Posted on December 12th, 2017
“Harmony is a beautiful balance between mind, body and soul measured in tender peaceful moments.” (Melanie Koulouris)
SALING PEDULI satu sama lain. Ini yang mau dikedepankan oleh panitia ulang tahun Unilinc, wadah keluarga Alumni Unilever. Mereka berhasil mengundang 300 orang, dengan periode bergabung di perusahaan sejak 1940.
Walau berbeda generasi, ada kebutuhan untuk saling peduli, saling menyapa sebagai satu keluarga. Dua mantan Chairman, dan 7 mantan direktur hadir membaur bersama anggota management lainnya, tanpa ada sekat, tanpa ada protokoler kepangkatan. Karena kami semua hadir sama, menciptakan harmony yang hanya bisa dirasakan oleh yang hadir.
Harmony yang diinginkan adalah lebih jauh lagi dalam keseharian, manakala semua anggota terlibat untuk peduli bukan hanya pada sesama anggota tetapi juga pada lingkungan di mana kita berada. Berikut foto bersama
Sambutan Penuh Makna
Di hari Minggu, saat mereka seharusnya berada bersama keluarga dalam long week-end, semua direksi Unilever aktif saat ini, memilih untuk hadir menyambut “Alumni Unilever”. Mereka pun membaur, menyatu di tengah hadirin, bertegur sapah sambil bernostalgia.
Dalam sambutannya, Bapak Hemant Bakshi, Presiden Direktur Unilever Indonesia menyampaikan paparan perkembangan perusahaan sejauh ini, sebagai bagian dari pertanggung-jawaban akan apa yang diwariskan oleh pendahulunya. Sambil mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir, karena telah meletakkan fondasi yang kokoh, baik itu bisnis, maupun talenta yang handal penuh kreativitas dan daya juang tinggi dalam menghadapi berbagai kompetisi dan perubahan.
Beliau pun memaparkan ambisi menuju 2020 dengan penuh keyakinan, akan bisa dicapai. Bahkan ketika melihat bahwa ada saja tenaga trampilnya yang diambil oleh perusahaan lain, dia pun berkomentar, “They can take Unilever employees from us, but they can not take Unilever heart from those employees.”
Dan momen kebersamaan hari itu boleh jadi meneguhkan statement di atas. Bahkan beliau memastikan bahwa acara temu kangen ini akan dijadikan agenda tahunan, agenda bersama Unilever dan Unilinc. Rekaman beberapa wajah ceriah hari itu.
Keluarga Besar Lulusan Unilever
Wadah ini masih remaja. Upaya yang dimulai oleh sekelompok pensiunan yang berasal dari batch management trainee awal tahun 1970-an, sudah mendapatkan sambutan gembira penuh apresiasi di usianya yang ke-13. Agenda pertemuan tahunan ataupun bulanan yang dilakukan selama ini, perlahan tapi pasti mengirimkan pesan kepada anggota lain, bahwa kita memerlukan sebuah wadah untuk memudahkan komunikasi.
Wadah di mana kita bisa dengan mudah saling berbagi informasi penting, wadah di mana kita bisa merangkai program kepedulian yang lebih intens, baik peduli kepada sesama anggota ataupun lingkungan yang lebih luas. Berikut keceriaan mereka yang masuk ULI tahun 1980-1989.
Hari itu Ibu Indri Makki, Bu Janis Hanafiah dan Pak Koentoro berkenan memaparkan apa yang sudah dilakukan dan beberapa catatan ide yang bisa dilakukan. Tidak lupa juga dikedepankan acara kumpul penuh FUN, di mana berbagai talenta bisa dipamerkan, entah itu untuk menyanyi atau menari bersama, dan lain-lain.
Hari itu pun mereka memamerkan beberapa buku yang ditulis oleh anggota, untuk merangsang yang lain agar mau menuangkan pemikiran dan pengalaman mereka untuk pembelajaran masyarakat luas.
Employer Branding
Ketika posting foto kenangan reuni di hari tersebut, Bu Amalia E. Maulana, Brand Consultant, melontarkan pertanyaan. “Dalam konteks Employer Branding, apakah statusmu sebagai alumni hanya sekedar kawan atau soulmate?”
