Posted on September 9th, 2022
“At sea, I learned how little a person needs, not how much.” (Robin Lee Graham)
PAGI YANG INDAH dengan langit biru cerah dan bentangan laut yang juga biru bersih yang bisa kami saksikan dari anjungan phinisi yang akan membawa kami berkeliling ke pulau-pulau seputar Labuan Bajo.
Menurut catatan di Wikipedia Indonesia, phinisi dibangun oleh orang Konjo, sebuah kelompok sub-etnis Makasar yang tinggal di kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Jenis kapal seperti ini masih banyak digunakan oleh orang Bugis dan suku Makasar untuk transportasi antar pulau, kargo dan tujuan memancing di kepulauan Indonesia. Inilah tampak utuh kapal phinisi PINTA yang kami tumpangi.
UNESCO menetapkan seni pembuatan kapal Pinisi sebagai Karya Agung Warisan Manusia yang Lisan dan Takbenda pada Sesi ke-12 Komite Warisan Budaya Unik pada tanggal 7 Desember 2017.
Interior Kapal
Kami disambut dengan welcome drink di bagian depan kapal ini. Di kiri-kanan tempat kami berdiri, ada tempat santai untuk sekedar berbaring atau duduk santai dengan pemandangan terbuka di kiri kanan kapal.
Kita juga bisa berdiri bersandar di sisi kiri atau kanan kapal atau duduk di bangku yang ada untuk ngobrol santai sambil menikmati berbagai pemandangan yang sangat memukau.
Sejak mengangkat jangkar di pelabuan Labuan Bajo, kami akan tinggal di Phinisi selama 3 hari dua malam, berkeliling ke pulau-pulau sekitarnya, sebelum kembali lagi ke Labuan Bajo.
Master Cabin
Kami dibawa ke master cabin di bagian atas kapal, yang cukup luas lengkap dengan AC dan bathtub di luar kamar. Siapa tahu penghuninya ingin berendam sambil menikmati pemandangan laut yang leluasa di bagian belakang. Di salah satu pojok ruangan ada meja tulis buat yang suka mencatat pengalaman liburan seperti saya, untuk bisa berbagi kepada teman2.
Di luar kamar sepanjang sisi kapal, kita bisa menikmati pemandangan sambil ngobrol dan minum minuman segar yang disiapkan. Atau juga duduk-duduk di belakang cabin sambil menikmati matahari terbit ataupun terbenam.
Pemilik kapal ini memang memikirkan detail kebutuhan dan peluang untuk melayani dan membuat nyaman mereka yang sedang berlibur dalam kapal ini. Kita tentu tidak ingin sepanjang waktu berada di kapal, walau pemandangannya luar biasa, dari matahari terbit sampai terbenam lagi. Tapi banyak lagi sensasi yang bisa kita dapatkan kalau kita pergi ke pulau-pulau yang ada. Ikuti tulisan berikutnya.
“I wanted freedom, open air and adventure. I found it on the sea.” (Alaine Gerbault)
Rangkaian kisah Wisata Labuan Bajo:
josef:
Thank you coach Helda for your insightful comment. Setuju, let us become life long learner to become a better...
Helda Tan:
Love this article Pak Josef. Setuju sekali terhadap penekanan Coaching Mindset yg benar utk menjadi...
josef:
Thank you pa Heru for the opportunity to learn together. Appreciate also your time and effort to visit and...
Heru Hardoyo:
Thanks for your inspiring sharing Pak. Keep on inspiring and enlightening
josef:
Terima kasih pa Danang Arief sudah mengunjungi blog dan menyimak tulisan ini. Benar sekali perilaku anggota...