Posted on December 6th, 2024
“Learning and innovation go hand in hand. The arrogance of success is to think that what you did yesterday will be sufficient for tomorrow.” (William Pollard)
MEMBUKA DIRI untuk terus belajar, setiap hari dari berbagai sumber. Kali ini, sumbernya difasilitasi oleh team PEACE HR, yang mengajak untuk menyimak ilmu dari 3 sumber di Singapore: Kantor LinkedIn, National University of Singapore dan Kenangan Academy. Nampaknya memang hanya tiga. Tapi hemat saya, ada satu lagi yang tidak kalah pentingnya adalah kebersamaan sekitar 30 orang, yang saling belajar, saling berbagi cerita atau bahkan saling berbagi foto dan video penuh fun.
Ngobrol Asyik Sore Pertama
Tempatnya memang menunjang. Sebuah Kafe di Marlion yang langsung berseberangan dengan Hotel Marina Bay Sand. Fokus kami sore itu bersumber dari buku Memanusiakan Manusia, Seni Mengangkat Harkat Karyawan Sebagai Manusia. Beberapa pertanyaan menarik yang diajukan:
Dan masih banyak lagi yang didiskusikan, sambil masing-masing membagi pengalaman nyata di tempat kerja, membuat diskusi terasa lebih akrab dan hangat. Ditambah tawa dan senda gurau sambil menyeruput kopi atau minuman pesanan masing2.
LinkedIn Yang kaya Pembelajaran
Siapa yang tidak kenal atau tidak menggunakan LinkedIn? Dalam kunjungan ini, atas kebaikan hati mba Lanny Widjaja yang sudah 10 tahun berkiprah disana, kami disajikan beberapa data penting, antara lain, bahwa Top skill of the moment for Talent Leaders adalah ADAPTABILITY. Selengkapnya, skills yang dibutuhkan dalam AI Lanscape terdiri dari:
Dengan kemampuan teknologi yang dipunyai, LinkedIn masih tetap mengakui bahwa unsur human senantiasa penting, dan semua teknologi adalah sebagai enabler, untuk memudahkan kerja manusia. Karena itu diakhir sesi itu, selain kenang-kenangan dari PEACE HR, kami juga memberikan buku Memanusiakan Manusia untuk menggarisbawahi dan meneguhkan pesan penting diatas.
Ada Peluang Next Best Practices di NUS
Kita sering sekali merayakan keberhasilan sebagai Best Practice. Namun saya sering menyinggung dalam tulisan-tulisan sebelumnya, bahwa Best Practice itu kemarin, masa lalu, dikenang sebagai sejarah. Kita perlu bangkit untuk menciptakan Best Practice lainnya.
Dalam paparannya di National University of Singapore, Prof. Dr. Andreas Raharso menyampaikan pentingnya fungsi bagian otak yang bernama hippocampus. Ada tiga elemen Structure of Human Intellect, Verbal Ability, Numeric Ability dan Spatial Ability. Kunci dibalik Spatial Ability adalah hippocampus, yang sering diasosiasikan dengan memory dan jarang diasah. Beberapa aktivitas untuk mengasah Spatial ability seperti:
Menurut beliau, hippocampus yang adalah kunci dibalik spatial ability mampu mengkombinasikan pengetahuan yang sudah ada dan yang baru demi mendapatkan “novel ideas” atau next practice innovation. Next practice didefinisikan sebagai: Never done before atau The first Best Practice.
Contoh yang diberikan misalnya, hadirnya TehBotol pertama kalinya atau Nescafe yang hadir sebagai kopi instant pertama di dunia di 1 April 1938. Mampukah kita menelorkan Next Best Practice seperti itu? Apa yang perlu dilakukan secara berbeda dibanding program kreativitas atau innovasi bersama konsultan mahal seperti selama ini? Prof Andreas meyakinkan, bahwa dia dan timnya siap untuk memfasilitasi.
Talenta Indonesia Yang Kompeten
Keberanian startup company ini, Kenangan Coffee, untuk go international, yang membuat tim kami tergelitik untuk menyimak latar-belakang keyakinan diri untuk itu. Dengan ragam kopi terbaik di Indonesia dan kemampuan memberdayakan 5.500 barista, pa Ari Gemini yakin berhasil. Berikut foto kegiatan belajar di Kenangan Academy..
Panggung Untuk Talenta Indonesia
Dari tiga kunjungan tersebut, ada hal yang menarik untuk dicatat. Kami mendapat paparan dari Talenta Indonesia yang handal berpengalaman. Sebut saja di LinkedIn, ada mba Lanny Widjaja, Head of New Business for the Indonesia Market Bersama timnya orang Indonesia yang menyapa kami. Sementara itu di National University of Singapore, kami dibagi ilmu oleh Prof Andreas Raharso, Executive Fellow di LKY School of Public Policy serta Program Director Next Practice at NUS Business School. Pembicara lainnya adalah Dini Sandys, Deputy Head for Environment and Sustainability di NUS. Sempat bertemu juga dengan mahasiswa yang mendapat beasiswa untuk studi S2 di NUS.
Saya mengangkat ini, karena saat menyelesaikan tulisan ini, KOMPAS terbitan 3 Desember 2024 menampilkan Headline: Talenta Unggul Indonesia Tersedot ke Singapore. Silahkan untuk kita renungkan dan mengambil langkah di koridor kita masing-masing untuk memberdayakan talenta Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Tebaran foto-foto di sosmed terus berlanjut. Sayapun coba membuat kompilasi foto seperti berikut ini.
Learning trip sudah berlalu, namun kenangan kebersamaan akan terus diingat, dan tentu saja pelajaran yang didapat akan menjadikan diri kita lebih baik guna menghadapi 2025 dengan semangat dan konfiden tinggi.
“There is a powerful driving force inside every human being that, once unleashed, can make any vision, dream or desire a reality.” (Tony Robbins)
josef:
Terima kasih coach Helda, senang berbagi cerita untuk saling belajar diantara sesama coach. Salam sehat dan...
Helda Tan:
Nah,Pak Josef sdh jadi role model dari seorg good Coach nih. Saking melekatnya mindset coach di jiwa Pak...
josef:
Terima kasih sama2 Santi, yang terpenting adalah setelah menyadari ini, apa langkah nyata yg mau diterapkan...
Santi Sumiyati:
Terima kasih Pak Josef atas tulisannya yang dapat mendorong saya memiliki sudut pandang baru dalam...
josef:
Terima kasih sama2 mas Bram, semoga teman2nya bisa mengambil manfaat untuk persiapan mereka memasuki masa...