Posted on October 6th, 2015
“How different our lives are when we really know what is deeply important to us.” (Stephen R. Covey)
PROAKTIF. Mungkin ini merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan langkah sejumlah mahasiswa mengejar cita-cita mereka. Tinggi atau rendahnya cita-cita yang dirancang setiap orang memang berbeda-beda. Sangat tergantung pada keyakinan dia untuk meraihnya.
Tapi seberapa tinggikah sebuah cita-cita ideal itu?
Dahulu kita mengenal kutipan dari almarhum Presiden Soekarno: “Gantungkan cita-citamu setinggi langit”. Dalam bahasa asing pun kita mengenal ungkapan: “Sky is the limit”.
Tapi dalam perkembangan dewasa ini, orang bahkan berani menembus garis horizon ataupun langit sekalipun. Maka muncul ungkapan: “Sky is no longer the limit”.
Dan ini yang mendasari pemikiran sejumlah mahasiswa untuk tidak terpaku pada alur cita-cita biasa. Sesuatu yang luar biasa yang harus diciptakan. Sebuah tulisan besar (papan iklan di jembatan penyeberangan) terlihat dari jendela ruang kerjaku, seakan terpasang untuk kurenungkan: “Ciptakan Peluangmu”
Cita-cita Menjadi CEO
Kami berkesempatan untuk menerima StudentsxCEO Chapter Bandung, di pabrik kami di Padalarang. MTC (Meet CEO) kali ini ingin fokus pada belajar bagaimana kerja sama HR dan CEO dalam membangun Human Capital yang solid untuk mencapai tujuan perusahaan jangka panjang. Kami awali sesi ini dengan mengutip sebuah dialog dari sumber yang tidak diketahui. Dialog CEO dan CFO:
Will we invest in Developing our people?
- CFO: What happens if we invest in developing our people and then they leave us?
- CEO: What happens if we don’t and they stay?
Dialog tersebut untuk mendemonstrasikan kepada peserta, calon pimpinan masa depan, bahwa investasi demi pengembangan Human Capital jangka panjang sangat penting, dan komitmen itu hendaknya datang dari hati CEO perusahaan itu sendiri.
Dalam leaflet untuk memperkenalkan kelompok ini, kita bisa temukan juga sebuah quote yang mendasari langkah mereka ini:
“Reading a book about successful person might worth 20+ years of experiences; but talk personally in an hour might worth ten times reading the book.” (Anonymous)
Foto berikut, dialog sambil makan siang.
Berlebihankah Ambisi Mahasiswa-Mahasiswi Ini?
Tagline yang digunakan oleh kelompok ini dalam mengambil inisiatif ini adalah: “Learn, share and impact”
Berbagai forum seperti ini yang kita temukan di masyarakat, biasanya universitas yang mengambil inisiatif mengundang berbagai praktisi sebagai pembicara di seminar yang diselenggarakan. Atau bahkan ada perusahaan yang menciptakan inisiatif untuk mengunjungi universitas, sambil membawa para praktisi di perusahaan mereka untuk berbagi.
Beda langkah ini yang membuat StudentsxCEO menjadi unik. Pengurus forum ini akan selalu aktif mencari business leader, entrepreneur, business decision maker yang mau membagi pengalaman nyata mereka, dalam berbagai dialog langsung. Dengan demikian mereka bisa belajar dari dunia nyata. Berikut foto bersama.
Relevansi
Mereka masih belajar di perguruan tinggi, di mana universitas mempersiapkan mereka dengan berbagai materi kurikulum, sesuai dengan bidang studi masing-masing. Sementara itu dunia industri pun tidak tinggal diam. Berbagai program training disiapkan untuk mengisi kesenjangan, terutama berkaitan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman unik di lapangan, ataupun bertalian dengan soft skill. Mereka terus berpacu dalam mengembangkan talent.
Langkah dialog ini, dipimpin oleh Shafira Nurhasna (foto kiri bawah), CEO-nya StudentsxCEO Chapter Bandung, dengan mendasar pada satu pertanyaan kunci: “What does it take to become a business future leader?”
Karena itu, sharing kepada mereka difokuskan pada pengalaman saya pribadi dalam menggeluti dunia Human Resource, sejak awal hingga mencapai posisi HR Director, di samping memberikan tips yang saya peroleh sepanjang perjalanan karier dan hidup saya sejauh ini. Itulah berbagai butir mutiara kehidupan yang saya ingin terus bagi dengan penuh sukacita.
Inisiatif StudentsxCEO ini layak mendapatkan acungan jempol, karena mereka tidak tinggal diam. Mereka sudah merumuskan mimpi mereka, lalu mengambil langkah nyata untuk mempersiapkan diri.
Semoga lebih banyak business leaders, enterpreneurs yang mau menyisihkan waktunya untuk berbagi pengalaman, demi persiapan mereka, StudentsxCEO.
Sesi ditutup dengan sebuah quote dari Henry Ford yang menggambarkan betapa dia menilai pentingnya manusia dalam mengelola business, melebihi asset manapun.
“You can take my factories, burn my buildings, but give me my people and I will build the business right back again.” (Henry Ford)
josef:
Terima kasih pa Panjaitan, telah berkunjung dan menyimak tulisan ini. Masih banyak lagi tulisan di blog ini...
Pan panjaitan:
Saya senang baca blog Bapak
josef:
Terima kasih sama-sama pa Lay Nehemya. Saya senang membersamai rekan-rekan HR yang mau belajar seperti timmu....
Lay Nehemya:
Terima kasih pak Joseph sudah menjadi inspirasi buat kami. Tim kami sangat berkesan dengan sharing...
josef:
Terima kasih Tromol. Persahabatan perlu terus dirawat, walau kita berjauhan. Pertemuan pendek bertiga saat itu...
Selamat pagi pak Josef,
“You can take my factories, burn my buildings, but give me my people and I will build the business right back again.” (Henry Ford)
Sebuah quotes yang sangat bagus. Seringkali kita lupa bahwa perusahaan itu bukan dibangun dengan peralatan, sistem dan gedung yang mewah tetapi dengan semangat dari orang-orang yang berada di dalamnya. Semoga tulisan bapak bisa dijadikan sebagai pengingat tentang kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh perusahaan.
Terima kasih
Raymond Alex
“Nothing is impossible”
Terima kasih Raymond untuk highlightnya. Kalau saja yang membaca artikel ini sungguh meyakini pentingnya unsur manusia, maka diharapkan virus kebaikan ini bisa nyebar kepada lebih banyak orang. Salam