerjakan akan diteruskan, karena manfaatnya pun sudah dirasakan bersama. (Bersambung)
“That is your legacy on this Earth when you leave this Earth: how many hearts you touched.” (Patti Davis)
- Instagram: https://www.instagram.com/josefbataona
- Twitter: https://www.twitter.com/josefbataona
- LinkedIn: https://www.linkedin.com/in/josefbataona
- Facebook: https://www.facebook.com/josbataona
Recent Comments
josef:
Terima kasih Diana untuk butir2 refleksinya yang dibagikan kepada kami yang membaca artikel ini. Mari kita...
Diana Wirawan:
Terima kasih Pak Joseph.. untuk kesekian kalinya tulisan bapak membuat aku berpikir “oh ya bener...
josef:
Terima kasih Rina untuk memberikan pandanganmu tentang tulisan ini. Kita perlu terus saling mengingatkan,...
Rina Ismariati:
Terima kasih banyak, Pak Josef, atas tulisan yang sangat inspiratif ini. Pertanyaan “Why...
josef:
Terima kasih sdh menjawabi WHY ME sebagai panggilan. Mindset itu sangat membantu agar tidak terlintas di...
Saat pembuatan video untuk farewell Pak Josef dan ditanya kata apa yg paling tepat utk menggambarkan Pak Josef, kata yang pertama yang ada di benak saya adalah “positif”. Terima kasih telah mengajarkan dan selalu mengingatkan kami untuk berpikir positif.. Dan terima kasih telah hadir di CHR dan memberikan pembelajaran-pembelajaran yang sangat berguna bagi kami..
Terima kasih sama2 Ratih, saya senang bisa belajar dan berkarya bersama tim CHR. Keep in touch
Terima kasih utk semua hal positif yg bapak tularkan.. Teruslah menginspirasi meskipun tak satu tim lagi..
Keep in touch..
Terima kasih sama2 Julie, kita harus terus saling menginspirasi, saling membantu untuk bisa menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Satu kesan :
Pak Josef sangat menginsipirasi dan tak terlupakan.
Regards
Dimas
Terima kasih Dimas, ikuti lanjutan cerita di postingan selasa depan.
Terima kasih Pak Josef untuk semua ilmu dan bimbingan yang Bapak berikan kepada kami selama ini. Semoga Bapak tetap berkenan sebagai guru kami dimanapun Bapak berada. Bahagia dan sejahtera selalu untuk Bapak beserta keluarga. Salam hormat, Santi.
Terima kasih sama2 Santi, tentu saja saya akan siap untuk dimintai bantuan, dimintai pendapat atau advis, termasuk secara individu melalui wa atau email yang Santi sudah tahu. Saya juga doakan Santi sukses selalu. Salam
Tulisan Bapak selalu saya nantikan.
Tetap menjadi inspirasi buat kami ya Pak.
Terima kasih.
Terima kasih Rolin, doakan agar saya tetap sehat untuk terus berbagi inspirasi. Salam