Posted on January 3rd, 2025
“Gratitude and love are always multiplied when you give freely. It is an infinite source of contentment and prosperous energy.” (Jim Fargiano)
MERAYAKAN KEBERSAMAAN di tengah keluarga merupakan momen yang sengaja diciptakan, senantiasa dirancang sungguh-sungguh dan ditunggu-tunggu. Akhir tahun tidak akan kami lewatkan bersama keluarga besar. Dan sebagai yang tertua, rumah kami akan menjadi tempat kami merangkai cerita bersama, baik yang berkaitan dengan perjalanan 2024 maupun harapan dan niatan untuk dikerjakan di tahun baru. Berikut foto bersama di momen malam Tahun Baru 2025.
Berawal dari Natal
Perayaan kebersamaan itu dimulai dengan momen di hari Natal. Saat seperti itu, kami akan berkumpul, sambil mengingatkan dan meneguhkan bahwa kami berasal dari ragam suku dan agama, disatukan dalam keluarga besar yang baru.
Kami meniatkan untuk terus saling menerima, saling memahami, saling menghormati, dan terus hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Berikut rekaman kebersamaan di hari yang indah itu.
Semua Aktif Meramaikan Suasana
Jelang pergantian tahun, kembali kami semua berkumpul. Eka dan Rysta dipercayakan untuk merancang acara yang diawali dengan makan malam bersama dan arisan rutin di jam 19:00.
Suasana menjadi bertambah meria, saat 4 kelompok yang sudah dibentuk harus menampilkan yel-yel masing-masing. Dan tawa ria, senda gurau, teriakan gembira silih berganti dalam setiap permainan, entah itu tebak kata atau tebak lagu atau permainan lainnya. Fasilitatorpun jeli mencermati suasana dan mengumumkan, kalau group yang tidak bisa nebak lagu tapi turut menari dan menyanyikan lagu bersama group lainnya akan mendapat point 10. Berikut sedikit rekaman keseruhan.
Renungan Tutup Tahun
Lima belas menit jelang jam 24:00 saya diminta untuk membawakan renungan. Sengaja saya fokuskan pada tema: Bersyukur itu Bertindak. Dari mulut kita sering terdengar ucapan Bersyukur atau Terima kasih. Itu merupakan hal yang bagus yang perlu dijadikan kebiasaan. Namun di balik itu saya mengingatkan keluarga besar bahwa dalam banyak kejadian, kita bersyukur karena mendapatkan suatu rezeki. Kita berterima kasih karena mengalami hal yang menyenangkan. Bersyukur karena menerima. Namun itu saja belum cukup. Bersyukur itu bertindak. Kita juga perlu secara proaktif berbuat baik untuk orang lain, memberikan dampak positif bagi orang sekitar kita. Situasi timbal balik itu perlu kita ciptakan, dimana kita semua perlu saling membantu, saling berbagi kebaikan, tanpa berpikir untuk mendapatkan imbalan.
Langkah ini kita mulai dari lingkungan keluarga sendiri dan masyarakat disekitar kita. Mari kita saling mengingatkan untuk menjalankannya selama 2025. Dan renungan ini saya akhiri dengan mengajak semua yang hadir untuk menundukkan kepala, sambil berdoa kepada Allah Yang Maha Rahim, memohon ampun untuk semua dosa kita, bersyukur untuk semua yang sudah kita peroleh selama 2024 dan mohon Berkat dan Bimbingan-Nya untuk perjalanan kita di 2025, tetap bersatu rukun dan saling peduli serta mencintai satu sama lain.
Selamat Tahun Baru dari kami sekeluarga untuk semua keluarga dan sahabat dimanapun kalian berada.
“Research shows that people are happier if they are grateful for the positive things in their lives, rather than worrying about what might be missing.” (Dan Buettner)
josef:
Terima kasih coach Helda, senang berbagi cerita untuk saling belajar diantara sesama coach. Salam sehat dan...
Helda Tan:
Nah,Pak Josef sdh jadi role model dari seorg good Coach nih. Saking melekatnya mindset coach di jiwa Pak...
josef:
Terima kasih sama2 Santi, yang terpenting adalah setelah menyadari ini, apa langkah nyata yg mau diterapkan...
Santi Sumiyati:
Terima kasih Pak Josef atas tulisannya yang dapat mendorong saya memiliki sudut pandang baru dalam...
josef:
Terima kasih sama2 mas Bram, semoga teman2nya bisa mengambil manfaat untuk persiapan mereka memasuki masa...