Josef Bataona

• Home
• Peta Situs
• Tentang Saya

Do’a Masyarakat untuk Sukses Perusahaan

“How wonderful it is that nobody need wait a single moment before starting to improve the world.”  (Anne Frank)

DEWASA INI sudah mulai banyak perusahaan melakukan refleksi terhadap operasi mereka. Perusahaan sudah hadir sekian lama. Dan kalau kita mengajukan pertanyaan reflektif, “Apa manfaat yang diberikan kembali oleh Perusahan tersebut kepada masyarakat yang ada di sekitarnya?” Atau bisa juga sebaliknya, “Apakah masyarakat di sekitar perusahaan merasakan manfaat atau lebih tepatnya mendapat manfaat dari kehadiran perusahaan di tempat itu?”

Perusahaan yang punya niat tulus membantu masyarakat, akan melakukan refleksi ini secara tulus juga. Sementara itu, masih banyak perusahaan yang mencoba mengelak dengan berbagai alasan. Dan yang muncul adalah berbagai iklan pencitraan dengan berbagai daftar apa yang sudah dilakukan perusahaan yang memberikan manfaat kepada masyarakat.

Semoga Do’a Mereka Dikabulkan

“Marilah kita semua berdiri dan berdo’a menurut keyakinan kita masing-masing untuk perusahaan ini yang kehadirannya telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitarnya. Kita do’akan Pimpinannya agar bijak dalam memimpin, karyawannya diberikan kesehatan dan ketekunan dalam bekerja, serta Perusahaan diberikan sukses berlimpah. Amin.”

Tidak sekali do’a seperti itu, kami bersama masyarakat panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Rahim. Do’a dan moment seperti itu hanya bisa terjadi, kalau memang masyarakat melihat keikhlasan Perusahaan memberikan manfaat buat masyarakat, dan Perusahaan pun melakukannya bukan demi pencitraan.

Do’a itu juga dipanjatkan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Darun Naja, saat kami meresmikan penggunaan kembali beberapa fasilitas utama PonPes di 2008, yang dibangun kembali, setelah hancur ditimpa Gempa Bengkulu di tahun sebelumnya. PonPes ini berada di Desa Ketahun Bengkulu Utara. Pembangunan kembali berbagai fasilitas utama di PonPes tersebut atas inisiatif Unilever, ACT, Republika dan Delta FM.

Walau berada sekitar Lintas Barat Km 77, tapi dari jalan raya harus masuk cukup jauh ke dalam. Karena itu, menurut kisah Pimpinan PonPes, banyak perusahaan yang sudah mampir setelah gempa, tapi mereka tidak kembali lagi untuk membantu. Ada yang berterus terang katanya: terlalu jauh dari jalan raya.

Maksudnya?? Ternyata karena jauh dari jalan raya, perusahaan-perusahaan yang mau membantu tidak bisa pasang banner  yang terlihat oleh masyarakat yang melintas di jalan raya. Ya, ampun… dalam situasi seperti itu, masih ada yang memikirkan pencitraan!!

Jangan Pernah Mengenal Lelah

Dalam berbuat kebaikan, termasuk kebaikan bagi masyarakat, tidak ada istilah lelah. Karena akan tiba waktunya kita menuai hasilnya, hasil yang terkadang tidak kita duga. Salah satu program yang paling bisa dan sering saya gunakan sebagai contoh, adalah “Care for Area Surrounding,” program kepedulian yang dilakukan perusahaan untuk masyarakat seputar lokasi tempat kita bekerja.

Tahun itu, seluruh Indonesia dilanda bencana krisis 1997/1998, dan sebagian Jakarta dilahap nyala api. Sebagian gedung dan gudang di wilayah Jatinegara dilalap api, kecuali gudang Perusahaan kami. Apa yang terjadi: begitu mereka yang melakukan kerusuhan dan berusaha membakar banyak bangunan mendekat, segera masyarakat, terutama kuli yang bekerja di gudang perusahaan kami, merapatkan barisan mengelilingi gudang itu, sambil berseru:

“Jangan berani mendekat, apalagi menyentuh gedung ini, karena ini adalah periuk nasi kami!”

Kami tidak pernah mengajari mereka untuk melakukan ini, tapi secara spontan mereka tergerak untuk melakukan sesuatu secara bersama, karena gudang itu buat mereka mempunyai MAKNA, tempat mereka mendapatkan rezeki untuk keluarga mereka. Ini contoh yang real, yang dampaknya hanya bisa kita rasakan bila krisis terjadi.

Dan saya pun bangga, ketika beberapa waktu lalu saya berkunjung ke pabrik kami di Cikupa, saya mendapatkan cerita yang serupa. Ketika terjadi demo buruh besar-besaran, diiringi dengan  aktivitas sweeping di berbagai pabrik, tanpa dikerahkan, masyarakat sekitarnya serentak hadir merapatkan barisan di pintu masuk pabrik, sekaligus menjadi benteng untuk mencegah masuknya mereka yang tidak bertanggung-jawab.

Saya semakin yakin, akan tiba saatnya kita akan menuai, kalau kita tidak mengenal lelah dalam melakukan kebaikan.

“Make happy those who are near, and those who are far will come.” (Chinese Proverb)