Josef Bataona

• Home
• Peta Situs
• Tentang Saya

Humanizing Working Place

“Authenticity is more than speaking; Authenticity is also about doing. Every decision we make says something about who we are.” (Simon Sinek)

BELAJAR HR EXCELLENCE. Bersama 20 anggota dewan juri lainnya, kami memang belajar selama tiga hari proses penjurian, yang diinisiasi oleh Majalah SWA dan LM FEB UI untuk ke 14 kalinya. Dewan juri terdiri dari para praktisi senior di bidang HR dan pakar HR dari Universitas Indonesia, yang melakukan assessment terhadap 61 perusahaan, untuk menjaring best practices manajemen HR dari Perusahaan Top di Indonesia. Tema HR Excellence Award 2023 sangat kekinian: Humanizing Working Place. Berikut screen shot sebagian juri.

Menumbuhkan Kesadaran

Banyak inisiatif bagus yang dilakukan oleh perusahaan, dengan tulus, walau mereka tidak menyadari akan ada label bagus di balik apa yang dikerjakan. Salah satu pemateri menegaskan: buat kami ini merupakan ajang pelajar. Kami belajar bahwa yang sudah kami lakukan itu adalah bagian dari Humanizing working place. Kami disadarkan, betapa pentingnya memanusiakan karyawan, dan sekaligus mendorong kami untuk terus mencari langkah-langkah baru untuk itu. Manusia itu penting, dan semakin penting dengan hadirnya teknologi,

Beberapa verbatim

Disamping fokus pada proses penilaian, saya mempunyai kebiasaan juga untuk mencatat verbatim, kata atau istilah penting yang keluar dari mulut pemateri. Beberapa diantaranya:

1. Tech winter is here now
2. Write your own story
3. Tamparan competitor setelah lama di posisi no 1
4. Ajang belajar, belajar tentang humanizing working place
5. Feel empowered; purpose make me feel that my job is important
6. Employee experience sebelum Customer experience
7. Memanusiakan manusia hingga purna bakti
8. HR Mindset
9. Disconnection of corporate and individual values
10. Coach Hunt
11. Well-being leave
12. Digitalisasi: manusia dibaliknya

Istilah-istilah yang diungkapkan semakin meneguhkan kesadaran kita semua akan pentingnya karyawan dengan peran masing-masing sesuai yang digariskan oleh perusahaan. Mereka hadir di perusahaan karena dibutuhkan, masing-masing karyawan dibutuhkan sesuai fungsi masing-masing. Jadi semuanya penting. Jangan sampai ada karyawan atau bagian atau divisi yang merasa lebih penting dibandingkan dengan yang lain.

Tamparan Pesaing

Melakukan self assessment secara mandiri dari waktu ke waktu sangat penting. Terutama bagi perusahaan yang berada di posisi unggulan atau nomor satu. Menanggalkan sikap arogansi dan mau menyimak apa yang perlu diperbaiki demi tetap berada di posisi teratas. Pengalaman sebuah perusahaan yang sudah lama di posisi unggul, dan tiba-tiba merasa ditampar oleh pesaingnya, yang menggeser mereka ke posisi kedua, membuat mereka membuka mata dan berusaha bangkit kembali. Pengalaman yang dimiliki dan dukungan seluruh karyawan yang kompeten membuat mereka akan bisa bangkit dan kembali ke posisi unggul. Apakah kita perlu menunggu ditampar dulu? Pengalaman yang dibagi ini sungguh sangat bermanfaat bagi kita semua yang ingin belajar, terutama yang terus berada di posisi unggulan. Kata orang bijak yang selalu mengingatkan: pesaing tidak pernah jauh dibelakang kita.

 

Write Your Own Story

Seperti pengakuan yang diucapkan oleh beberapa peserta, mereka hadir dan mengikuti acara ini untuk belajar. Mereka belajar dari para peserta lainnya. Bayangkan ada 61 cerita yang didapat dari peserta. Karena itu tidak berlebihan, kalau salah satu pemateri mengungkapkan: “Write Your Own Story.” Betul sekali. Dengan menulis, kita dibuat berpikir untuk mengungkapkan apa yang kita kerjakan, apa pengalaman yang didapat, dan apa yang dialami juga oleh karyawan dan pelanggan kita.

Dengan mengikuti ajang ini, peserta bisa belajar dari praktek perusahaan lain. Mereka juga belajar dari berbagai pertanyaan para dewan juri, yang mengambil sudut pandang yang berbeda atau terkadang tak diduga.

Dan kembali ke pernyataan awal diatas, saya sebagai anggota dewan juri juga belajar banyak dari praktek para peserta, terutama dalam kaitannya dengan menempatkan karyawan sesuai harkat pentingnya sebagai manusia. Ketulusan para leader di perusahaan dalam menjadi contoh untuk menghidupi Values di perusahaan masing-masing, patut menjadi contoh juga untuk kita semua.

“To effectively communicate, we must realize that we are all different in the way we perceive the world and use this understanding as a guide to our communication with others.” (Tony Robbins)