Posted on June 13th, 2017
“If we magnified blessings as much as we magnify disappointments, we would all be much happier.” (John Wooden)
SEMBILAN HURUF. Sungguh, sembilan huruf ini bisa mengubah dunia. Mengubah dunia menjadi lebih baik. Perubahan ini dimungkinkan kalau setiap individu mau berubah menjadi lebih baik, yang akan membawa dampak pada perubahan pada keluarga dalam masyarakat sekitarnya.
Secara bersama hasilnya diharapkan bisa membawa kebaikan bagi bangsa dan negara ini. Dan ini pada akhirnya menjadi kontribusi berarti dalam mengubah dunia ini menjadi lebih baik. Perubahan ini dimungkinkan dengan ke-9 huruf tersebut: Gratitude. Perilaku, kebiasaan mensyukuri akan terus membuka mata hati kita untuk melihat setiap peristiwa kehidupan ini dengan kacamata yang berbeda.
Rencana Ilahi
Hanya beberapa waktu lalu, di social media kami posting quote berikut:
“Your worst days are never so bad, that you are beyond the reach of God’s grace. And your best days are never so good, that you are beyond the need of God’s grace.” (Anonymous)
‘Perilaku Mensyukuri’ ini tidak saja di saat penuh kegembiraan, tapi juga saat-saat sedang dirundung kemalangan sekalipun.
“The miracle of gratitude is that it shifts your perception to such an extent that it changes the world you see.” (Robert Holden)
Semua terjadi karena ada alasan tertentu. Rencana Ilahi terkadang tidak kita pahami. Namun dengan terus mensyukuri apa yang sedang ada di tangan kita, kita akan terus belajar menyikapi setiap kejadian dengan lebih tenang dan damai.
Kita Semua Saling Belajar
Seminggu setelah postingan tersebut di atas, Facebook menayangkan ini di timeline-ku, dengan nada mensyukuri kontribusiku untuk berbagi.
Hemat saya, posting ini memberikan pesan pembelajaran, tanpa mengajari, bahwa banyak kisah kehidupan yang bisa menjadi bahan menarik untuk disimak, asalkan saja kita mau meluangkan waktu untuk itu.
Kebiasaan Kecil
Entah mengapa, dalam minggu yang sama saya menerima pertanyaan yang sama dari beberapa sahabat: “Aplikasi apa yang digunakan untuk menyampaikan terima kasih pada mereka yang memberikan jempol “like” di sosmed?”
Saya pun tertarik untuk mengangkat hal ini dalam tulisan kali ini. Ada beberapa catatan penting:
Ada yang mengamati kebiasaanku untuk menyampaikan terima kasih kepada yang menyampaikan “like” di postingan Facebook, dengan menyebut nama mereka satu per satu (terkadang tidak semua, karena kesibukan). Pertanyaan mereka memberikan saya keteguhan bahwa mereka juga ingin memberikan apresiasi kepada follower mereka juga. Menyampaikan terima kasih tersebut harus dilihat sebagai satu kesatuan dengan tujuan posting yang saya lakukan.
Setiap pagi, sekitar jam 05:30 saya posting tiga inspirational quotes di Facebook dan Twitter, dan di LinkedIn pada jam makan siang. Saya sungguh ingin berterima kasih atas waktu yang diluangkan pembaca untuk menyimak PESAN POSITIF tersebut.
Setelah menyimak, harapan saya masing-masing kita membangun mindset positif dan hidup sesuai pesan itu. Selanjutnya sejak pagi pesan positif tersebut diharapkan menyebar, entah quote itu dibagi ke teman-temannya atau melalui perilaku mereka, di manapun mereka berada.
Dengan mengucapkan terima kasih satu persatu (saya belum nemu aplikasi apa untuk ini), saya terus berusaha mengenali siapa komunitasku, apa latar belakang mereka, dan yang terpenting quotes seperti apa yang mereka sukai.
Bayangkan kalau lebih banyak yang menularkan pesan-pesan positif ini, maka gelombang positif yang menyebar tidak terbendung lagi.
Lebih Banyak Di Bawah Permukaan
Kejadian berikut inipun bukan sebuah kebetulan. Masih di minggu yang sama, saya menerima pesan ini dari LinkedIn, yang mengatakan bahwa selain yang “like” masih banyak yang juga menyimak pesan tersebut. Itupun belum menyebutkan berapa kali masing-masingnya.
Dari analytics masing-masing posting, kita bisa melihat yang menyimak posting itu paling banyak dari perusahaan mana atau profesi apa yang paling banyak menyimaknya. Itu baru di LinkedIn dan Facebook tersebut di atas, belum lagi di Twitter, Instagram ataupun di blogku. Ini memberikan kita keyakinan bahwa yang positif ini terus menyebar secara diam-diam bahkan tanpa kita sendiri sadari.
Karena itu yang bisa kita lakukan adalah: Teruslah berbuat kebaikan, karena akan tiba waktunya kita menuai hasilnya!
“Truly appreciate those around you, and you’ll soon find many others around you. Truly appreciate life, and you’ll find that you have more of it.” (Ralph Marston)
josef:
Terima kasih pa Eddie. Code of conduct yang kalian gunakan juga sangat powerful dalam mengembangan manusia...
josef:
Terima kasih Coach Helda. Adalah panggilan kita untuk saling mengingatkan, saling menginspirasi untuk create...
Eddie Cahyono Putro:
Saya sangat cocok dengan judul *”HIGHLY COMPETENT PROPLE WITH SOLID COLLABORATION”*...
Helda Tan:
Such a beautiful reminder Pak Josef… Seandainya saja lebih banyak orang yang menghargai prinsip...
josef:
Terima kasih banyak mba Malla, semoga mba Malla juga terus menginspirasi kita semua. Salam
Terima kasih Pak, mengingatkan kita untuk terus menabur kebaikan
Terima kasih sama2 Rolin, terima kasih juga untuk sempatkan mengunjungi blog dan menyimak tulisan ini. Salam
Terimakasih pak Josef saya diingatkan utk menyimak tulisan ini. Terimakkasih untuk pencerahannya.
Terima kasih mba Ati, untuk terus menyimak berbagai tulisan di blog ini. Semoga bermanfaat. Salam