FUN di Tempat Kerja

Posted on April 30th, 2021

“A wonderful thing about true laughter is that it just destroys any kind of system of dividing people.” (John Cleese)

OBJ, Oh Be Joyful, program ini sangat melekat di ingatan karyawan Unilever. Ini merupakan program untuk menciptakan situasi penuh sukacita: just Be Joyful. Model seperti itu kemudian diterjemahkan dalam Mini OBJ di Divisi atau unit kerja masing-masing. Alasan utama bisa disimak dari testimoni Pimpinan HR Unilever Global, André van Heemstra, saat menyampaikan pidato perpisahan di Unilever Indonesia di Jakarta:

“I am struck by the constant laughter I hear around the Company and for me a company where you hear laughter is invariably a company that is winning.  I believe the evidence is to be found here.”

Humor di Tempat Kerja

Saya diundang untuk mengikuti webinar Humor Resources Department yang diadakan oleh Institut Humor Indonesia Kini, (IHIK3, dibaca ‘ihik ihik ihik’), Kamis, 8 April 2021 dengan pembicara utama Dr. Jennifer Aaker, Professor dari Stanford, dengan topik HUMOR: Serious Business. Yang menggoda untuk berpartisipasi adalah karena keingin-tahuan, bagaimana bisa topik Humor menjadi mata kuliah di Stanford Graduate School of Business. Mengapa kelasnya senantiasa penuh dan mengapa topik ini juga menarik banyak pimpinan perusahaan.

Survey mereka memperlihatkan bahwa 98% executive menghendaki karyawannya mempunyai sense of humor. Dan 84% Top Executive percaya bahwa karyawan dengan sense of humor bisa mengerjakan tugasnya dengan lebih baik.

Disamping itu mereka juga terinspirasi dari Presiden Eisenhower yang mengatakan: “A sense of humor is part of the art of leadership, of getting along with people, of getting things done.” Presiden yang dianggap no 2 paling serius saja percaya bahwa  humor perlu untuk memenangkan perang, membangun jalan tol dan lain2, ini mestinya menjadi signal agar kita juga mempelajarinya.

Menurut pendapat saya, Humor yang mereka kedepankan adalah merupakan sebuah instrument Leadership, dalam menciptakan suasana kerja yang lebih cair, membangun hubungan solid dengan tim (employee engagement), serta menumbuhkan kebahagiaan berkelanjutan. Inipun yang disampaikan oleh Jennifer dan Naomi di kelasnya: “it’s so much less about telling jokes. It’s about cultivating joy.”

Dasar Ilmiah

Menyimak buku HUMOR, Seriously, Why HUMOR is a secret weapon in Business and Life oleh Jennifer Aaker & Naomi Bagdonas,  (hal 43) diperoleh penjelasan dengan ilustrasi berjudul: Laughter, the Brain Cocktail. Saya kutipkan selengkapnya:

When we laugh, our brains release a cocktail of hormones that make us feel happier (dopamine), more trusting (oxytocin), less stressed (lower cortisol), and even slightly euphoric (endorphins).

Dengan menghadirkan HUMOR dalam interaksi professional kita di tempat kerja, kita sudah menghadirkan powerful hormone cocktail pada rekan kerja, dan dengan demikian bisa mengubah brain chemistry mereka dan kita sendiri.

Ini dari perspective neuroscience. Ada juga hasil wealth of behavioral research berkaitan dengan penggunaan HUMOR dalam bisnis, yang mampu meningkatkan:

  1. Power: by enhanching others’ perception of our status and intelligence, influencing their behavior and decision making, and making our ideas more memorable.
  2. Bonds: by quickening the path to trust and self-disclosure in new relationships, and making us feel more satisfied with our relationships over time
  3. Creativity, by helping us see connections we previously missed, and making us feel psychologically safe enough to share our risky or unconventional ideas
  4. Resilience, by reducing stress in the moment, allowing us to bounce back more quickly from setbacks.

Karena itu Mark Twain juga meneguhkan: “The human race has only one really effective weapon, and that is laughter.”

Berikut foto Sebagian peserta webinar. I

#CURHATSTAF

Dalam diskusi melalui twitter, yang kami lakukan selama 6 bulan, setiap hari Kamis, selama sejam, yang hasilnya sudah kami hadirkan juga dalam bentuk buku #CURHATSTAF, beberapa komen memberikan juga gambaran suasana yang mereka alami, atau persisnya, tersirat harapan untuk mendapatkan suasana kerja yang membolehkan canda dan tawa.

Bos melarang kami bercengkerama di kantor. Itu sama dengan tidak bekerja, katanya. (hal 42)

Bos gue, ketawa aja diatur. Kata dia: “Nanti disangka kita tidak ada kerjaan. (hal 68)

Bahkan kejadian seharian di tempat kerja dijadikan bahan candaan diantara karyawan. Berikut twit seorang karyawan:

Selamat pagi, pak

Ya, kamu siapa?

