Reuni Memupuk Persahabatan

Posted on November 22nd, 2024

“Friendship doubles our joy and divides our grief.” (Swedish Proverb)

WARNA PERSAHABATAN sangat kental terlihat dan terasa kuat mengakar. Bayangkan 301 orang datang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Surabaya, Bandung dan berkumpul di Bekasi, memenuhi undangan untuk REUNI di Rumah Belajar Persada. Dari pendaftaran saja bisa dilihat bahwa peserta bukan saja yang sudah senior, yang masuk Unilever sampai dengan 1980, tapi juga yang masuk Unilever sesudah 2010pun hadir dan berpartisipasi aktif.

Merangkul Lintas Generasi

Dalam tulisanku terdahulu, saya membahas tentang pentingnya para senior mendekatkan diri dengan generasi muda, untuk memahami dan memberikan kesempatan untuk berpartisipasi. Dalam sambutannya di awal acara, Ketua UNILINC, Janis Hanafiah secara terbuka bercerita.

”Kami mendengarkan apa yang disampaikan oleh generasi muda. Katanya Unilinc itu wadahnya orang tua/lansia. Kalau berkumpul pasti ngomongin penyakit, hasil check-up, atau kalaupun di luar itu, mereka ngomongin pekerjaan. Kami generasi muda tidak tertarik dengan itu. Panitia akhirnya mendiskusikan ini dan dengan pemahaman penuh, kami ingin merangkul semua generasi yang pernah bekerja di Unilever, kemudian pensiun atau pergi mencari lahan karya di tempat lain. Kita semua sepakat dengan sebuah pernyataan bagus:  One can take you away from Unilever, but no one can take Unilever from you.

Semoga acara hari ini bisa menjawabi tantangan ini. Dan kehadiran begitu banyak dari lintas generasi, memberikan kita semua peneguhan bahwa semua kita penting untuk saling menyapa, saling belajar dari pengalaman masing2.”

 

Panggung untuk Semua

Tantangan pertama dan paling sulit adalah meminta semua yang hadir untuk duduk karena acara akan segera dimulai. Banyak yang masih asyik ngobrol dengan teman yang mungkin sudah lama tidak bertemu. Acara diawali dengan doa, saat semua menundukkan kepada dalam keheningan untuk berdoa sesuai agama/keyakinan masing2. Dilanjutkan pemotongan kue ulang tahun Unilinc yang diberikan ibu Janis kepada wakil dari generasi berbeda, seperti pada foto kedua diatas.

Selanjutnya bergantian masing-masing generasi menampilkan kemampuan musik mereka, dengan membawakan lagu2 sesuai jamannya. Berikut rangkaian foto penyanyi dan pemain alat musik dari anggota sendiri.

Warna-warni di Sosmed

Sejak Sabtu sore, bertebaran foto-foto di sosmed. Saya sendiri mengawalinya dengan kompilasi foto berikut ini:

Tidak lupa pula berbagai WA group menerima aliran berbagai foto dengan caption yang menggambarkan sukacita peserta hari itu. Hemat saya, ungkapan spontan di sosmed seperti itu turut menceritakan betapa persahabatan seperti itu terus dirindukan dan ingin terus dipupuk. Dalam kaitan ini, generasi muda yang lebih cepat menghadirkan foto2 di sosmed mereka, karena mereka lebih gesit selfie.

 

Bagaimana Saya Memotret Peristiwa Ini

Mengamati situasi di saat reuni dan perjalanan sejak bekerja di Unilever dan masa-masa setelah pensiun, saya merasa perlu untuk membuat catatan ini:

  1. Keeratan persahabatan tidak terjadi semalam. Proses sudah terjadi saat kita masih aktif bekerja.
  2. Yang akan selalu diingat adalah seberapa besar kepedulian kita satu sama lain, saling membantu, melalui situasi naik turun. Perasaan kebersamaan dalam situasi seperti itu yang akan terus diangkat dalam berbagai cerita saat bertemu.
  3. Setelah masing-masing kita meninggalkan perusahaan, kita masih tetap merasa bersaudara, saling terhubung melalui berbagai sarana digital tersedia.
  4. Reuni seperti ini sudah membuktikan betapa kerinduan semuanya untuk saling menyapa saat bertemu langsung, saling berbagi cerita, canda ria menghiasi suasana reuni.
  5. Panitia telah sukses merangkul peserta lintas generasi, semoga ini akan terus dirawat.
  6. Dari wa group saya sempat membaca pesan beberapa teman yang kuat niatnya untuk hadir, namun karena ada acara lain, mereka tidak bisa. Tapi mereka bisa membayangkan melalui tebaran berbagai foto dan video di group.
  7. Kerinduan yang belum sepenuhnya terpuaskan, sampai ada yang mengusulkan untuk mengumpulkan semua foto-foto dalam album kenangan yang bisa kita simak saat kerinduan muncul lagi.

Daftar itu tentu masih bisa diperpanjang lagi. Tapi intinya, kita semua membutuhkan persahabatan seperti itu, dan ingin merawatnya agar langgeng.

