Sebagai Leader Saya Melayani

Posted on September 15th, 2023

“Leadership is not an affair of the head. Leadership is an affair of the heart.” (James Kouzes and Barry Posner)

MELAYANI ATASAN! Begitulah bayangan kebanyakan orang dalam struktur formal. Karena itu, tidak berlebihan kalau kita juga membayangkan, semakin tinggi saya naik ke posisi lebih tinggi, saya akan di layani lebih banyak orang. Mengapa? Karena saya akan mempunyai lebih banyak anak buah di beberapa tingkat di bawahnya. Apakah memang demikian?

Servant Mindset

Dalam tulisannya di blog yang dibagikan secara rutin melalui email, Jacob Morgan menuliskan bahwa untuk bisa mempunyai mindset melayani, mereka harus bisa melayani empat kelompok ini:

  1. Atasanmu, kalau mempunyai atasan
  2. Customer
  3. Team
  4. Diri Sendiri

Memiliki mindset melayani artinya mendahulukan kepentingan tim dan organisasi diatas kepentingan diri sendiri.

Dalam setiap pengambilan keputusan bisnis, customer menjadi pertimbangan utama, apa yang customer inginkan.

Namun demikian, sebelum kita mulai melayani orang lain, kita juga berkomitmen untuk melayani diri sendiri dengan membenahi diri menjadi pribadi yang siap melayani. Beberapa Langkah yang bisa saya sarankan:

  1. Mulailah dengan senyum di pagi hari, di depan cermin, dan menyapa orang yang anda lihat di cermin, dengan penuh sukacita. Harimu akan diawali dengan sukacita.
  2. Usahakan untuk memberikan diri anda apa yang dibutuhkan, baik fisik, mental, emosional dan spiritual;
  3. Makanan penuh gizi
  4. Olahraga rutin
  5. Belajar hal baru setiap hari
  6. Terus menjalin komunikasi dengan orang lain, keluarga, teman dan lain2
  7. Luangkan waktu dalam keheningan untuk bersyukur dan berdoa
  8. Jalankan semua ini secara disiplin

Semua itu dilakukan mulai sekarang, hari ini juga, dan jadikan dirimu sebagai pribadi yang bisa menjadi contoh

 

Visualisasi Pelayanan

Bila kita cermati penggambaran struktur organisasi, nampak jelas mengapa kebanyakan orang mempunyai persepsi bahwa semakin tinggi posisi kita semakin banyak yang melayani kita, Dan ini sekaligus memunculkan persepsi lain, bahwa kalau pada posisi di bawah saya sudah sering melayani, maka saat saya berada di posisi lebih tinggi, atau bahkan posisi puncak maka itulah saatnya saya dilayani,

Untuk meluruskan mindset seperti itu, Jacob Morgan menyarankan, bagaimana kalau visualisasi organisasi di koreksi seperti berikut ini:

Diharapkan bahwa dengan menyimak gambar seperti itu bisa mengubah persepsi kita tentang melayani, siapa yang melayani siapa.

 

Memahami Yang Dilayani

Banyak buku atau konsep yang dituliskan seputar melayani dan pemimpin yang melayani. Namun saya menawarkan cara belajar yang lebih cepat dan efektif:

