Posted on September 18th, 2020
“Build your own dreams, or someone else will hire you to build theirs.” (Farrah Gray)
BANYAK CARA belajar bersama. Mencari pembicara yang menguasai topik yang kita inginkan. Nonton film kemudian dibahas bersama. Meminta beberapa teman membaca buku yang berbeda tapi terkait topik yang disepakati, kemudian mereka share. Dan masih banyak lagi cara. Malam itu saya didaulat untuk bercerita berkaitan dengan buku yang barusan diluncurkan: Leader as Meaning Maker. Apa lagi cerita atau contoh dibalik itu yang belum sempat ditulis karena keterbatasan tempat di buku. Kali ini saya tidak bercerita sendiri, tapi saya mengambil tanggapan mereka yang hadir, yang cukup menjelaskan isi sesi tersebut.
Rekaman Coach Indra Dewanto
Dengan menampilkan screen-shot slide ini, Coach Indra Dewanto bertutur:
Tak mudah merangkum sharing dari Coach Josef Bataona. Sangat kaya setiap cerita yang disampaikannya:
Tentang pentingnya mencari makna untuk tiap aktivitas yang dijalani, tentang belajar dari mana saja, tentang network dan maintain network, tentang indahnya berbagi sehingga Coach Josef rutin menulis di blognya, tiap Selasa dan Kamis, sejak tanggal 11, bulan 11, tahun 2011, hingga saat ini….
Tentang keberanian Leader mengakui kesalahan, tentang semangat melayani tak kunjung henti….
Tentang bagaimana mencintai, dan memimpin orang-orang di sekitar kita dengan cinta…
Terima kasih atas sharingnya Coach Josef Bataona, banyak belajar hal-hal hebat.
Catatan Coach Fiona Wang
Malam ini belajar dari sharing coach Josef Bataona yang luarrr biasaa…
Bagaimana Leader as Meaning Maker, dan pengalaman kongkrit beliau dalam mempraktekkannya.
Thank you for sharing the wonderful experience and insight with us.
Sekali lagi congratulation dan sukses terus menginspirasi Indonesia…🙏💖
Kesan ini juga dikonfirmasi banyak teman di chat, sampai ada yang komen:
Baru kali ini ikut zoom, berasa seperti nonton film seruuu, mau ke toilet sampai ditahan.
Peserta di page pertama:
Refleksi Coach Wiwin
Dalam postingan IG Storynya, coach Wiwin (Herry Windawaty) memaparkan (ada bahasa yang saya sesuaikan):
Agar hidup lebih bermakna, mari kita renungkan ketika sedang refleksi dalam suasana hening.
Di balik pekerjaan pasti ada makna panggilan hidup.
Tanyakan pada diri sendiri:
Terkadang hal atau scenario yang terjadi pada hidup kita saat ini adalah sebuah titipan dari Tuhan dan ada maknanya untuk diilhami
Bisa jadi apa yang kita lakukan saat ini adalah titipan dari Tuhan agar dapat menginspirasi, membantu atau bahkan mengembangkan orang yang ada di sekitar kita.
Melayani dan bukan Dilayani
Ada beberapa pertanyaan yang bagus, kali ini saya pilih satu saja:
Mohon dapat di share bagaimana saya bisa menumbuhkan dan menerapkan prinsip melayani ini, karena seringkali saya lebih mengutamakan pencapaian target kinerja.
Nilai tertinggi dari melaksanakan sebuah tugas adalah kalau saya bisa melepaskan kepentingan diri sendiri dan fokus pada kepentingan orang lain. Dalam melaksanakan tugas kita, ada saja orang, entah sedikit atau banyak yang bisa mendapatkan manfaat bila hasil kerja kita bagus karena ketulusan dalam mengerjakan.
Terkadang pikiran kita diganggu oleh EGO, dimana saya merasa saat masih di level bawah, saya melayani atasan saya. Begitu dipromosi, saya melayani yang diatas lagi. Jadi saat saya duduk di posisi puncak, seakan-akan ini saatnya saya harus dilayani. Dalam ketenangan suasana, coba renungkan yang satu ini:
Kalau panggilan hidup saya adalah melayani, di posisi masih rendah hanya sedikit yang saya layani, tidak saja atasan tapi juga bawahan dan rekan kerja lainnya. Semakin tinggi posisi saya dalam organisasi, saya tentu dipercayakan untuk melayani lebih banyak orang. Mereka adalah team saya, rekan kerja saya atau bahkan pihak terkait lainnya. Saya MELAYANI, bukan DILAYANI.
Karena itu, adalah relevan saya mengutip sebuah pesan dari rekan lain melalui WA. Dia membangun niat yang tulus:
Sesi malam ini membuat saya makin tergerak menemukan MEANING dan LIFE CALLING untuk berkontribusi lebih, sebagai HR Praktisi.
Masih banyak lagi komentar dan pertanyaan yang diajukan, yang memperkaya diskusi kami malam itu, dengan perspektif yang berbeda-beda.
“Don’t worry about failures, worry about the chances you miss when you don’t even try.” (Jack Canfield)
josef:
Terima kasih Santi, banyak juga yang rezekinya disalurkan melalui tangan kita. Karena itu, selain mengambil...
Santi Sumiyati:
Selamat sore Pak Josef…luar biasa Pak…sangat menginspirasi saya. Tulisan bapak...
josef:
Terima kasih Santi, dalam banyak kejadian kita dihadapkan pada pilihan bebas tanpa paksaan, termasuk pilihan...
josef:
Terima kasih sama2 Santi, ini merupakan panggilan untuk berbagi. salam
Santi Sumiyati:
Selamat pagi Pak Josef, luar biasa bagus dan menjadi pembelajaran berharga bagi saya setelah membaca...
Sukses selalu dan terus menginspirasi Pak Josef Bataona….:)
Terima kasih coach Indra, sukses juga untuk bukumu yang baru: Effective Coaching Skills for Leaders. Salam
Yth
Bapak Yosef Bataona,
2 buku yang saya terima melalui Sr.Agnes Keraf SFS sangat meneguhkan dan menginspirasi saya dalam memotivasi diri untuk tetap berjuang tekun setia dalam hidup dan panggilan, serta menyadarkan diri sebagai pemimpin diberi kesempatan untuk melayani dan membuat orang lain merasa dikasihi oleh Tuhan sehingga mereka juga merasa “berarti” dalam hidupnya apapun peran yang diembannya.
Trimakasih Pak Yos..teruslah berbagi BerkatNya melalui kesetiaan menulis dan memotivasi banyak orang serta membuat mereka semakin bahagia dlm hidupnya.
Terima kasih banyak Suster Marietta, sudah berkenan mengunjungi blog dan menyimak tulisan ini. Buku itu hadiah dari Sr. Agnes yang baik hati mengingat Sr Marietta saat saya mau mengirimkan dia buku. Mari kita sama2 terus menyebar benih kebaikan sesuai panggilan kita masing-masing. Dan terus menyimak blog ini karena disana ada 742 artikel yang bisa dipakai buat bahan refleksi untuk kepentingan pribadi ataupun team.
Salam, Tuhan memberkati.