Butuh Orang Sekampung

Posted on April 8th, 2022

“You were born to win, but to be a winner you must plan to win, prepare to win, and expect to win.” (Zig Ziglar)

UNDANGAN untuk belajar. Melalui email, SWA mengundang kami untuk menjadi anggota dewan jury untuk Indonesia Young Business Leader Award 2022. Ada empat kategori: Young Unit Business Leader, Young Function Leader, Young Entrepreneur Leader dan Young Sociopreneur Leader. Namun yang saya alami adalah saya justru banyak belajar dari generasi muda yang kaya akan ide dan kesempatan untuk bereksperimen dan implementasi ide-ide mereka dalam organisasi mereka saat ini. Dan tentu saja selain hasil yang dibuahkan, mereka juga memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi yang juga akan menjadi pembelajaran mereka yang bisa dibagikan kepada yang lain. Berikut foto sebagian dewan jury.

 

It Takes A Village

Salah seorang peserta sengaja memilih judul presentasinya, It Takes A village, yang saya terjemahkan sebagai: Butuh Orang Sekampung, untuk saya jadikan judul tulisan ini. Ungkapan itu mengingatkan kita akan buku tulisan Hilary Clinton dengan judul yang sama. Namun ungkapan tersebut, aslinya dari masyarakat Afrika yang mengatakan: It Takes A Village to Raise a Child.

Analogi tersebut diangkat untuk mengatakan bahwa, dia (dan peserta muda lainnya ataupun kita semua) menjadi seperti sekarang ini berkat uluran tangan banyak orang sekitarnya, sepanjang perjalanan hidup. Dengan penuh kebahagiaan, presenter memperlihatkan bagaimana dia mendapatkan berbagai kesempatan tanpa melihat usia. Bersamaan dengan kesempatan untuk mengerjakan proyek, ada hal penting yang dikedepankan:

  1. Dia leluasa mengeksplorasi ide-ide untuk diimplementasi
  2. Ecosystem dalam organisasi siap untuk membantu
  3. Walau dukungan banyak tersedia disekitar kita, kita harus proaktif mencari
  4. Mensyukuri kesempatan itu dan terus melangkah
  5. Tantangan disikapi secara positif sebagai kesempatan belajar
  6. Curiosity dan agility tinggi

Masih banyak lagi yang dikedepankan para peserta, dengan versi yang berbeda-beda karena mereka memang berada di lingkungan yang berbeda dengan proyek yang berbeda.

 

Menyiapkan Leaders Pengganti

Salah satu kesadaran penting yang dialami adalah, motivasi untuk terus belajar, selain demi sukses diri, juga agar bisa membagi ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi yang lain. Menyadari bahwa saya sukses karena uluran tangan banyak orang, mendorong kita untuk juga membuka mata dan hati untuk membantu yang lain dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin. Menyadari bahwa saya mendapatkan kesempatan untuk sukses ini karena TRUST yang diperoleh, membuat saya juga mulai dengan memberikan TRUST pada orang lain agar mereka juga bisa sukses.

Semua kesadaran tersebut diatas diawali dengan memahami siapa diri saya sebenarnya, dan mengapa saya berada di lingkungan dimana saya berada. Pemahaman seperti ini akan membuka mata kita untuk terus melihat apalagi yang perlu saya pelajari. Kemampuan apa lagi yang perlu saya miliki, sesuai dengan tuntutan pekerjaan baru. Dan dalam belajar ini, tidak sedikit yang merasa SHOCK diawal karena berada di lingkungan yang tidak sepenuhnya dia pahami, dan terkadang ilmunyapun tidak sepenuhnya relevan. Tapi dia cepat tanggap, bertanya MENGAPA saya berada disini dan mendapat tugas ini. Dan salah satu Langkah penting di awal penugasan ini adalah EARN the TRUST dari orang-orang yang akan bekerja sama. Banyak pengalaman yang disampaikan merupakan kerja lintas divisi lintas fungsi, bahkan lintas anak perusahaan.

 

Panggilan Untuk Melayani

Dengan memahami secara utuh tentang It Takes a Village, maka muncul juga kesadaran bahwa saya sebagai anggota komunitas juga mempunyai tanggung jawab bersama. Saya cenderung menyebutnya sebagai panggilan untuk juga melayani yang lain, panggilan untuk memberi agar orang lain dalam komunitas itu bisa tumbuh berkembang menjadi pribadi yang lebih baik, menjadi calon-calon pemimpin masa depan. Karena itu sering orang bertanya, setelah saya dibantu dan menjadi sukses, apa yang bisa saya lakukan untuk membayarnya? Jawabannya: Bagilah ilmu yang diterima kepada yang lain, Pay it Forward.

Kita patut memberikan apresiasi kepada SWA yang menginisiasi penjurian ini, dimana disediakan panggung untuk Young Leaders memperlihatkan kebolehannya. Namun diantara peserta ada yang secara gamblang menyampaikan bahwa tujuan utama mengikuti program ini adalah untuk belajar. Dari mana? Dari berbagai pertanyaan yang diajukan dewan jury. Dengan pengalaman dan wisdom dewan jury, pertanyaan yang diajukan sering mengambil sudut pandang yang tidak terpikirkan sebelumnya. Namun dengan penampilan mereka secara otentik, mereka melihat semuanya sebagai momen untuk belajar, mengasah diri untuk bisa menjadi lebih baik lagi.

“In helping others, we shall help ourselves, for whatever good we give out completes the circle and comes back to us.” (Flora Edwards)

Catatan: Tak ada postingan baru di Jumat 15 April 2022 karena libur. Postingan baru akan hadir Jumat 22 April 2022

Bookmark and Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with Facebook

Kisah Rp 10.000,00 yang Mengubah Hidupku

Recent Comments

josef:
Terima kasih pa Eddie. Code of conduct yang kalian gunakan juga sangat powerful dalam mengembangan manusia...

josef:
Terima kasih Coach Helda. Adalah panggilan kita untuk saling mengingatkan, saling menginspirasi untuk create...

Eddie Cahyono Putro:
Saya sangat cocok dengan judul *”HIGHLY COMPETENT PROPLE WITH SOLID COLLABORATION”*...

Helda Tan:
Such a beautiful reminder Pak Josef… Seandainya saja lebih banyak orang yang menghargai prinsip...

josef:
Terima kasih banyak mba Malla, semoga mba Malla juga terus menginspirasi kita semua. Salam


Recent Post

  • Perjalanan Bersama Kita Singkat
  • Mindset Sehat Penuh Syukur
  • Memasuki Lingkungan Baru
  • Menyikapi Teknologi Secara Bijak
  • Sejuta Senyum PEACE HR Society
  • Saling Menyemangati
  • Generosity of Spirit
  • Ciptakan Pengalaman Bermakna
  • Apa Yang Engkau Cari?
  • Asyiknya Belajar Bersama