Posted on October 27th, 2017
“To succeed in our volatile, complex, ambiguous world, we have no choice but to master our ability to adapt and learn.” (Kevin Cashman)
SESI DENGAN TEMA KEKINIAN. Beruntung mendapat kesempatan untuk menghadiri sesi dari IMD CEO, Prof Jean-Francois Manzoni pada 20 September 2017 lalu. Judulnya sangat kekinian: “Agility and Learning for Senior Executives: So Necessary But So Difficult”.
Saya sebutkan kekinian karena di tengah perubahan yang begitu cepat yang bisa mempengaruhi strategi perusahaan secara ke dalam, para pimpinan di berbagai lini perusahaan dituntut juga untuk senantiasa memperbaharui diri dengan berbagai pengetahuan yang relevan untuk menghadapi berbagai perubahan tersebut.
Yang dimaksud dengan Learning Agility adalah:
“The willingness and ability to learn from experience, and subsequently apply that learning to perform successfully under new or first-time conditions.” (These quotes are from a paper by Kenneth P. De Meuse et al., published in Consulting Psychology Journal)
Maka tidak berlebihan kalau dalam slide pengantarnya dikatakan:
In an increasingly fast changing and challenging world,
- Senior executives must keep improving, just to keep up
- The best predictors of leader’s future success is their ability to keep learning and improving
Peserta yang terdiri dari CEO dan Directors atau petinggi perusahaan lainnya tentu serius menyimak.
Unconscious Incompetence
Kita semua tentu sudah familier dengan kotak berikut ini, tapi sesekali kita perlu gunakan ini untuk melakukan penilaian pada diri sendiri, seberapa siap kita menghadapi perubahan.
Tidak jarang kalau kita merasa nyaman di kotak unconscious incompetence. Tugas yang tidak kalah pentingnya adalah untuk melangkah ke kotak conscious incompetence.
Loh, tapi ini tugas siapa?
Ini merupakan kesadaran setiap insan. Tapi yang dikedepankan dalam sesi hari itu, “Agility and Learning for Senior Executives: So Necessary But So Difficult”. Kalau para top leaders sendiri tidak cukup sadar tentang ini, apakah kita harus menunggu? Kita semua, karyawan di semua lini dan tingkatan perlu proaktif belajar membenahi diri, mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai perubahan.
Challenges in Developing New Capabilities
Menurut Prof Manzoni, tantangan terbesar bagi executives dalam upaya untuk mengembangkan new capabilities adalah:
Chart dari IMD ini bisa memberikan ilustrasi tentang ketiga aspek tersebut.
Kalau sudah conscious incompetence, dan tidak melakukan apa-apa, maka bisa kembali lagi ke kotak inconsciuous-incompetence. Diharapkan kita mengambil langkah, belajar agar bisa berpindah ke kotak conscious competence.
Belajar new skill apalagi dari nol memang sulit, tapi bahkan lebih sulit lagi mengubah kebiasaan, apalagi belajar dalam keadaan stress karena tekanan.
Learning Agility
Hanya selang sebulan kemudian, ibu Eileen Rachman menyajikan materi dengan judul Learning Agility in the Changing World, dihadapan senior leaders di perusahaan kami. Di sana dia fokus pada paparan tentang 5 dimensi yang penting bagi seorang “agile leader”, seperti pada chart berikut ini.
Aspek manapun juga yang ingin kita bahas dari kelima dimensi tersebut, kita mungkin perlu mengingat kata-kata bijak ini:
“Leaders must be a People Person.” (Richard Branson)
Peringatan ini untuk menyadarkan para pemimpin bahwa tanggung jawab perubahan bukan saja untuk dirinya sendiri tapi juga untuk kepentingan seluruh timnya juga. Artinya kalau mereka sungguh-sungguh mau mengambil langkah dalam kaitan dengan kelima dimensi tersebut, mereka akan juga membawa serta seluruh timnya dalam perjalanan perubahan itu. Sebaliknya, kalau dia abai, kemungkinan besar seluruh tim akan mengalami kesulitan dalam proses perubahan.
Sebagai penutup, pemapar menyarankan tips yang harus dilakukan perusahaan:
Perubahan sudah di depan mata kita, pilihannya hanya satu. Mengambil keputusan untuk melangkah, termasuk menyimak dan mengambil langkah nyata berkaitan dengan kelima dimensi Learning Agility tersebut. Dengan demikian kita akan sepenuhnya sadar berada di kotak: Conscious Incompetence, sehingga bisa mengambil langkah dan berpindah ke kotak Conscious Competence.
“Resistance to change should be a thing of the past if we could develop growth mindsets and create organizations with growth cultures.” (Paul Gibbons)
josef:
Terima kasih sama2 pa Cani, dengan mempertebal mental berkecukupan (abundance), hidup kita bisa lebih tenang...
canisius soriton:
Ditengah hujan dan setelah ikut Misa Pagi ini dihari minggu terus baca sharing Pak Josef sungguh...
josef:
Terima kasih Santi, banyak juga yang rezekinya disalurkan melalui tangan kita. Karena itu, selain mengambil...
Santi Sumiyati:
Selamat sore Pak Josef…luar biasa Pak…sangat menginspirasi saya. Tulisan bapak...
josef:
Terima kasih Santi, dalam banyak kejadian kita dihadapkan pada pilihan bebas tanpa paksaan, termasuk pilihan...
Terima kasih untuk pelajarannya Pak.
Selalu menyegarkan.
Terima kasih Rolin, ikuti terus berbagai kisah yang saya hadirkan setiap selasa dan jumat pagi di blog ini. Salam
Thanks for sharing, Pak. Salam sehat.
Terima kasih sama2 Amin Kiswardono – Salam