Saya anggota baru tim bapak

Oooooh

Kemudian Hening

Masih banyak lagi komen di buku itu, yang mudah-mudahan bisa membantu para pimpinan untuk lebih tulus mendengarkan timnya, untuk menangkap aspirasi mereka.

Oh Be Joyful (OBJ)

OBJ hanya sebuah sarana, nama sebuah program, yang diberikan pada inisiatif untuk menciptakan suasana gembira. Namun tidak berhenti disitu. Tujuan akhirnya adalah menghadirkan suasana kerja yang bisa menciptakan semangat kreatif dan inovasi,  meningkatkan produktivitas, seperti bunyi laporan kami ke kantor Region dan Global tentang OBJ 2000/2001:

“The local OBJ held in March is always a true celebration of success of the enterprise spirit and used to launch our initiatives and messages;  this year the theme was “making a real difference”, last year was Speed, and the year before it was Star Trek.  Forgive the costumery that you will see the Board dressed in.  If we look as if we were from another planet, that was the whole purpose of the day……. it was an occasion to be joyful.”

Dalam perjalanan karier saya, banyak inisiatif dengan nama berbeda-beda telah diimplementasi, dengan memberdayakan karyawan dari berbagai divisi atau unit. Kreativitas mereka yang digugah untuk menciptakan berbagai program, baik kecil ataupun besar untuk bisa menciptakan FUN, tawa, canda di tempat kerja. Walau nama dibuat berbeda-beda untuk berbagai program, namun tujuannya satu, seperti kata Jennifer dan Naomi, menciptakan Brain Cocktail yang namanya Laughter. Atau dalam konteks perusahaan kami: An occasion to be joyful. sebagai sarana untuk tumbuh-kembangkan semangat kreatif dan inovasi dan peningkatan produktivitas kerja.

“Managers with a sense of humor are more motivating and admired. Their employees are more engaged. Their teams are more likely to solve a creativity challenge. – Jennifer Aaker & Naomi Bagdonas

Bookmark and Share

6 Responses to FUN di Tempat Kerja

  1. Santi Sumiyati says:

    Terima kasih Pak Josef, untuk ilmu barunya bagi saya tentang manfaat “Humor ” dalam bekerja. Memang benar tulisan Bapak,dengan humor maka suasana kerja menjadi lebih cair dan lebih terbuka untuk ide/kreativitas baru dalam bekerja. Terima kasih Bapak.

    • josef josef says:

      Terima kasih sama2 Santi. Melalui Prof Jennifer, kita mjulai sadar bahwa ada penjelasan ilmiah tentang Humor dan Peningkatan Produktivitas kerja. Salam sukses

  2. Dedy says:

    Terima kasih sharenya pak Josef.

    • josef josef says:

      Terima kasih sama2 pa Dedy, terima kasih juga sudah berkenan mengunjungi dan menyimak tulisan di blog ini. Salam

  3. amri says:

    setuju Pak, makasih sharenya, mungkin harus di jadikan salah standar kompetensi bagi atasan adalah menyukai humor

    • josef josef says:

      Terima kasih Amri, semua perlu berjalan secara alami, termasuk bagaimana menggali potensi karyawan dan pimpinan dalam menciptakan lingkungan penuh FUN, agar kreativitas bisa tumbuh dan produktivitas bisa meningkat. Salam

Leave a Reply to josef Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with Facebook

Kisah Rp 10.000,00 yang Mengubah Hidupku

Recent Comments

josef:
Semangat pagi Santi, terima kasih untuk terus menyimak tulisan di blog ini. Semoga bermanfaat, terutama dalam...

Santi Sumiyati:
Selamat pagi Pak Josef. Membaca tulisan Bapak seperti “me-recharge daya” pikiran dan...

josef:
Terima kasih Reinaldo. Saran sederhana sudah dicantumkan dalam komenmu: leader yang mau paham situasi, minta...

Vicario Reinaldo:
Terima kasih untuk sharingnya Pak Josef. Resonate sekali dengan saya yang sering membantu para...

josef:
Terima kasih catatannya mas Anton, setuju harus pandai membawa diri, dalam membangun trust dan respect dari...


Recent Post

  • Mindset Sehat Penuh Syukur
  • Memasuki Lingkungan Baru
  • Menyikapi Teknologi Secara Bijak
  • Sejuta Senyum PEACE HR Society
  • Saling Menyemangati
  • Generosity of Spirit
  • Ciptakan Pengalaman Bermakna
  • Apa Yang Engkau Cari?
  • Asyiknya Belajar Bersama
  • Komitmen Perusahaan akan Peran Ibu