  1. Luangkan lebih banyak waktu untuk turun dan berdialog dengan tim. Mereka adalah kelompok orang yang setiap harinya anda layani sebagai pemimpin.
  2. Ajak timmu untuk mengunjungi lapangan, dialog dengan para pelanggan dan konsumen. Selain memahami bisnis di lapangan, kita juga memahami bagaimana cara terbaik melayani mereka
  3. Luangkan waktu dan banyak berdialog dengan para line managers. Karena selain anda bisa meraih personal credibility dalam berkarya, anda akan meningkatkan pemahaman tentang cara terbaik melayani mereka, dan memenuhi harapan mereka.
  4. Luangkan waktu berhargamu untuk mengunjungi karyawan di ujung tombak, karyawan di tingkatan lebih rendah. Ajak mereka berdialog, dengarkan masukan-masukan atau usulan dari mereka. Dengan cara seperti itu, anda sudah berusaha menyingkirkan sekat-sekat komunikasi yang tidak perlu, memperlihatkan ketulusan pribadimu sebagai pemimpin dan memperlihatkan bahwa anda menghargai mereka sebagai karyawan.
  5. Jangan lupa untuk melakukan hal yang sama dengan keluargamu, karena disana kita saling melayani, apapun peran kita, baik sebagai orang tua, anak, saudara dll. Dan di lingkungan ini kita ditempah untuk belajar melayani sejak dini
  6. Pelayanan itu tidak akan berhenti diseputar lingkungan keluarga atau organisasi, tapi kita juga merupakan bagian dari masyarakat luas yang saling membutuhkan satu sama lain.

 

Sukses Tim Adalah Suksesmu

Bukan sebuah kebetulan bahwa si A, B, dan C adalah anak buahmu, dan mereka juga mempunyai anak buah lagi. Semesta mempunyai cara untuk menempatkan orang-orang yang akan menjadi tanggung jawab kita sebagai pimpinan. Artinya tanggung jawab seorang pemimpin adalah untuk menumbuh kembangkan anak buahnya menjadi sukses. Dan untuk itu dia harus mengenal mereka satu per satu dan mencoba memahami keunikan mereka, agar dalam merancang program pengembangan, hasilnya lebih maksimal. Kutipan berikut ini layak disimak.

The servant leader believes that ‘my success is your success. – Anonymous

Pada akhirnya, melalui ketulusan dalam melayani mereka, akan tertanam di dalam hati yang paling dalam, sebuah legacy penting, yang bisa dicontoh oleh mereka. Dan merekapun akan berbuat yang sama, walau anda sebagai pemimpin tak ada lagi disitu.

“Your rewards in life will be in direct proportion to the value of your service to others.” (Brian Tracy)

Bookmark and Share

4 Responses to Sebagai Leader Saya Melayani

  1. Indri says:

    Leaders who find their purpose will be able to practice servant leadership better. As everyone’s purpose is never about self, but it is all about others.
    When leaders are working on their purpose, they will continuously adding value to the life of others.

    Thanks for sharing pak Jos, selalu menginspirasi

  2. Dudi Arisandi says:

    Melayani dengan keunikan masing-masing leader, being authentic tanpa harus jadi orang lain. Terimakasih Pak Josef untuk selalu mengingatkan semangat melayani ini

    • josef josef says:

      Terima kasih sama-sama pa Dudi Arisandi, Terima kasih untuk senantiasa melangkah bersama dalam banyak program untuk terus menebar kebaikan. Salam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with Facebook

Kisah Rp 10.000,00 yang Mengubah Hidupku

Recent Comments

josef:
Iya Lia, terima kasih. Membuat kami yang sudah lansiapun bertambah semangat, berkat gairah belajar generasi...

lia:
KEREN dan pastinya seru sekali ya Pak… Interaksi dengan generasi yang berbeda sekaligus mengajarkan mereka...

josef:
Terima kasih Cita, kita merancang cerita bersama dari kegiatan yang kita jalankan bersama. Dengan demikian...

Tresita:
Terus berkarya dengan tulisan menarik om..semoga terus.memberikan cerita yg menarik tentang kehidupan yg...

josef:
Terima kasih mba Esra sudah berkenan mengunjungi blog, menyimak tulisan ini dan mencatatkan komennya. Sayapun...


Recent Post

  • Khusus Bersama Mereka
  • Antusias Belajar Generasi Muda
  • MIMPI Perlu Dideklarasikan
  • Kebersamaan Profesional HRDF
  • Mungkinkah Top Leaders KESEPIAN?
  • Bagian Cerita 30 Juta Pemimpin
  • COACHING: Panggilan Melintasi Batas
  • Winning At Home: Libatkan Generasi Muda
  • Disiplin Berupaya Menjadi Lebih Baik
  • Kebersamaan Seputar SERUIT