Josef Bataona

• Home
• Peta Situs
• Tentang Saya

Inspirasi Demi Mengisi Kemerdekaan

“Your work is to discover your work and then with all your heart to give yourself to it.” (Buddha)

TIDAK BANYAK kata-kata yang akan saya sajikan, karena foto-foto di bawah ini akan sanggup berbicara lebih banyak. Peringatan Hari Kemerdekaan memang terjadi setiap tahun. Tapi apakah  penghayatan detail memberikan kita insight untuk membangun hari esok yang lebih baik?? Pernahkah kita luangkan waktu sejenak untuk mencerna makna berbagai atribut yang dipasang atau dipakai di Peringatan Hari Kemerdekaan?

Pantang Menyerah

Kita memang sering melakukan berbagai atraksi dengan mengambil setting zaman dahulu, yang sengaja dibuat kontras dengan situasi sekarang. Kontras itu misalnya: dengan peralatan seadanya, para pejuang kita pantang menyerah. Generasi sekarang tidak akan pernah bisa membayangkan bertempur dengan menggunakan bambu runcing, tapi itu yang terjadi. Pantang menyerah!! Dan mereka menang.

Tak Henti-hentinya Mensyukuri

Bayangkan kalau moment ini tidak pernah terjadi. Bung Karno memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia! Bayangkan kalau para pejuang kita hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri, diri sendiri, keluarga sendiri, kita tidak akan mengenyam berbagai kenikmatan seperti saat ini. Maka setiap acara Peringatan Kemerdekaan RI, pembacaan Naskah Proklamasi menjadi menu utama untuk mengingatkan kita saat-saat bersejarah, jangan sampai kita lupakan. Jasa-jasa pejuang kita, yang perlu kita syukuri. Tanggung jawab kita sekarang adalah bagaimana mengisi kemerdekaan itu. Salah satu tim memperagakan detik-detik Proklamasi, dan menyajikan berbagai lagu perjuangan untuk memberi inspirasi tentang betapa besar semangat para pejuang kita.

Palang Merah yang Perannya Sering Diabaikan

Seperti layaknya Palang Merah, banyak tugas pelayanan yang dianggap sepele, bahkan sering diabaikan. Service unit di berbagai unit usaha, dianggap sebagai warga kelas dua, karena ada kelompok yang menghasilkan uang di perusahaan yang dianggap lebih penting. Tim yang memperagakan peran Palang Merah pagi itu ingin mengirim pesan agar kita saling menghargai dalam menjalankan tugas masing-masing.

Warna-warni Menyatu dalam Tekad Seluruh CHR

Dua warna saja, Merah dan Putih, sudah memberikan suasana meriah, suasana kegembiraan sebagai buah dari kemenangan sebuah perjuangan. Warna merah yang menggambarkan gelora jiwa pejuang tanpa menyerah, gejolak hasrat untuk terus maju, semangat untuk mengubah ketergantungan menjadi merdeka dalam bertindak, dan tekad untuk berjuang sampai titik darah penghabisan. Sementara warna putih melambangkan ketulusan, tanpa pamrih, penuh dedikasi dan integritas tinggi, saling membantu bergandengan tangan untuk tujuan yang hanya satu: Kemerdekaan. Mereka disatukan karena mempunyai visi yang sama. Semangat dan perilaku ini yang ingin diteruskan Tim CHR.

Pot-Luck dengan Nuansa Lebaran

Dan tentu saja tidak lengkap kalau perayaan tanpa makanan. Apa lagi masih dalam suasana Lebaran. Tim dipersilahkan membawa makanan apa saja, entah toples Lebaran yang belum dibuka, ngemilan di meja makan yang belum disentuh atau apa saja…. “Masa iya kita sudah merdeka masih diatur harus bawa makanan apa!?!,” komentar seorang teman. Ya.. jadinya begini displaynya…..!

Kami mengakhiri pertemuan pagi itu dengan komitmen masing-masing untuk mengisi kemerdekaan itu melalui langkah nyata. Ketika saya ditanya tentang komitmen saya:

“Dirgahayu Indonesia bagiku artinya: Saya berjanji untuk menjadi PRIBADI yang lebih baik demi Indonesia yang lebih baik.”

“That some achieve great success is proof  to all that others can achieve it as well.” (Abraham Lincoln)