Posted on June 4th, 2021
“There are only three stages to the work: to be a beginner, to be more of a beginner, and to be only a beginner.” (Thomas Merton, The Wisdom of the Desert)
MENJADI PEMULA sungguh menggairahkan. Ini yang menjadi keunggulan mereka yang mempunyai “Beginner’s Mind” yang selalu melihat dunia sekitarnya seperti selalu baru. Di atas lembar kosong kita akan menuliskan apapun yang kita mau. Saat sebuah bisnis baru dimulai, kita punya kesempatan bagus untuk memutuskan manusia seperti apa yang akan kita pilih untuk bergabung di perusahaan ini. Dan tentunya, pilihan kita adalah yang terbaik, yang memiliki kemampuan sesuai dengan bidang yang akan dia kerjakan. Sudah cukupkah ini?
Klinik baru yang bernama Klinik Bocah Indonesia barusan merayakan ulang tahun yang kedua. Dan pada momen ini, mereka ingin agar api motivasi terus menyala dalam diri setiap karyawannya. Saya diminta untuk bisa memberikan bekal bagi karyawannya yang masih dengan semangat tinggi untuk berlari.
Trust dan Respect
Saya sengaja mengajak peserta, pimpinan dan karyawan Klinik Bocah Indonesia untuk menyimak beberapa hal penting dalam membangun team yang solid dalam jangka panjang. Judul sesi yang saya pilih: Merekat Team Yang Solid. Dan bahan baku perekatnya adalah: Trust dan Respect yang harus diraih oleh semua pihak. Leader perlu meraih Trust dan Respect dari anak buahnya, sama seperti anak buah dari atasannya. Masing-masing perlu meraih trust dan respect dari rekan kerjanya. Pada akhirnya team yang solid itu hadir demi service excellence untuk pelanggannya. Dan dalam keseharian perilaku, panduannya adalah VALUES, yang bukan untuk dibingkai dan digantung di dinding, tapi untuk dihidupi. Peran leaders sangat penting untuk memberikan contoh dalam bertutur kata dan bertindak, karena kata orang bijak, actions speak louder than words. Team belajar cepat, bagaimana hidup sesuai values, dengan mencontoh keseharian pimpinannya.
Karakteristik Great Team Player
Suatu saat saya bertanya kepada timku, bagaimana kalian mendeskripsikan team kita yang kalian nilai solid dan efektif, dimana setiap anggota sungguh-sungguh menjadi Team Player yang andal. Ali-ali memberikan uraian, mereka memberikan saya sebuah gambar, yang merupakan koleksi foto semua anggota tim, yang oleh aplikasi computer ditempatkan untuk memunculkan foto asliku.

Cara mereka mendeskripsikan cukup unik. Semua anggota tim, direkruit sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan kualifikasi masing-masing. Dengan demikian kita semua harus bisa menerima (dengan menggunakan foto ini sebagai ilustrasi) bahwa ada (foto) yang sesuai ditempatkan di kepala, ada yang fotonya diletakkan di baju, di lengan, atau bahkan ada yang berada disekitar foto itu. Karena mereka semua bisa menerima, maka jadilah hasil foto yang bagus seperti foto aslinya, yang menjadi simbol team yang kompak, Saya sengaja mengutip 10 karakteristik Great Team Player menurut Marty Brounstein, untuk mendampingi foto tersebut.
Gairah Belajar
Saya akan perbanyak kosa kata positif, melalui pemilihan kata2 positif dalam bertutur, demikian komitmen seorang peserta. Peserta inipun sadar bahwa dalam banyak situasi, lontaran kata-kata yang spontan keluar dari mulut, berasal dari kosa kata yang tersimpan dalam pikiran. Bila kita selalu mengisi pikiran kita dengan kata-kata positif, maka yang diucapkan juga kata-kata positif.
Salah seorang peserta mengaku banyak belajar, terutama tentang: Hargai Orang Lain. Karena itu dalam catatan komitmennya, dia akan stop mengeluh (karena pekerjaan nambah lagi nambah lagi) dan mulai disiplin menggunakan waktu dan berpikir positif. Untuk itu dia akan mulai menambah wawasan, explore kapasitas diri apa yang belum diberdayakan dalam bekerja, serta selalu mendengarkan cerita kebutuhan pasien dengan semangat membantu. Berikut hal pertama foto bersama di zoom.

Beberapa komitmen serta pelajaran yang dipetik oleh peserta lain untuk mereka terapkan, antara lain:
Klinik ini baru berusia dua tahun. Namun karyawannya BANGGA, antara lain karena suasana kekeluargaan, bisa menolong orang lain, ada harapan masa depan buat karyawan atau pasiennya. Kebanggaan dan semangat belajar dengan beginner’s mind akan membantu percepatan peningkatan SDM berkualitas dalam memberikan pelayanan terbaik, bilamana para leader menindak-lanjuti berbagai komitmen secara bersungguh-sungguh.
“The glue that holds all relationships together — including the relationship between the leader and the led is TRUST, and trust is based on INTEGRITY.” (Brian Tracy)
josef:
Terima kasih pa Panjaitan, telah berkunjung dan menyimak tulisan ini. Masih banyak lagi tulisan di blog ini...
Pan panjaitan:
Saya senang baca blog Bapak
josef:
Terima kasih sama-sama pa Lay Nehemya. Saya senang membersamai rekan-rekan HR yang mau belajar seperti timmu....
Lay Nehemya:
Terima kasih pak Joseph sudah menjadi inspirasi buat kami. Tim kami sangat berkesan dengan sharing...
josef:
Terima kasih Tromol. Persahabatan perlu terus dirawat, walau kita berjauhan. Pertemuan pendek bertiga saat itu...