“Friends make the bad times good – and the good times unforgettable. (Unknown)

Bookmark and Share

4 Responses to Reuni Memupuk Persahabatan

  1. Deby Sadrach says:

    Senang sekali ada yang piawai mengamati dan mendokumentasikan dalam tulisan yang reflektif, sehingga kenangan persahabatan yg indah ini tetap tercatat, bukan saja di hati masing-masing, juga dalam bentuk yang bisa diakses siapa saja, kapan saja, di mana saja. Thank you, pak Jos.

    • josef josef says:

      Terima kasih mba Deby, sayang sekali kalau moment indah itu tidak kita rekam agar terus dikenang. Salam sehat selalu

  2. Revita says:

    Sekilas speech nya ibu Janis Pangeran Hanafiah ( JPH )

    Perjumpaan kita hari ini merupakan buah manis dari jalinan pertemanan puluhan tahun lamanya, yang pertama sekali dirintis oleh Unilinc, perkumpulan lulusan Unilever yang didirikan 20 tahun lalu oleh para Management Trainee Unilever Indonesia angkatan pertama yang saat itu dimulai pada tahun 1970 an.

    Sejak awal, Unilinc dibentuk untuk menjaga jalinan persahabatan para rekan sejawat di ULI. Dalam perjalanannya, perkumpulan para lulusan Unilever ini dijuluki dengan aneka sebutan, seperti UniLovers, Unile(a)ver, The Blues, The Graduates, sampai ke “Uni dan Uda”.

    Apapun sebutannya, namun semangatnya adalah terus memelihara hubungan persahabatan hingga kapanpun juga. Seperti kata lagu, “persahabatan bagai
    kepompong”, jadi di manapun lulusan Unilever berada, dia akan jadi kupu-kupu yang indah dan berkawan sepanjang masa, bermodalkan aneka kenangan dan pengalaman selama menjadi bagian dari ULI.

    Kita berasal dari latar belakang yang bermacam-macam, namun dipersatukan di Unilever. Kita semua sama-sama bekerja, belajar, dan berbagi ilmu di Unilever Indonesia. Namanya juga bekerja, pasti ada perasaan serba salah, tidak nyaman, dan hati yang Gegana alias Gelisah Galau Merana. Lebih-lebih kalau deadline sudah mepet, ada teman sejawat yang sumbu pendek dan tukang ngomel, ditambah lagi kalau kena tegur atasan. Pasti kita jadi Strong alias Stres Tak Tertolong.

    Tetapi di luar itu semua, kita bersyukur bahwa banyak pelajaran dan bekal yang kita dapatkan dan terus dibawa dalam perjalanan karier serta kehidupan kita. Tidak hanya itu, pertemanan di antara kita terus berlanjut, bahkan lintas usia. Ada yang sudah di atas 80 tahun, sampai yang masih Batita alias Bawah Tiga Puluh Lima Tahun. Lebih jauh lagi, pertemanan kita juga sudah antar generasi.

    Ada pula di antara anak dan keluarga kita yang juga saling berteman dan menjadi Besan.

    Oleh karenanya, dengan rasa syukur yang tiada terkira, marilah kita rawat terus tali silaturahmi kita ini sampai kapan pun juga.

    Diiringi harapan tersebut, izinkan saya menutup sambutan ini dengan sebuah pantun:
    Dari Jakarta bersepeda ke Persada
    Membawa serta batu kecubung
    Unileavers ceria selalu penuh canda
    Semoga kasih kita terus sambung menyambung

    • josef josef says:

      Terima kasih mba Revita. Pidato yang bagus dan akan terus kita ingat dan resapi. Ada sedikit yg saya edit. Sekali lagi terima kasih kita bisa mengadakan acara di Rumah Belajar Persada. Salam sehat selalu

Kisah Rp 10.000,00 yang Mengubah Hidupku

Recent Comments

josef:
Terima kasih coach Helda, senang berbagi cerita untuk saling belajar diantara sesama coach. Salam sehat dan...

Helda Tan:
Nah,Pak Josef sdh jadi role model dari seorg good Coach nih. Saking melekatnya mindset coach di jiwa Pak...

josef:
Terima kasih sama2 Santi, yang terpenting adalah setelah menyadari ini, apa langkah nyata yg mau diterapkan...

Santi Sumiyati:
Terima kasih Pak Josef atas tulisannya yang dapat mendorong saya memiliki sudut pandang baru dalam...

josef:
Terima kasih sama2 mas Bram, semoga teman2nya bisa mengambil manfaat untuk persiapan mereka memasuki masa...


Recent Post

  • Person of Influence Creates More Leaders
  • Niatkan Untuk Menjadi Coach
  • Bersyukur Saya Dipilih
  • Komitmen itu Pilihan
  • Pemimpin HARAPAN Masa Depan
  • Menyentuh Hati: Belajar Dalam Keseharian
  • Seni Memanusiakan Manusia
  • Keputusan Penting di Awal Tahun
  • Connecting the Dots
  • Bersyukur Itu Bertindak