Posted on September 11th, 2015
βWhen it comes to life, the critical thing is whether you take things for granted, or take them with gratitude.β (GK Chesterton)
MENATAPI BENTANGAN LAUT LUAS di depanku, muncul perasaan bersyukur tak ada habisnya. Rasa bangga, betapa kayanya kami penduduk Desa Lamalera.
Laut luas itu berisi berbagai jenis ikan, besar atau kecil. Kami tidak pernah memelihara atau memberi makan ikan-ikan itu. Kami bisa mengambilnya setiap saat untuk kebutuhan sehari-hari. Kami juga tidak pernah menggiring mereka untuk datang mendekat ke bibir pantai.
Alam telah mengaturnya melalui aliran arus, pergantian pasang dan surutnya air. Tinggal kejelian para nelayan untuk memutuskan kapan harus melaut, untuk mengambil ikan jenis apa. Kami juga belajar dari nenek moyang untuk mengetahui kapan ombak besar yang harus dihindari, dan kapan ombaknya menjinak untuk bisa melaut. Birunya langit bersih, atau laut yang bening terus menggoda untuk segera berenang.
Tempat-tempat Berenang yang Mempesona
Kembali ke kampung beberapa waktu lalu, juga saya gunakan untuk mengunjungi tempat-tempat bermain di masa kecil, tempat bercanda dengan ombak atau bercengkerama dengan bebatuan.
Berikut ini adalah pantai utama Desa Lamalera.
Pantai dengan pasir kami datangi. Pantai penuh batu karang pun kami tantang, lincah melompat dari batu karang ke laut. Dan besarnya ombak? Kami belajar untuk menghadapi bukan untuk lari dari padanya.
Ataupun di pantai yang satu ini, tidak kalah menariknya. Kerasnya alam terasa menyenangkan. Kaki dan tangan terluka kena batu karang? Asinnya laut akan cepat menyembuhkannya.
Makanan Pilihan
Adik-adik di rumah sudah hafal akan makanan favoritku. Sayur bening daun kelor, yang langsung disiram di piring nasi.
Tentu saja dengan ikan segar yang belum tersentuh es, akan terasa beda di lidah. Sewaktu kecil, kami bukan makan nasi beras, tapi nasi jagung yang digiling, seperti nampak pada gambar.
Dan untuk makanan antar waktu, teman minum kopi, selain ubi atau pisang, juga jagung titi (foto kanan bawah). Jagung titi ini bisa dimakan begitu saja, atau disiram kopi/teh untuk sarapan.
Bila berkunjung ke Lamalera, jangan lupa minta untuk disediakan sayur daun kelor atau jagung titi.
Kekayaan Alam yang Patut Disyukuri
Pertanyaan yang menggelitik, apakah kita sadar akan kekayaan alam yang dapat kita nikmati secara cuma-cuma? Bayangkan laut lepas seakan menjadi kolam renang teramat luas yang bisa kita nikmati kapan saja tanpa harus membayar. Laut ini sekaligus menjadi sumber kehidupan yang isinya bisa diambil kapan saja.
Langit biru dan udara bersih sumber kesehatan. Semilir angin yang menyejukkan ditengah teriknya matahari, dan debur ombak yang menembus masuk ruang tidur adalah musik alam yang membuat tidur semakin lelap.
Tuhan Maha murah yang menciptakan semuanya itu untuk kita. Semoga kita semua turut memelihara dan melestarikannya, sebagai ungkapan rasa syukur kita akan anugerahNya.
βThe Universe provides abundantly when you’re in a state of gratefulness.β (Dr Wayne Dyer)
Postingan kelima ini mengakhiri kisah perjalanan pulang kampung. Bila ketinggalan inilah empat posting terdahulu:
josef:
Terima kasih pa Eddie. Code of conduct yang kalian gunakan juga sangat powerful dalam mengembangan manusia...
josef:
Terima kasih Coach Helda. Adalah panggilan kita untuk saling mengingatkan, saling menginspirasi untuk create...
Eddie Cahyono Putro:
Saya sangat cocok dengan judul *”HIGHLY COMPETENT PROPLE WITH SOLID COLLABORATION”*...
Helda Tan:
Such a beautiful reminder Pak Josef… Seandainya saja lebih banyak orang yang menghargai prinsip...
josef:
Terima kasih banyak mba Malla, semoga mba Malla juga terus menginspirasi kita semua. Salam
LAMALERA…ternyata tidak hanya indah dan cantik. Lamalera adalah berkat yang terus-menerus dialirkan Tuhan untuk umat-Nya.Berkat harus dijaga, dirawat, dipelihara, dan dimanfaatkan untuk kehidupan. Alam indah menjadi ‘jejak keindahan’ Sang Pencipta. Alam adalah saudara kita karena sama-sama diciptakan oleh Pencipta yang sama…
Terima Kasih Tata…
Terima kasih suster Agnes, terkadang (atau mungkin sering kali) kita “take it for granted”. Hanya dengan saling mengingatkan, kita akan terus mensyukuri kelimpahan ini. Dan cara sederhana mensyukuri adalah menjaga kelestariannya. Salam
Wah bagus banget pemandangannya Pak.. Sekali waktu pengen ke Lamalera π Disadari atau tidak, alam mengajarkan banyak hal kepada kita dan kita harus senantiasa menjaga alam π
Terima kasih Ratih, bisa jadi pilihan liburan, sambil refleksi, jauh dari keramaian rutinitas sehari2. Setuju, banyak pelajaran dari alam yang perlu digali
Semakin merasa beruntung dan kagum dapat mencicipi salah satu kreasi & lukisan indah milikNya.
Keindahan & keunikan budayanya harus tetap dijaga kelestariannya supaya tetap dapat dinikmati generasi mendatang.
Suatu hari saya pasti kembali…:D
Terima kasih Vina. Jangankan orang yang baru sekali berkunjung, kami yang berasal dari sanapun senantiasa rindu untuk pulang. Terima kasih niatnya untuk balik lagi, semoga terwujud
Saya senang 1x berkunjung ke Lamalera dan berharap bisa dapat kesempatan lagi. Makanan yang menarik supaya sudah bisa ada tempat khusus untuk orang2 bersantai dan menikmati ndahnya alam sambil makan2 khas….
Terima kasih Elsye sudah berkunjung ke blog dan menyimak kisah ini. Dan terima kasih juga sudah mengunjungi desa Lamalera. Salam