Josef Bataona

• Home
• Peta Situs
• Tentang Saya

Self Reward

“Start appreciating yourself before someone does”. Mungkin ini adalah landasan utama cerita ini.

“Papa, coba lihat apakah baju ini bagus untuk saya pakai?” tanya istri saya suatu hari.

“Bagus sekali, dan cocok sekali dipakai mama!” sambut saya tanpa basa-basi. “Memang kita akan ada acara apa?”, tanya saya lebih lanjut.

Istriku menjawab pasti dengan ekspresi penuh suka cita: “Saya baru saja meraih hasil luar biasa, dan saya merasa perlu untuk mengapresiasi diri saya sendiri!!”

Ini luar biasa, bisa-bisa ini konsep reward yang patut diterapkan di kantor, pikir saya. Istri saya pun melanjutkan:

“Program diet yang saya jalankan secara disiplin telah menurunkan berat badan saya ke tingkat ideal dalam 10 bulan dan terus bertahan hingga saat ini.Ini apresiasi untuk memanjakan diri sendiri.”

Belum sempat saya berkomentar karena masih terperangah, dia sudah menambahkan:

“Kalau papa mau memberikan apresiasi lagi, itu adalah bonus.”

Tapi apa yang unik dari program diet itu? Program ini dilengkapi dengan Kontrak Pelangsingan (yang sampai hari ini masih disimpan). Isinya adalah janji untuk menjalankan program termasuk pengaturan pola makan, olah tubuh dan perilaku untuk menurunkan berat badan ke tingkat ideal dan mempertahankannya.

Yang dia sukai adalah programnya bukan berisi larangan berbagai makanan/minuman tetapi mengenai pengaturan pola dan porsi makan. Hasilnya: dalam tempo 10 bulan berat ideal dicapai (penurunan 10 kg) dan masih bisa dipertahankan dalam bulan-bulan berikutnya, melalui maintenance program.

“Nah, karena ini adalah kontrak perjanjian dengan diri sendiri, jadi penghargaan pun dari diri sendiri.” Demikian kilah istri saya sambil tersenyum puas… Kontrak itu masih terletak manis di meja riasnya. Dan programnya pun masih berlanjut.

Sebuah contoh disiplin diri yang saya pun ikut kagum, tapi lebih kagum saya akan reward system yang dia terapkan itu,”self-reward.”