Menurut beliau, Brand Relationship antara alumni dan perusahaan almamaternya bisa dikategorikan kedalam tiga tingkatan: (1) Just Friend, (2) Good Friend, dan (3) Soulmate. Masih kurang upaya perusahaan untuk mempelajari keterlekatan emosional (emotional attachment) para alumni. Mengapa ini penting diangkat ke permukaan, menurut beliau, “The more ‘Soulmates’ you have, the stronger the Employer Brand becomes. Soulmate is Asset.”
Beberapa verbatim yang bisa saya rekam mengintip sosial media teman-teman alumni:
Dengan level “Just Friend,” demikian tulis bu Amalia, tidak mungkin seorang alumni sibuk melakukan posting dengan tulisan panjang lebar tentang positive “personal experience” pada saat reuni seperti pada minggu lalu. Hanya mereka yang berada di tingkat dua (good friend) dan tiga (soulmate), yang bisa dan mau melakukan itu.
Musik dan Tari
Acara diawali dengan pilihan FunWalk seputar kantor atau office tour selama sejam. Gempita Lagu Indonesia Raya membuat aliran darah semakin menggelora. Dan saat musik gembira mengiringi Tarian Maumere, semua mulai melemaskan ototnya, seakan ingin bergoyang lebih lama lagi.
Panitia mulai menyapa dengan lagu jenaka: HELLO HELO HELO HELO HELO, KITA JUMPA LAGI …
Dua mantan Direksi, Pak Maurits dan Pak Andre memimpin Home Band untuk membawakan lagu-lagu dengan beat kekinian.
Swa-foto
Berkumpul tanpa foto akan terasa tawar. Berfoto ria tanpa swafoto, terasa jadul, maka tidak berlebihan kalau pada ramai-ramai merekam momen bersama kawan-kawan lain, dengan gaya pilihan sendiri dan tentu saja hanya dalam hitungan menit, status di social media sudah diupdate, layaknya generasi zaman NOW.
Rekaman kegembiraan diwajah yang tampak di berbagai social media, bisa menjadi peneguhan akan sukacita yang didapatkan sepanjang hari itu. Tapi rekaman itu juga akan tinggal lama dalam hati sanubari masing-masing, betapa hubungan kekeluargaan yang sudah terbina, mempunyai makna lebih dalam lagi, bahwa hidup bersama dalam HARMONY akan menunjang positive mindset seluruh anggota untuk terus PEDULI pada sesama.
“Happiness is not a matter of intensity but of balance and order and rhythm and harmony.” (Thomas Merton)
josef:
Terima kasih pa Eddie. Code of conduct yang kalian gunakan juga sangat powerful dalam mengembangan manusia...
josef:
Terima kasih Coach Helda. Adalah panggilan kita untuk saling mengingatkan, saling menginspirasi untuk create...
Eddie Cahyono Putro:
Saya sangat cocok dengan judul *”HIGHLY COMPETENT PROPLE WITH SOLID COLLABORATION”*...
Helda Tan:
Such a beautiful reminder Pak Josef… Seandainya saja lebih banyak orang yang menghargai prinsip...
josef:
Terima kasih banyak mba Malla, semoga mba Malla juga terus menginspirasi kita semua. Salam
…belum pernah setahu saya acara seperti ini yg dilakukan oleh sebuah perusahaan seperti yg dilakukan mantan karyawan…dan katanya akan diteruskan setiap tahun…
Terima kasih pa Basir Bidohang, sudah mengunjungi blog dan membuat komen. Kesempatan baik ini kita maksimalkan untuk ajang silaturahmi. Dan bersama almamater dan teman2 alumni mari kita menebar kebaikan untuk masyarakat sekitar kita.
Sayang, saya tidak mendapat undangan
Masih ada kesempatan berikutnya. Terima kasih Arminsyah untuk mengingatkan. Salam
Ingin sekali membuat acara seperti ini untuk kantor saya. Thank you pak untuk inspirasinya.
Terima kasih Zebedeus, telah mengunjungi blog dan membaca tulisan ini. Silahkan dicoba, semoga bisa membawa banyak manfaat. Salam