Josef Bataona

• Home
• Peta Situs
• Tentang Saya

Peluang Kolaborasi

“Collaboration is being open to each other’s ideas and benefiting from each other’s perspectives in an open way.” (Alan Menken)

DEMI INDONESIA YANG LEBIH BAIK. Peluang apapun yang tersedia kita berdayakan, termasuk peluang untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Ada pihak pemerintah dengan Lembaga Adminstrasi Negara, ada pihak swasta dengan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), ada akademisi dan lembaga masyarakat lainnya. Masing-masing mempunyai kemampuan yang kalau bisa diberdayakan dalam sebuah Learning Ecosystem, akan menciptakan kolaborasi yang luar biasa dasyat. Hari itu, bertempat di kantor LAN, diselenggarakan program B-300 Executive Forum, Kolaborasi antara Lembaga Administrasi Negara dan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten. Acara diawali dengan jalan pagi bersama  sejauh minimum 3.000 steps.

Menyatukan Pandangan

Hadir untuk memberikan pemaparan, pa M. Taufik (LAN), pa Yunus Triyonggo (GNIK) dan juga pa Darma Simorangkir (Microsoft), dipandu moderator andal mba Vira Risnayani (GNIK). Hasil pemaparan mereka dijadikan masukan untuk penajaman Roadmap GNIK 2030.

Sekitar 250 anggota GNIK dan Pimpinan LAN, hadir menyimak dan berkontribusi. Hasilnya dirangkum dalam butir summary yang perlu ditindak-lanjuti, sebagai hasil dari pertemuan hari itu:

• Learning Ecosystem diharapkan dapat menciptakan ekosistem kolaborasi antara pemerintah dengan private sector dalam pengembangan kompetensi.
• Banyak hal dari collective intelligence bangsa untuk menghasilkan ldea to Impact, yang niscaya akan menjadi bekal bagi ASN untuk mewujudkan employer branding ASN bangga melayani bangsa.
• Tidak perlu menciptakan suatu teknologi baru, tapi kita dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal untuk dapat mencapai tujuan Indonesia maju.
• Artificial Intelligence (Al) sebagai General Purpose Technology bisa menjadikan peluang Indonesia sebagai The New Al Economy.

Langkah nyata akan segera dirumuskan sebagai bagian dari eksekusinya.

Pesan Penutup

Saya ingin mengangkat pesan yang disampaikan oleh pa Aditya Warman (DEWAS BPJS). Beliau menyampaikan apresiasinya kepada peserta GNIK, yang adalah para pimpinan Human Resources yang hadir hari itu, dan juga kepada para pimpinan Lembaga Administrasi Negara. Semua telah mengukir prestasi dalam perjalanan karier masing-masing sebagai pimpinan tertinggi. Apakah itu hasil sebagai pemain tunggal? Tidak! Mereka telah dengan jeli memobilisasi potensi pimpinan-pimpinan di level dibawahnya lagi, pimpinan di lini tengah, untuk bersama membuahkan hasil sesuai target. Ini dimungkinkan karena semua talent yang ada dibawahnya telah dipersiapkan dan dibekali dengan berbagai ilmu dan pengalaman yang dibutuhkan.

Namun perjalanan masih panjang, terutama menuju Indonesia Kompeten 2030. Perubahan sekitar kita juga berjalan cepat. Karena itu, panggilan kita semua yang hadir, adalah untuk terus berkolaborasi untuk membekali talent yang ada di bawah kita untuk senantiasa siap. Model ASN Talent Academy yang sudah diimplementasi, bisa dikembangkan lebih jauh lagi dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk pihak Akademisi.

Posisi di puncak memang perlu diraih, tapi yang juga penting untuk diperhatikan adalah pemeran utama dalam eksekusi, mereka adalah Leader Tengah, demikian tegas pa Aditya. Mereka harus terus didorong untuk siap menjadi future-ready leader, relevan untuk saat ini maupun dimasa mendatang.

Teknologi kekinianpun bukan lagi merupakan pilihan tapi keharusan, dengan catatan bahwa itu hanya berfungsi sebagai enabler. Manusia tetap merupakan faktor penting. Dan dalam melangkah bersama ke depan, entah kita berada di lingkungan Pemerintahan atau Swasta, mindset Memanusiakan Manusia, menjadi syarat penting dalam mengangkat harkat karyawan sebagai manusia, demi meraih hasil maksimal.

“It is amazing how much people can get done if they do not worry about who gets the credit.” (Sandra Swinney)