Komitmen itu Pilihan

Posted on February 28th, 2025

“Leadership is not about titles, positions or flowcharts. It is about one life influencing another.” (John C. Maxwell)

Dalam postingan IG hari Rabu lalu, pak David Tjokroraharjo menampilkan foto2  tentang obrolan kami pagi itu. Penasaran, ada teman yang bertanya, apa yang diobrolin? Seakan sudah mengantisipasi pertanyaan ini, pa David memberikan saya foto kebersamaan itu dengan caption sederhaana:

“Dunia tidak bisa berubah dalam sehari, tapi kita bisa berubah setiap hari. Getting you there.”

Betul, kita hanya bisa berubah kalau kita membuka diri untuk terus belajar dan siap menanggapi setiap perubahaan yang dihadapi.

 

Belajar untuk Transformasi

Belajar memang menambah ilmu dan pengetahuan. Tapi lebih penting lagi kalau kita bisa melangkah lebih jauh lagi untuk tumbuh dan berkembang karena mempunyai ilmu pengetahuan tersebut. Dan tidak berhenti disitu. Ilmu pengetahuan yang kita dapatkan itu akan lebih bermakna, bilamana kita bisa memberdayakannya untuk menolong orang lain, memberikan dampak positif pada kehidupan orang lain. Belajar sampai kapan? Selama hayat dikandung badan, demikian kata orang bijak.  Namun perlu dicatat juga bahwa dalam menolong orang lain, perlu jeli mencermati catatan Andrew Carnegie berikut:

“Menolong orang yang tidak mau menolong dirinya sendiri adalah hal yang sia-sia. Anda tidak bisa memaksa orang menaiki tangga, kecuali dia sendiri berkemauan untuk menaiki tangga itu.”

Dengan bertambahnya ilmu, saya akan bisa terus tumbuh, dengan bertumbuh saya juga bisa membuat orang lain bertumbuh. Itu bisa dilakukan dengan menginspirasi yang lain melalui sharing session, coaching, menulis di blog atau social media, atau menerbitkan buku, seperti kelima buku terdahulu yang ada dalam genggaman pak David Tjokrorahardjo ini.

 

Perubahan Saat Masa Purna Bakti

Dengan whoosh pagi itu saya meluncur ke Bandung bersama istriku Lena, yang setia menemani. Hari itu ada kesempatan untuk berbagi cerita tentang persiapan yang dilakukan saya, istri dan anakku, lima tahun menjelang saya pensiun. Kami membahas secara detail apa yang perlu diperhatikan, dipersiapkan, baik dari aspek kesehatan finansial, kesehatan mental, dan kesehatan fisik. Umur panjang hingga memasuki masa pensiun memang patut disyukuri. Tetapi akan lebih membahagiakan lagi kalau di masa pensiun itu kita bisa terus memberikan nilai tambah pada kehidupan orang lain. Ini akan dicapai optimal kalau kita mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelumnya, bukan sebulan atau setahun menjelang pensiun.

Menarik untuk mengutip pertanyaan salah seorang peserta, bahwa dia sudah mencatat beberapa butir langkah yang akan dia lakukan. Tapi adakah tips untuk membangun komitmen dalam pelaksanaannya?

Dalam bukunya yang berjudul: The Choice is Yours, John C. Maxwell mengedepankan bahwa komitmen adalah PILIHAN. Dan ada beberapa langkah yang diperlukan untuk membangun komitmen:

  1. Menyadari bahwa komitmen biasanya diawali dengan perjuangan
  2. Memahami bahwa komitmen tidak ada hubungannya dengan bakat atau kemampuan
  3. Mengetahui bahwa yang menjadi masalah bukan kondisi, tetapi pilihan
  4. Mulailah dengan komitmen pada hal-hal kecil
  5. Bereskan permasalahan moral sebelum anda ditentang
  6. Percayalah pada Tuhan

Sayapun tidak lupa memberikan beberapa contoh kami membangun komitmen, termasuk untuk olahraga rutin agar tetap sehat, sambil mengedepankan kampanye yang biasanya saya lakukan:

Jagalah kesehatanmu agar saat anda pensiun perusahaan dapat menyerahkanmu kembali kepada keluarga dalam keadaan sehat walafiat.

Berikut foto suasana kelas dan mereka yang beruntung mendapat hadiah buku.

Tantangan dari Komitmen

John Maxwell juga mengetengahkan di buku itu, sisi lain dari komitmen, 7 tantangan yang bisa dianggap sebagai musuh Komitmen yang perlu dicermati secara serius:

  1. Gaya hidup mudah menyerah
  2. Keyakinan yang salah bahwa hidup itu seharusnya mudah
  3. Keyakinan yang salah bahwa sukses itu takdir
  4. Kebiasaan berpikiran negatif
  5. Pasrah menerima pembatasan dari orang lain
  6. Rasa takut gagal yang tidak masuk akal
  7. Kurang (jelas)nya visi.

Saya sengaja mengangkat semua ini ke permukaan untuk meneguhkan pentingnya program yang sedang mereka jalani: Persiapan Masa Pensiun.

Mereka patut bersyukur karena bisa mendapatkan kesempatan yang tidak dipunyai karyawan di beberapa perusahaan lain. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah komitmen apa yang hendak dibangun dan dilaksanakan secara disiplin, agar mereka bisa memasuki masa pensiun dengan tenang dan damai, serta terus memberikan dampak positif bagi kehidupan banyak orang.

“Your life today is a result of your thinking yesterday. Your life tomorrow will be determined by what you think today.” (John C. Maxwell)

Bookmark and Share

2 Responses to Komitmen itu Pilihan

  1. Cyrilus Bram Abu Sudrajad says:

    Terimakasih atas pencerahanya saat workshop retirement OCBC di Bandung

    • josef josef says:

      Terima kasih sama2 mas Bram, semoga teman2nya bisa mengambil manfaat untuk persiapan mereka memasuki masa pensiun. Salam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with Facebook

Kisah Rp 10.000,00 yang Mengubah Hidupku

Recent Comments

josef:
Terima kasih Elfi untuk turut menyimak tulisan ini. Buka diri untuk terus belajar, karena universe senantiasa...

Elfi:
Totally relate dengan tulisan di bungkus kue itu Pak.. thanks for sharing.. Having fun, bonding time and making...

josef:
Terima kasih coach Helda, senang berbagi cerita untuk saling belajar diantara sesama coach. Salam sehat dan...

Helda Tan:
Nah,Pak Josef sdh jadi role model dari seorg good Coach nih. Saking melekatnya mindset coach di jiwa Pak...

josef:
Terima kasih sama2 Santi, yang terpenting adalah setelah menyadari ini, apa langkah nyata yg mau diterapkan...


Recent Post

  • Merangkul Keluarga Dengan Hati
  • Merekat Kebersamaan
  • Person of Influence Creates More Leaders
  • Niatkan Untuk Menjadi Coach
  • Bersyukur Saya Dipilih
  • Komitmen itu Pilihan
  • Pemimpin HARAPAN Masa Depan
  • Menyentuh Hati: Belajar Dalam Keseharian
  • Seni Memanusiakan Manusia
  • Keputusan Penting di Awal Tahun